Ospek

8 2 0
                                    

Tepat pukul 03.35 subuh, dua orang gadis tampak sibuk dan rusuh.

"Masih lama ngga nih?" tanya Arsinta.

"Tunggu, ta. Bentar lagi" jawab Anindia yang sedang konsen mengepang rambut sahabatnya, Arsinta.

"Tau lama gini, mending aku pake jilbab aja tadi" gerutu Arsinta.

"Kamu sih, aku kan udah bilang dari kemarin. Pake jilbab aja biar ngga ribet kayak gini, mana sekarang udah mau hampir jam empat lagi. Untung aja semalam aku udah warnain tali sepatu, tinggal nunggu keringnya aja" sambung Anindia sambil mengepang rambut sahabatnya.

Pagi ini mereka akan menjalani ospek pertama sebagai mahasiswa disalah satu kampus disalah satu kota didaerah yang tak jauh dari tempat tinggal mereka, sekitar 30 km dari kampus. Beruntungnya mereka berdua berada difakultas yang sama, meskipun berbeda jurusan. Setidaknya masih dalam lingkup fakultas yang sama, Anindia lulus dijurusan Kesehatan Masyarakat, sedangkan Arsinta lulus dijurusan Matematika di fakultas yang sama. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa disingkat dengan MIPA, bukan jadi guru tapi lebih kearah dunia kerja yang membutuhkan jurusan tersebut seperti statistik, laboran dan lain sebagainya. Tepatnya, yang murnilah. Begitulah penjelasan dari setiap orang yang kami tanyai, perihal fakultas ini. Nah jurusan Kesehatan Masyarakat aka Kesmas, jangan ditanya. Untuk sementara masih nebeng di MIPA bareng kedokteran, sedangkan untuk Farmasi akan tetap berada di Fakultas MIPA karna tidak bisa pisah dari kimia.

Peraturan untuk semua mahasiswa baru aka maba di fakultas MIPA, harus menggunakan atribut berwarna ungu kecuali sepatu dan pakaian. Sedangkan yang lainnya harus berwarna ungu, alhasil Anindia dan Arsinta harus mengecat tali rafia dengan warna ungu. 

Awalnya, mereka berdua tak pernah menyangka akan lolos dijurusan ini. Karena awalnya keinginan masing - masing lebih menjurus ketujuan mencerdaskan anaeeeek bangsa, yang mereka pilih pada saat mengisi formulir untuk jalur PMDK dari wali kelasnya. Namun seperti, rezeki mereka tak berada disana. Tapi dijurusan ini, Arsinta enjoy - enjoy saja. Karena setidaknya dia mengerti dengan jurusannya, namun tidak dengan Anindia. Dia seperti kehilangan arah, bukan kehilangan arah yang tak tau melihat peta. Tapi lebih kearah, tak tau apa - apa tentang perihal jurusannya. Memilih jurusan ini saja, karena diajak oleh teman. Dan yang menjadi masalahnya sekarang, teman yang mengajaknya tak lolos dijurusan ini. Karena itu, Anindia seperti kehilangan arah. Mau bertanya, belum ada teman. Karena dari sekolahnya, memang hanya dia yang lolos dijurusan itu. Padahal kemarin, ibunya sempat menawarkan untuk mendaftar di kampus Poltekkes. Namun Anindia menolak, dengan dalih mungkin rezekinya disini. Alhasil disinilah dia, sendiri. 

"Oke, selesai" ucap Anindia setelah selesai merapikan rambut sahabatnya yang tadi dikepangnya sebanyak yang ditentukan oleh panitia ospek.

Arsinta mematut diri dicermin sembari merapikan pakaiannya, diliriknya sekilas sahabatnya lewat cermin.

"Kacang ijonya, udah?" tanya Arsinta, tanpa melirik sahabatnya Anindia yang masih sibuk memasukan semua peralatan ospek.

Setelah selesai memasukan semua perlengkapan yang akan dipakai, Anindia kembali mematut diri dicermin bergabung dengan sahabatnya Arsinta sembari merapikan pakaian dan jilbab yang dipakainya.

"Ok, go go!" ucap Anindia semangat.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Anindia, mereka berdua pun segera berangkat.

"Gila, Nin! Udah nongol aja tuh matahari, masih sempat ngga nih?" tanya Arsinta sambil fokus mengendarai motornya.

Mendengar ucapan Arsinta, sontak Anindia melihat sekeliling. Siapa tau masih ada beberapa orang pengendara yang memakai baju yang sama dengan mereka, meskipun dengan atribut yang berbeda. Dan sialnya, tak ada satupun pengendara yang mereka lewati yang menggunakan pakaian serupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Purple Is My IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang