33. Ujian Telah Dekat

145 26 1
                                    


***

Kia buru-buru turun dari pentas dan langsung berlari kedalam pelukan mamanya.

Tina tersenyum senang melihat anak bungsunya yang tampak sangat bahagia.

"selamat Kia, dapat juara pertama lagi", ucap Tina sambil mengelus kepala putrinya.

Setelah seminggu kegiatan lomba, akhirnya tibalah hari pengumuman juara. Ternyata Kia dan Daffa masih menjdi juara bertahan. Mereka mendapatkan juara satu dalam perlombaan Musabaqah kali ini.

Iki mendekat dan menggosok kepala Kia keras membuat kepala Kia terhuyung-huyung.

"congratulation my honey...."

Kia mendecih mendengar ucapan abangnya,"cih, geli gitu dicapin jomblo", ejek Kia sambil bergidik.

Iki mendecak sambil menjitak kepala Kia,"traktir abang, jangan lupa", Kia terkekeh dan mengangguk semangat.

Daffa berjalan menyusul Kia, dan menyalami orang tua Kia yang baru ini ia jumpai.

"selamat Daffa, akhirnya kita jumpa juga. Padahal dari tahun lalu udah ngikut lomba bareng Kia", ucap Tina sambil mengelus kepala Daffa.

Daffa terkekeh,"hehe, iya tante, seneng bisa jumpa tante. Pantesan Kia cantik, ternyata nular dari tante", ucap Daffa membuat Tina tertawa, disana juga ada Fadli, papa Kia dan Iki yang ikut tertawa.

Iki sontak mencekik leher Daffa dengan lengannya,"berani-beraninya lo godain mak gua", Daffa menepuk-nepuk dadanya karna kesulitan bernafas.

Hingga akhirnya Fadli melerai mereka,"udah udah Ki..."

Daffa menarik nafasnya banyak, kemudian ia merasakan tepukan dibahunya.

Ia menatap Fadli yang sedang tersenyum kearahnya,"godain aja anak cewek om, kalau mamanya biar urusan om. Okay", ucap Fadli sambil mengedipkan sebelah matanya.

Daffa tertawa dan mengangkat hormatnya,"siap om!, jawabnya semangat.

Kia menatap sinis semua laki-laki dihadapannya yang sedang tertawa, termasuk Iki.

"apaan sih, receh tau gak", ucap Kia kesal.

"cieee, ngambek....", goda Iki sambil menoel-noel pipi Kia. Buru-buru Kia langsung menepis tangan Daffa.

"udah, Kia sama Daffa nemuin temen-temennya dulu, mereka udah nunggu ditraktir dari tadi", ucap Fadli.

Daffa dan Kia mengangguk, lalu mereka berpamitan dan langsung berjalan menuju teman-teman mereka yang sudah menunggu daritadi.

Daffa berlari cepat kearah Rafqi dan Althaf.

"aaaa, gue menanggggggg!!!!!", teriak Daffa sambil memeluk dua sahabatnya. Rafqi dan Althaf sama sekali tak menolak.

Disaat seperti ini, selain menjadi sahabat, Rafqi dan Althaf juga merangkut sebagai keluarga dan orang tua bagi Daffa.

"yee, traktir kami dong, jangan rugi dapet uang jutaan", ucap Dea pada Kia dan Daffa.

Daffa menyengir,"hayuk, kita makan-makan!!!", ucap Daffa semangat yang disambut semangat oleh teman-temannya.

***

"jadi lo bilang gitu ke tante Tina?", Tanya Althaf tak percaya dengan cerita Daffa barusan.

Seat ini mereka sedang berada dipusat kuliner yang terkenal didaerah mereka.

Daffa mengangguk semangat,"iya"

Rafqi memijit pelipisnya,"gak waras lo, kok berani gitu", ucap Rafqi masih setengah percaya.

PARADOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang