(LIV) TEKANAN

202 18 0
                                    

21:30p.m.

"Taetae, mau makan dulu atau kita berjalan jalan sebentar?"

Taehyung melongokkan kepala nya kekanan dan kekiri didalam kereta. Memastikan keberadaan mereka sekarang ini.

"Ung..makan dulu yuk! Tapi- aku tak mau makan di Restoran, ayo kita beli makanan lalu makan di taman!"

Yoongi tersenyum ketika melihat senyum kotak manis dari Taehyung yang sekarang lagi melihat keluar jendela seperti kanak kanak yang penasaran.

Ah, dia kan memang kanak kanak..

"Turun disini ya..kita beli Jajangmyeon, mau?"

"Mau!mau!mau!"

Mengeluarkan kekehan kecil, lagi lagi Yoongi tersenyum hanya kerana tingkah manis Taehyung.
.
.
.
.
.

"Tae."

"Hm?"

Sekarang mereka lagi duduk di bawah pokok rendang, dengan tangan yang menyuap mee hitam tersebut. Ditemani air tin penyejuk tekak pada petang yang panas ini memang salah satu cara untuk membahagiakan diri.

"Hyung mau bilang sesuatu..tapi janji. Tae, tidak bisa marah sama hyung, bisa?"

Taehyung mengernyit heran ketika mendengarkan pertanyaan yang terlontar dari Yoongi. Apa apaan hyungnya itu? Sejak kapan harus meminta izin ketika ingin menyoalkan sesuatu?

"Bilang aja hyung, untuk apa aku marah?"

Yoongi sedikit gemuruh sebenarnya untuk memberitahu hal ini pada Taehyung. Tetapi, harus juga diberitahu kerana. Namjoon sudah set masa Taehyung harus di temu duga.

"Umm..sebenarnya, Namjoon hyung udah menemukan perkerjaan yang tepat untukmu-"

"Pffft- uhuk uhuk!"

Nahkan, ini yang Yoongi jangkakan. Taehyung pasti terkejut dan tersedak minumannya. Sungguh tidak elit.

"Astaga, ini ini. Minum ini. Astaga.."

"Ughhh! Hyung! Kamu- beneran?! "

"Iyaaaaa, hyung tidak bohong kok.."

Apa ini mimpi? Kenapa Taehyung seperti tidak percaya saja. Apa impiannya akan tercapai? Untuk berkerja dan memegang duit sendiri? Apa kerjanya nanti akan susah? Oh apa-

"Kerja apa hyung?"

"Model. Taetae akan jadi seorang model."

Mata Taehyung membulat sempurna. Apa ini benar? Nyata? Model? Taehyung akan jadi model?

"M-model..? Aku jadi model?"

Yoongi menganggukkan kepalanya ketika Taehyung mengulang kembali perkataannya tadi. Astaga- Yoongi juga sangat terkejur apabila Namjoon tiba tiba meminta mereka; dirinya dan Hoseok untuk bertemu. Lalu, memberitahu kalau dia sudah menemukan pekerjaan yang sesuai untuk Taehyung. Dan, yeah..ini lah dia.

"T-tapi hyung..? Apa aku b-bisa?"

Tangan Taehyung terulur untuk mengusap peluh dingin nya yang membasahi pelipis. Padahal petang ini agak panas. Bahkan jarum jam sudah menunjukkan pukul 17: 30 p.m.

Yoongi akhirnya bisa tersenyum. Ah, adiknya memang manis.

"Hum! Hyung yakin kalau Taehyungie bisa lakukan ini."

Taehyung merasa sedikit lega ketika melihat senyuman teduh yang diberikan Yoongi. Taehyung pun membalas senyuman Yoongi dengan kedua tangannya terkepal di udara.

"Baiklah! Aku bisa melakukannya!"

..........

"Apa?! Dia tidak bisa melakukannya!"

Nah, ini yang Yoongi namakan sebagai, tekanan.

Yoongi p.o.v.

Jimin dihadapanku saat ini, dapat kulihat dia mengusap rambutnya kasar. Apa apaan manusia satu ini? Aku hanya memberitahu kalau Taehyung akan berkerja tak lama lagi. Bukan meminta izinnya. Berlebihan sekali.

"Hyuuuungggg, Taetae tidak bisa membagi keindahan wajahnyaaaa huhu~"

Aku merngernyit jijik ketika dengarkan rengekan tak berfaedah darinya. Dasar bocah tua.

"Aku tidak peduli, kau yang jadikan situasi bya seperti ini. Jika, dari awal kau membenarkan Taehyung berkerja biasa saja kan sudah beres? Ini tidak. Jika sudah begini, kau hanya bisa menerimanya, Park Jimin."

Oh lihatlah, orang didepanku keliatan putus asa sekali. Apa salahnya? Taehyung hanya berkerja. Bukan buat dosa toh.

"T-tapi..aku khawatir jika terjadi apa apa padanya hyung.."

"Aku lebih khawatir jika Taehyung kecewa dengan dirinya sendiri."

Jimin terdiam. Kali ini dia menatap wajahku serius, tidak ada kerutan di dahinya.

"Maksudmu hyung?"

Aku menghela nafas. Dia seorang CEO syarikat yang membina bangunan, harus mengira itu ini, harus berfikir dan mempunyai fikiran yang luas. Tapi kenapa perkara seperti ini dia terlihat seperti orang bodoh sih?

"Maksud ku..dia akan kecewa dengan dirinya sendiri berpikir kalau dirinya tidak berguna..hanya akan bergantung pada dirimu, kita. Park Jimin."

Mataku memerhatikan gerak gerinya. Kurasa dia telah memahami kata kataku. Dengan itu, aku berdiri dan menepuk sebelah bahunya.

"Aku pulang dulu, takut jika Taetae masih terjaga." Ucapnya sambil melihat jarum jam tangannya yang menunjukkan pukul 21: 15 p.m.

............

"Taehyungie, hyung pulang-"

Langkahku terhenti ketika melihat seorang pria- yang tinggi duduk di samping Taehyung di atas kasurnya. Segera aku, melangkah dan mencapai sesuatu untuk ku pukul kepalanya sebelum-

"Hyung! Hyung! Bentar duluuuu Astagaa..ini teman kuuu~ hyung. Hajimaaaa."

Racau Taehyung ketika melihat aku ingin melayang landas kayu ke kepala orang itu. Tunggu- landas? Astaga bisa mati anak orang.

Lalu, Taehyung sedang berdiri dihadapanku dengan kedua tangannya terentang, bermaksud melindungie lelaki itu.

"Taehyungie! Ketepi! Siapa itu eoh?? Bagaimana dia bisa masuk kesini?!"

Oh- apa aku baru saja menjerit? Oh..argh! Tidak swag sekali!

Aku segera melepaskan landas kayu itu yang langsung terjatuh begitu saja, kemudian sedikit berdehem untuk mengembalikan swag ku yang hilang sebentar.

"Ehem..aku mahukan penjelasan."

End of Yoongi p.o.v.

Sekarang ini mereka bertiga- Yoongi, Taehyung dan Jeongguk. Iya, Jeongguk. Sedang duduk di atas lantai kanar Taehyung yang berlapikkan karpet nipis, ditemani dua kaleng cola dan susu Strawberry untuk Taehyung.

"Begini hyung..ini teman pertama Tae, namanya Jeon Jeongguk. Dia yang pertama menegur Tae dan membantu Tae. Pokoknya, dia yang pertama lah."

Jeongguk be like:
AkahjeakaigsiduwjlalaLlajakahhfafaffagahafafha

"L-lalu..Jeongguk yang sering nganterin aku pulang kerumah...dan hari ini, aku sudah berjanji untuk mendengarkan Jeongguk. Jeongguk bilang dia sedang dalam masalah dan ingin bercerita..jadi aku mau membantunya. Tapi- hyung datang awal jadi aku gak bisa membantunya."

Yoongi hanya diam mendengarkan. Dia bukan jenis yang suka terburu buru. Rileks~ Swag~

"Akhirnya, aku meminta Jeongguk untuk datang ke sini ketika hyung lagi pergi..." kalimat terakhir Taehyung sedikit mencicit ketika mengatakannya.

Takut takut kalau hyung di depan akan marah.

.....

To be continue...

Love You ♡[ KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang