Author POV
Anggit mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru lingkungannya yang baru. Tentu saja, setelah turun dari mobil Diandra yang mengantarkannya ke rumah mereka berdua, ya, mereka berdua sebagai sepasang suami isteri.
"Yuk Nggit, masuk," ajak Diandra sambil menutup bagasi mobil dan tengah sibuk dengan koper-koper yang berisi barang bawaan mereka.
Anggit pun tersadar dari lamunan yang sempat menyelimuti dirinya.
"Eh, iya Ndra, bentar-bentar," Anggit sambil menyodorkan tangannya ke arah koper yang tengah dipegang oleh Diandra.
"Apa?" Diandra.
"Sini, aku bantuin," Anggit.
Kata ganti 'aku' mungkin hanyalah untuk orang-orang spesial yang memang dispesialkan oleh Anggit, karena Anggit biasanya menggunakan kata 'gue' untuk itu.
"Nggak usah, kamu kan cape, yuk masuk," Diandra sambil berlalu dan tak lupa menyeret koper yang berukuran besar di kedua tangannya.
Sedangkan Anggit, berjalan menuju berjalan menuju bagasi mobil dan kembali membukanya. Karena Anggit tau, masih ada satu koper dan dua tas ransel besar di sana.
Anggit mengambilnya dan kembali menutup bagasi mobil tersebut.
Setelah posisinya sejajar dengan Diandra, Anggit pun memandang ke arah Diandra, dan kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu rumah itu.
Sedangkan Diandra hanya tersenyum melihat tingkah Anggit.
🍂🍂🍂
Athallah POV
"Nih, minum dulu susunya," Gue sambil menyodorkan segelas susu hangat ke Mei yang lagi duduk, dan berkutat dengan laptop nya.
Dia mandang ke arah gue, lalu menutup laptop nya.
"Ih, perut aku enek tau..., masa satu hari minum susu nya tiga kali, udah kayak bocil aja," protes Mei.
"Kan biar dedek nya sehat, biar bisa jadi pemain sepak bola profesional kek Ayahnya, iya ga dek," gue sambil mengelus-elus perut Mei yang masih rata.
Karena, umur kandungannya baru empat minggu, ya udah lah sabar, sabar.
"Ya tapi kan enek," Mei sambil mengambil laptop nya dan duduk selonjoran di atas king size.
"Ya udah kalo ga mau," gue sambil meminum susu itu dan memandang ke arah layar laptop Mei.
Sebenernya apa sih yang lagi dia kerjain.
Mei balik memandang ke arah gue, pas gue liat layar laptop dia sambil meneguk susu yang sebenernya tadi tuh buat dia, tapi dia ga mau, ya udah gue minum aja.
"Ih, tadi nawarin, sekarang diminum sendiri, dasar," Mei.
"Kamu ga mau, ya udah," enteng gue.
"Ya usaha dikit kek, bujuk aku biar mau minum," Mei yang pandangannya terfokus lagi ke arah laptop.
"Hemm," dehem gue sambil berlalu keluar kamar.
🍂🍂🍂
Mei POV
"Hemm,, dia ngambek apa gimana sih? Main nylonong keluar kamar gitu aja, harusnya kan gue ya ngambek," gue ngomel-ngomel sendiri di dalem kamar pas Atha udah keluar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Timnas Part 2
RomanceUdah ada part 2 nya loh para readers, soalnya ya, kan aku buat cerita baru, yang ga ada kaitannya sama sekali ama nih cerita, tapi ga bisa, dan ga jadi. Mungkin karena nih cerita ditakdirkan buat ada part 2 nya, ya udah deh gue buatin part 2 nya. Ya...