snowflake 7 (END)

690 48 6
                                    

Cuaca hari ini sedikit berbeda dari kemarin karena hari ini panasnya lebih menusuk. Oh ya, tidak ada yang terjadi diantara si pria imut dan si pria tampan selain mereka saat ini adalah sepasang kekasih, setelah kejadian manis yang cukup membuat jantung keduanya hampir meledak. Atau mungkin.. kejadian manis yang membuat jantung kita semua berdetak gembira ?

Saint terlihat sedang fokus mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Sedetik kemudian fokusnya terganggu oleh sebuah pesan singkat yang masuk di ponselnya. Dia mengambil ponsel dari sakunya dan membaca pesan singkat tersebut, kemudian sebuah senyuman manis terukir dibibirnya.

(Saint, ini aku Zee. Aku meminjam ponsel temanku untuk menghubungimu, karena ponselku sedang rusak. Bisakah kita bertemu di ruangan tempat penyimpanan barang-barang ekskul setelah kelasmu selesai? Aku akan menunggumu disana. Aku merindukanmu, pergilah sendiri karena aku tidak ingin ada yang mengganggu)

Saint segera membalas pesan singkat itu. Jantungnya kembali berdetak tak beraturan, ini sungguh merepotkan karena detak tak beraturan ini selalu datang dengan rasa panas dipipinya. Entah mengapa sejak bertemu dengan Zee, jantung Saint jadi merepotkan begini.

(Baiklah Zee. Kelasku hampir selesai, aku akan segera kesana krub)

Kelas selesai beberapa menit lebih cepat, Saint buru-buru membereskan barangnya. Tommy diam-diam memperhatikan sahabatnya itu, keningnya berkerut.

"buru-buru sekali. Kau mau kemana tuan muda ?"

"Aku akan bertemu dengan Zee, Tommy. Dia sudah menungguku" Tommy bisa melihat dengan sangat jelas wajah berseri sahabatnya itu.

"Tapi hari ini sangat panas Saint. Aku ikut ya ?" Tommy terlihat khawatir

"Tidak usah Tom, aku membawa semua perlengkapanku. Jadi aku akan baik-baik saja, lagipula aku pergi bersama Zee"

"Baiklah baiklah. ku mohon jaga dirimu tuan muda" Tommy mengacak rambut Saint penuh sayang. Ada perasaan lega dalam diri Tommy saat mengetahui bahwa sahabatnya jatuh cinta dengan orang seperti Zee. Dari pengamatan Tommy sejauh ini, Zee adalah orang yang bisa dipercaya untuk melindungi Saint. Tommy kemudian membalas lambaian tangan Saint yang mulai menjauh.

***

Saint sampai di depan sebuah ruangan yang terlihat sedikit berdebu dan gelap. Dia mengeluarkan ponselnya untuk memastikan sekali lagi bahwa ini adalah ruangan yang di maksud Zee. Ruangan ini adalah ruangan khusus untuk menyimpan barang-barang ekskul sehingga tidak banyak orang yang berlalu-lalang disekitaran ruangan itu. Saint mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, belum ada tanda-tanda Zee disana. Ia kemudian mulai mengetik sesuatu di ponselnya.

(Zee, aku sudah sampai. Zee dimana?)

Tidak menunggu lama, ponselnya berbunyi tanda pesan masuk

(masuk saja Saint)

Saint melangkahkan kakinya perlahan untuk memasuki ruangan itu, tanpa ia sadari bahwa sedari tadi sudah ada dua orang menunggunya dari belakang. Saat kaki Saint melewati pintu, kedua orang itu langsung mendorongnya. Saint jatuh menghantam tembok di belakangnya, debu-debu yang masuk kematanya membuatnya kesulitan untuk melihat. Salah satu diantara kedua orang tersebut berjaga di depan pintu, memastikan tidak ada yang melihat mereka, kemudian menutup pintu dengan rapat dan menguncinya.

Saint mencoba untuk bangkit, namun satu tendangan lebih dulu mengenai dadanya membuatnya terbatuk-batuk, dadanya nyeri luar biasa. Orang itu menarik kerah bajunya, memaksa Saint untuk berdiri. Tidak tahan dengan rasa sakit di lehernya, Saint berusaha berdiri.

"Bangun brengsek ! Mana Zee ? Panggil kekasih sialanmu itu untuk menolongmu !"

Orang itu kembali memukuli Saint, kali ini ia menarik rambut pria imut itu dan menghantamkan kepalanya di tembok membuat darah segar keluar dari kepala pria imut itu. Saint mulai kehilangan kesadarannya, ia ingin meminta pertolongan tapi lidahnya terasa keluh, badannya seperti tidak memiliki tenaga, yang dirasakan pria imut itu saat ini hanyalah rasa sakit yang luar biasa disekujur tubuhnya.

The snowflake to my summer (ZeeSaint)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang