BAB 5⼁ BIA MENJALANI PELATIHANNYA !

27 6 0
                                    

♕ᴘ ʀ ɪ ɴ ᴄ ᴇ s s♕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♕ᴘ ʀ ɪ ɴ ᴄ ᴇ s s♕

P R I N C E S S ! ⼁ BAB  5 : BIA MENJALANI PELATIHANNYA !

PLAY LIST : 2WEI - TOXIC

Pangkalan Military Black RugoeHonoarary Fasic - 15.00 PM

"Hey Ruby ! baru kembali ke markas ?" suara agen Black Rugoe sangat terdengar bersahabat.

"ada panggilan untuk misi." Ujar agen Ruby sambil memakai ban black rugoe ditangannya.

Lantas segera menuju ruangan alpha untuk mendapatkan misi. Disana seorang pria berusia empat puluhan tengah sibuk menatap berkas berkas misi yang akan diperintahkan kepada agen agennya.

"agent Ruby." Panggil kapten Argus. Agen Ruby dengan segera memberi hormat. Mereka berada dilingkungan militer. Sehingga segalanya terasa sangat kaku sekali.

"sudah siap untuk ditugaskan ?" tanyanya lagi pada agennya itu.

"lapor. Siap bertugas kapten." Ujarnya tegas. Agent Ruby baru saja kembali ke markas setelah dibebas tugaskan.

"target operasi saat ini adalah pembebasan tawanan dari kelompok Navic. Salah satu pekerja kedutaan. Beberapa spy sudah di tawan. Target penting adalah anak dari petinggi Cevko."

"lakukan operasi penyelamatan segera. Target utama anak dari petinggi Cevko." Perintah Capten Argus pada agen Ruby.

"Roger that sir." Ucapnya. Lalu segera menuju ruang control untuk segera melakukan persiapan misi.

Putri Bia dengan penuh penuh semangat mengikuti pelatihan yang akan dia jalani. Pagi hari,begitu ia dibangunkan ajudannya.

Dengan segera Bia berkemas dibantu oleh semua pekerja kediaman pangeran mahkota. Bia akan mencoba terbiasa dengan semuanya.

"tuan putri untuk pertama kali akan lebih dahulu mengikuti kelas pagi. Saya sendiri yang akan mengawal tuan putri. Silahkan tuan putri." Ujar nya.

Lalu segera pergi dari hadapan Bia. Tak lama Bia segera keluar dari kamarnya. Mereka sudah menyiapkan segala kebutuhan Bia untuk sarapan pagi.

"selamat pagi adik." Sapa pangeran mahkota yang tengah menyesap kopinya.

"selamat pagi pange- kakak." Ujar Bia hampi saja salah. Ia belum terbiasa memanggil pangeran mahkota dengan sebutan kakak seperti yang diminta.

"karena kamu akan kembali ke kampus. Jadi ini uang saku yang bisa kamu gunakan." Ujar pangeran mahkota menyerahkan kartu yang telah ia siapkan secara pribadi untuk Bia.

PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang