Chapter 2: Other members' anxiety towards Daehwi and Baekho

2.2K 291 12
                                    

Jeongwoo merasa tenggorokannya sangat kering. Apa Daehwi mengoceh seharian tadi? batin Jeongwoo. Ia menengok ke bawah dan dilihatnya Jaehyuk tertidur pulas. Dengan penuh kehati-hatian, Jeongwoo turun dari tempat tidurnya dan berjinjit keluar kamar. Mengingat jadwal mereka yang mulai sibuk sejak debut, Jeongwoo tidak ingin mengganggu waktu tidur roommate-nya tersebut.

Jeongwoo memicingkan matanya saat akan menuju dapur. Ia sengaja tidak menyalakan lampu sama sekali, takut-takut hal tersebut dapat membangunkan anggota dorm lain. Saat berjalan menuju dapur, Jeongwoo melihat sosok laki-laki yang sedang berjongkok di depan kulkas untuk mengambil sesuatu. Jeongwoo semakin mendekat dan ia pun menyadari bahwa sosok tersebut adalah salah satu member Treasure. Secara refleks, Jeongwoo menepuk pundak lelaki tersebut.

"Mau apꟷ" Haruto hampir saja memukul Jeongwoo yang ia kira pencuri atau hantu akibat rasa kagetnya.

"Kenapa disini?" ucap Jeongwoo datar. Perlu diketahui, Haruto sudah pindah ke dorm dimana Jihoon berada sehingga wajar jika Jeongwoo menanyakan keberadaan anak tersebut di hadapannya.

Haruto menggoyangkan kaleng cola di tangannya, "Di dorm-ku habis makanya aku kesini."

Jeongwoo pun mengangguk dan mengambil air dingin dalam kulkas, meneguknya dengan perlahan, dan menghapus sisa air di bibir dengan telapak tangannya. Haruto hanya bersandar di samping kulkas, memperhatikan setiap tingkah laku Jeongwoo.

"Apa ada yang ingin kamu tanyakan?" ucap Jeongwoo, menyadari sosok di sampingnya yang dengan setia memperhatikan setiap detail kelakuannya.

Haruto hanya menggelengkan kepala. Ia cukup canggung dengan pribadi Jeongwoo di hadapannya, mengingat kesehariannya banyak diisi oleh Daehwi yang mendiami Jeongwoo.

"Kalau begitu, aku ke kamar duluan," ucap Jeongwoo sambil beranjak dari tempatnya berdiri. Sebelum Jeongwoo menjauh, Haruto dengan segera menggenggam lengan Jeongwoo.

"Temani aku menghabiskan cola ini. Kumohon," ucap Haruto. Ada rasa tidak rela dalam dirinya jika Jeongwoo pergi begitu saja. Jeongwoo pun mengangguk dan bersandar pada meja makan, memposisikan dirinya berhadapan dengan Haruto. Haruto pun meminum colanya perlahan, mencari topik pembicaraan yang cocok untuk mereka berdua.

"Daehwiꟷ apa menyusahkanmu dan yang lain?" ucap Jeongwoo.

"Sama sekali tidak. Ia anak yang sangat bersemangat. Kami semua sangat terbantu olehnya saat reality show," ungkap Haruto. Ia menyembunyikan fakta adanya pertikaian kecil antara Daehwi dengan dirinya.

"Daehwi memang sangat pandai membawa keceriaan bagi yang lain. Syukurlah, ia masih bisa melakukannya melalui diriku," ucap Jeongwoo sambil mengulas senyum kecil. Haruto ikut tersenyum melihat ekspresi Jeongwoo saat ini.

"Jeongwoo, bolehkan aku bertanya?" ucap Haruto.

"Aku tahu kamu masih bersikeras mengetahui alasan Daehwi dan Baekho bersamaku. Tapi aku tidak ingin membahasnya. Kumohon mengertilah," ucap Jeongwoo, seakan bisa membaca semua pemikiran Haruto.

"Aku minta maaf," ucap Haruto.

"Tidak apa. Yang lain pasti juga bersikap sama seperti dirimu," ucap Jeongwoo. "Haru, bisakah kamu segera menghabiskan colanya? Besok kita ada jadwal fansign, jadi tidak boleh tidur terlalu malam," ucap Jeongwoo. Haruto lantas meneguk cola tersebut dengan cepat, sampai-sampai ia tersedak. Jeongwoo yang menyadari hal tersebut, segera menepuk lembut punggung Haruto.

Jeongwoo, Jeongwoo and JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang