6.selamat tinggal

66 12 2
                                    

Selamat membaca🤗

Sepanjang perjalanan ke bandara, ara hanya menangis sambil menonton sebuah video lagu India yang menurutnya sama seperti kisahnya.

Lo maan Liya humne🎶

Ara mesih saja menangisi kehidupan yang sedang tak berpihak padanya.

"Udah ya bell, kita cari kehidupan baru, dia gak pantes buat kamu," nasihat Ari pada Ara.

Ara mengangguk dan tersenyum samar "terlalu percaya memang nyakitin banget ya ndo," Ara menangis sesegukan.

Ari membiarkan Ara menangis, membiarkan Ara menumpahkan segala sakit hatinya, sejauh ini Ari masih tidak mengerti mengapa Ara terlalu menangisi kekasihnya.

Cinta memang rumit!

Ari menggenggam tangan Ara memasuki bandara, sekarang pukul lima dini hari, artinya dalam empat jam lagi Ana dan Rian akan Resmi menjadi pasangan di dalam Tuhan, pukul sembilan nanti akan ada acara pemberkatan Ana dan Rian di gereja.

"Kak Ian mau ajak ara kemana?"

"Makan," singkat Rian.

"Kan Ara bisa makan di rumah?"

"Gamau makan bareng saya?" Ara menggeleng dan melebarkan matanya.

"Bukan itu maksud Ara, mau banget kok makan bareng kak Ian," jawab Ara antusias.

"Inna bilang kamu pengen makan berdua sama saya,"

Air mata Ara terus berjatuhan, sikap sikap Rian selama ini sudah memperlihatkan bahwa Rian baik hanya karna Inna sahabatnya dan Ana kakaknya.

Ara terkekeh miris.

"Makasih kak Ian, tau aja kalau Ara suka sate Padang," Ara tersenyum bahagia.

Rian menggeleng "saya gak tau apa apa, Ana yang bilang kalau kamu itu suka sate Padang,"

Ara memejamkan matanya.

"Kak Ian kenapa mau sama Ara?"

"Ada sesuatu hal yang ingin saya buktikan," Ara terdiam.

"Dan karena saya juga sayang inna,"

Ara tersenyum samar.

Banyak hal yang harusnya lebih Ara perhatikan tentang Rian, cintanya menutup matanya pada kenyataan Rian tidak mencintainya, Ara terlalu buta jika menyangkut Iannya.

Ara melihat lihat Poto potonya bersama Rian.

Dalam Poto pertama terlihat dia yang sedang menggunakan baju kebaya berwarna biru muda dengan hiasan Payet sekitaran dada dan lengannya di padukan dengan rok batik berwarna coklat span belah tinggi di atas lutut, Ara terlihat sangat manis di Poto itu.

Tatapan Ara beralih pada Rian yang ada di sampinnya.Rian memakai setelan kemeja berwarna biru langit di padukan dengan stelan jas hitam.
Iannya terlihat mengeluarkan senyuman paksaannya.

Kenapa?

Kenapa harus sekarang Ara menyadarinya?

Kenapa harus sekarang?

Kenapa saat ia sudah kehilangan segalanya baru ia sadar Iannya selama ini hanya kasihan padanya.

Hanya KASIHAN.

InnaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang