"Sayang? Bangun dulu yuk..."
Kevin menggeliat sesaat sebelum membuka matanya menyesuaikan cahaya matahari dari sela sela gorden.
"Jam berapa?", tanya Kevin.
semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Keyna."Udah jam 05.45. Ayo mandi sana, aku ngga sabar liat ruamh barunya!", ucap Keyna mengusap lembut pipi Kevin.
Kevin mengangguk pelan, memejamkan matanya sejenak sebelum memberikan satu kecupan dibibir Keyna.
"Good morning istriku", ucap Kevin tersenyum tipis menatap Keyna.
"Morning big baby!", Kevin hanya terkekeh kecil.
"Cepet sana mandi"
"Kamu tadi mandi jam berapa?"
"Jam 05.00", ucap Keyna lalu duduk mengikat rambutnya asal. Keyna tak sengaja melihat Kevin yang juga sedang menatapnya.
"Apasih?"
Kevin hanya menggeleng. "Cantik kamu kalo rambutnya diiket asal gitu"
Keyna hanya berdecak kesal, malas menanggapi ucapnya. Pasalnya Kevin selalu saja mengucapkan kata itu saat Keyna mengikat rambutnya.
Kevin hanya tersenyum tipis, lalu segera bangun mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi memulai ritual mandinya.
20 menit Kevin pun keluar dari dalam kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang basah, ia melihat Keyna yang sedang membereskan baju baju dalam koper.
Keyna masih tidak sadar akan kehadiran Kevin, ia pun sengaja menggigit pipi istrinya itu dengan kuat.
"Aduh! Kamu ngapain sih Vin?!", seru Keyna sambil mengusap pipinya. Untungnya Keyna tidak melempar botol sabun yang ada ditangannya itu ke arah Kevin.
Kevin yang melihat istrinya berteriak itu justru malah membuatnya tertawa yang membuat Keyna berdecak kesal.
"Cuma iseng", jawab Kevin asal. "Pipi kamu kayak roti, aku laper"
"Alasan, kamu sengaja mau jailin aku kan, hm?"
"Iya, sengaja", ucap Kevin yang perlahan mendekat.
mampus, salah ngomong! pasti bentar lagi Kevin bakal--
"Kevin! Aduh! Hahaha...."
--ngeluarin jurus kelitikan mautnya.
Memang jika Keyna sudah bersikap sok berani menentang Kevin, Kevin tak segan segan akan menggelitik tubuh Keyna tanpa henti sampai ia meminta ampun, atau parahnya saat Keyna sampai menangis.
"Iya udah! Ampun! Astagaaa...Kevin udaaaah---hahaha!"
Setelah puas dengan aksinya, Kevin membawa Keyna dalam pelukan hangatnya. Kembali mengecup kening, hidung, pipi, dan bibir Keyna dengan cepat.
"Nakal ini bibirnya, harus disekolahin dulu biar ngga suka asal nyosor!", ucap Keyna menekan pipi Kevin dengan tangannya.
"Sekolahin dong"
"Kevin udah deh ya, cepet tuh masukin barang barang kamu", ucap Keyna mengalihkan pembicaraan.
"Keyna sekolahin dulu, katanya--"
"Kevin!"
"Keyna!"
"Ngeselin banget sih"
"Masa sih?"
"Iya, Tapi aku...", ucap Keyna sengaja menggantungkan kalimatnya, membuat Kevin menatapnya dengan tatapan bertanya.
Keyna tersenyum jail. "Tapi aku... sayang kamu! Hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
love legend ✓
De TodoSuatu saat nanti jika Tuhan mengizinkan, aku akan mengenalkan pada mereka. tentang perempuan spesial di hidup gw setelah Mama - Kevin. Suatu saat nanti jika Tuhan mengizinkan, aku akan mengenalkan pada mereka. tentang laki-laki spesial di hidup gw s...