Ini adalah kali pertama mereka melewati jembatan sepi yang berada tidak jauh dari rumah mereka, jalan yang biasanya mereka lalui ternyata sedang perbaikan jalan membuat mereka memutar arah, nampak dua orang cewek yang sedang menuntun sepeda lipat milik mereka dalam perjalanan pulang setelah melakukan sepeda sore yang rutin mereka lakukan.
“Kita suit aja gimana, kalau aku menang coklatnya buat aku kalau kamu menang coklatnya buat kamu” Ujar seorang cewek yang sedang menuntun sepeda lipat pink miliknya.
“Oke setuju” Seru cewek disampingnya yang juga tengah menuntun sepeda lipat hijau miliknya.
“Batu, gunting, keeeeeeeerrr.....tas!”
“Yes Caca menang, mana coklatnya Ara” Ujar cewek yang mempunyai sepeda hijau.
Ara memberengut kesal tak terima coklat terakhir itu akan dimakan oleh Caca.
Hap
“kok...... Ih coklat Caca kok dimakan?!”
“Wlee, bai-bai Caca Ara pergi duluuuuu” Ujar Ara menaiki sepedanya meninggalkan Caca.
“Ara!! Awas kamu!” Teriak Caca mengejar Ara dengan sepedanya membuat Ara melajukan dengan cepat takut amukan dari Caca.
“ARAA!!” Teriak Caca melajukan semakin cepat sepeda hijaunya.
“Huaa, mami tolong!!”
“ARA SINI KAMU, BERHENTI SEKARANG!"
"GAK, ARA ENGGAK MAU SAMA CACA"
"EH EH, BANG MINGGIR BANG!! REM ARA BLONG! BANG MINGGIR!"
Brugh..............
“ARA!”
Caca langsung menghentikan sepedanya dan segera berlari menolong Ara. “Ara kamu enggak papa? Duh”
“Lutut kamu ada darahnya” Histeris Caca lalu mengelap lutut Ara dengan tangannya hati-hati.
“Caca” gumam Ara.
“Itu” Ara menunjuk seseorang yang telah berdiri dari jatuhnya karena tertabrak sepeda Ara tadi.
Gantengnya....batin mereka mendongak melihat kearah cowok itu.
“Apa Lo lihat-lihat ha?!”
“Eh” Mereka mengerjap sadar dan langsung berdiri dengan Ara yang dibantu Caca.
“Mata Lo enggak buta kan?! jelas-jelas ada orang Lo tabrak gitu aja! Terus Lo manggil gue apa! Bang? Bang Lo kata?! Hah!” Bentak orang itu.
Bentakan cowok itu membuat Ara mendongak yang tadinya hanya menunduk tidak berani menatap wajah orang itu kini membuatnya dongkol. Berani-beraninya dia membentak dirinya dan sahabatnya.
Ara menatap sengit “Gini ya Bang, mas, kak dan apalah itu. Ara kan udah teriak-teriak gini 'BANG MINGGIR BANG REM ARA BLONG, BLONG! Tahu blong kan?! Ya abangnya harus minggir dong! Gitu aja enggak ngerti” Ujarnya bersungut-sungut.
Cowok itu semakin geram oleh bentakan Ara berani-beraninya dia!! “Heh anak kecil! Lo gak tahu siapa gue hah?!”
“Cuih, ngapain kenal anak begal ogah” Ujarnya.
“Lo, Lo itu ck argh! Lo ingat-ingat sekali lagi nama gue CAKRA ADERALD. Lo macam-macam sama gue? Siap-siap aja Lo...” Cakra menunjuk ke arah sepeda lipat pink nya yang disana terdapat nama si pemilik sepeda itu. “Arabella? Bahkan nama Lo enggak cocok buat anak kecil dekil kayak lo” Lanjutnya.
Ara mengepalkan tanganya “Cakra Aderald juga lebih cocok buat nama mermut Ara, gak pantes buat cowok jelek kayak kamu!” Bentak Ara.
“Caca ayok pulang” Ujar Ara beralih ke sepeda pink miliknya dibantu oleh Caca.
“Bye cowok jelek, dekil, bau tai” Ucap Ara melajukan Sepedanya hati-hati diikuti Caca.
“Mari Bang” Ujar Caca menganggukkan kepalanya kepada Cakra.
“ARA ENGGAK DENGER DASAR COWOK GILA” Teriak Ara sambil melajukan Sepedanya tanpa menoleh ke belakang.
👧👧👧
Udah selesai prolog nya, geser atau gulir untuk menemukan part sesungguhnya di sana dan jangan lupakan jempol kalian untuk aktif disini 😄 sudah siap jempol kalian meng klik bintang dibawah pojok kiri untuk selanjutnya? Oh iya ada yang belum vote di part ini? Yuk lah langsung vote sekarang untuk menuju part selanjutnya 🤙
ARABELLACLARISA 👧🐣
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
