•°•. Kue Lilia

933 84 103
                                    

Chapter khusus ultahnya Jamil yeeee! Yang ultah perlu kita nistakan lebih >:)

.
.
.
.

Gubrakk!!

Pintu kelas sejarah terbuka dengan cukup keras hingga semua murid temasuk Trein terkejut bukan main. Rasanya pintu itu sudah reyot sekarang. Di ambang pintu, berdirilah seorang pemuda berkulit coklat dan rambutnya yang terurai. Dari kejauhan tampak dia seperti perempuan, namun dia adalah laki-laki.

Semua orang melihat pemuda tadi dengan speechless. Sedangkan pemuda itu malah memasukkan kaset ke radio yang dia bawa dan menaruhnya di tengah ruangan. Lucius mendekati radio itu dan menekan sebuah tombol. Maka, musik mulai berlantun memenuhi ruangan.

Tung tak tung tung tak

Tung tak tung tung tak!

Sebut saja pemuda itu Jamil, seorang siswa yang seharusnya 'normal' dari Scarabia. Jamil mulai menari mengikuti alunan musik dangdut (?) itu. "Eeeeeaa! Goyang terosss!!🎶🎶!!!" serunya. Mulai tarian berjalan di bulan ala Michael Jackson hingga Chika dance pun dia lakukan.

Trein terdetekeun berkata "Viper -san, apa otakmu pindah ke lutut atau memang sudah tidak ada?"

"Aku tidak tau~~🎶" Jamil mengambil Lucius dan mengajaknya menari dengannya. Ya Lucius tuh ga tau cara nari, jadi dia cuman diputer-puter sama Jamil. Ntar itu makhluk suci itu makal muntah-muntah pas turun.

Kalim selaku sohibnya datang "Jamil, ngapain? Sehat 'kan?"

Jamil mengangguk "Entahlah~🎶"

Azul ikut mendatanginya, sebenernya sih ogah tapi gara-gara Jamil itu bikin malu-maluin Azul sebagai temannya jadi dia datengin. Abis ini mau bantu ntar dapet duit dari Kalim kan? Menguntungkan.

"Ada apa, Jamil -san? Apa yang terjadi hingga kau menggila lebih dari saat kau overblot?" Tanya Azul.

"Aku pun tak tau lah~~🎶" Jamil terus menari "Abis makan kue Lilia -san jadi beginiii~~🎶🎶"

"KUE LILIA -SAN?!?!"

Seluruh siswa Diasomnia di kelas itu langsung menutup mulutnya kaget, singkatnya le gasp. Siswa Diasomnia satu berbisik "Sebaiknya kita tinggal lebih lama di sekolah...."

Siswa Diasomnia tiga membalas "Aku lebih baik mati daripada memakan kue itu nantinya...."

Kalim memiringkan kepalanya bingung "Hm? Kue Lilia -san?" Berpikir sejenak, Kalim langsung berlari ke arah Silver.

"Silver, kue Lilia -san artinya juga untukmu 'kan?"

"!!!" Silver langsung bangun dari tidurnya dan segera bersembunyi di bawah meja. Membuat Riddle dan Kalim bingung.

"Silver, ada apa?" Riddle bertanya.

Silver nampak ketakutan tapi tertutupi oleh muka datarnya "Aku tidak ingin memakan kue asin itu lagi... Selera vampir dan manusia itu berbeda...."

"Kenapa kalian itu? Lilia -san pernah membantuku membuat makanan untuk Trey dan Trey memakannya tanpa harus mati." jelas Riddle.

"Kita harus menghentikan Jamil!!!" Azul berseru.

"Cieee Ajul joged sama Ular~" Flyod tertawa jahil.

Jamil mengajak Azul menari. Maju mundur depan kiri kanan belakang atas bawah, dah kek tukang parkir ini mah. Azul rasanya mau muntah saking cepetnya gerakannya Jamil. Ni bocah mentang-mentang ultah, kesurupan sembarangan. Karena kasihan melihat Azul otw mabuk cinta (?) Jade pun mengusulkan pendapatnya "Kue milik Lilia -san yang membuat Jamil -kun begini, jadi kita harus minta tanggung jawabnya."

Daily Life of Night Raven College Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang