Teman Kecil.

764 94 20
                                    

WARNING!!!
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen mengenai ceritanya, jangan hanya "next, lanjut" saja oke:)
Selamat membaca💙

Sagara berlari cepat menyusuri koridor sekolah yang sudah di padati oleh siswa siswi lain, wajahnya tersenyum sumringah ketika cewek yang dia cari cari tepat berada di ujung koridor menatapnya tanpa minat sama sekali.

Tatapan malas Ayana tidak menyurutkan semangat Sagara saat menghampirinya, dia itu seperti sudah sangat menyukai Ayana berkali kali lipat.

Sagara berhenti, tubuhnya sedikit membungkuk tangannya menyentuh lutut. Nafasnya ngos ngosan tidak beraturan.

"Ay,, aku,,

Ucapan Sagara berhenti saat melihat Ayana menyodorkan sebotol air mineral dengan wajah yang tetap datar, Sagara langsung mengambil minuman itu dengan senyuman semakin lebar.

Ayana perhatian juga.

"Ayana baik juga ternyata."

"Gue cuma males aja kelamaan dengerin lo ngomong nggak jelas."

Sagara meringis, baru saja dia membayangkan ke"Uwuan" namun langsung di sadarkan oleh kata kata mutiara dari Ayana.

"Seenggak jelasnya aku, tetep aja aku ini calon suami kamu Ay."

"Najis."

Sagara tergelak, lagi lagi dia mendapatkan kata kata khas Ayana.

Ayana berjalan menuju kelas, Sagara mengekori dari belakang sambil senyam senyum tidak jelas.

"Ay kamu kok tambah bohay sih."

Ayana berhenti, dia berbalik menatap Sagara mendelik.

"Lo selain stress, ternyata tukang mesum juga."

Sagara menggeleng cepat, dia menyamakan langkah kaki cewek bertubuh mungil di sampingnya.

"Aku cuma bilang Ay, lagian kan kalo bener aku makin seneng."

Ayana tidak menyahut, pagi pagi sudah di buat kesal oleh mahluk kasat mata yang kesehariannya hanya mengganggu dirinya.

Melewati kelas 11 IPS 2 Sagara menatap sinis 4 orang cewek yang kemarin membuli Ayana di toilet, keempatnya menunduk takut apalagi Neva yang menjadi dalang utama.

Hari itu juga setelah mengantar Ayana ke UKS, Sagara langsung memberikan pelajaran pada mereka berempat. Tidak tanggung tanggung, Sagara bahkan menahan kepala mereka di dalam ember berisi air menggunakan kaki, dia tidak suka bercanda sama sekali terlebih yang mereka jadikan bahan bercandaan adalah seorang Ayana.

Keempatnya memohon ampun, Sagara menulikan telinganya, membiarkan mereka terus meronta bahkan menangis tersedu sedu saat satu persatu tulang kering mereka Sagara tendang.

"Besok besok kalo ada yang buli kamu lagi bilang aku Ay."

Ayana mengangguk kecil, dia tidak mau bergantung pada Sagara, tapi kali ini dia tahu Sagara sedang menyindir keempat pelaku pembuliannya tempo hari.

"He ini anak Ips 2 SIAPA YANG BAWA BAWA HEWAN KE SEKOLAH!."
Teriakan Sagara terdengar di sepanjang koridor, semua anak Ips 2 keluar kepo dengan siapa yang di katai Sagara barusan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang