#dimobil #dirumah
#dimallFYI: Baru sadar Wendy Arga sedikit banget romantis nya 👀👀
Aku mau minta pendapat kalian, tentang siapa yang jadi Arga 〒_〒Mau sad/happy ending??
🍈🍈HappyReading 🍈🍈
A
rga segera berlari keluar dan berjalan kearah toilet, ditoilet wanita dan pria tidak ada siapa-siapa. Kemana Wendy? ditelepon? Percuma dia tak bawa handpone. Sial, Arga menelpon Bino menyuruh nya melihat cctv, orang-orang yang tersebar disini juga, sudah dia perintahkan untuk mencari Wendy.
Fyi: Satu hal yang harus kalian tau, Wendy adalah kunci dari semua asset kekayaan Winnie dan Rendra. Musuh terbesar keluarga Rendra sudah mulai terlihat. Jadi Arga harus melindungi nya. jangan berpikir bahwa menyelamatkan Wendy untuk uang. Uang tidak ada apa-apa nya bagi dia. Dia sudah cukup kaya untuk orang seusia nya. jadi dia menyelamatkan Wendy demi nyawa. Wendy bisa saja lenyap begitu saja.
"ARGA?!" seseorang memanggilnya, "kenapa?"
"Wendy mana?" Arga memutar bola mata nya malas, "belom balik?"
Wanita itu menggeleng, "4 menit lagi,"
"gue pastiin dia balik sebelum 4 menit." Setelah mengucapkan itu, dia langsung berlari untuk mencari nya lagi. Pukul 14.26,
"Test... test... lantai atas masuk lift!" setelah mendengar itu, hal yang harus dia lakukan adalah menunggu di pintu lift. Kenapa lama sekali?
TING....
Pintu lift terbuka, benar ada Wendy disana dengan raut wajah yang murung, tapi bukan-
"Kenapa?" satu kata lolos dari mulut nya. "Wendy harus balik ke pangung."
14.28
"Wend,"
"Nanti Wendy jelasin." ujar Wendy lalu langsung menarik lengan Arga dan berjalan bersama. "Are you okay?"
"Ada banyak hal yang harus kak Arga jelasin ke Wendy!" kata Wendy sebelum dia masuk ke backstage. Dia mematung diluar, apa yang Wendy ingin tanyakan. Bino datang menghampiri nya, "ternyata mereka nggak satu orang."
"Gue tau. Sedangkan gue ngawasin temen nya."
"Nanti malem kumpul dikantor!"
"Siap..."
Acara berlangsung tanpa gangguan, dan Wendy langsung meminta untuk pulang. Mereka berdua kini sudah berada di mobil.
"Kenapa kak Arga nggak pernah jujur, kalo Wendy itu sekarang lagi diincar."
"Karena gue nggak mau lo mikirin itu, mental lo belom siap."
"Nyokap lo udah bantu gue dari kecil, bokap lo udah ngajarin gue tentang pahit nya dunia. Keluarga lo itu udah bantu gue sampe kaya gini. dan gue tau nyawa lo diicar, gue putusin buat jagain lo."
"Gue terlalu masuk ke kehidupan lo, sampe gue nggak tau cara keluar nya."
"kenapa gue nggak ngasih tau lo?"
"Karena lo-
"LEBAY."
Wendy mendelik, "WHAT LEBAY?"
"Lo aman sama gue, jadi gue mohon turutin semua yang dikatain gue."
"Siapa yang ngincar Wendy?"
"Semua orang ngincar lo." Weendy memegang kepala nya,
"Bokap lo bakal ngelakuin apapun, demi lo. nyerahin perusahaan? Itu salah satu nya." Arga memajukan posisi duduk nya, hingga jarak diantara kedua nya semakin menipis, "tadi lo abis ketemu sama siapa?"
"tadi? Pas Wendy ke toilet?" Arga mengangguk. Wendy terkekeh, "jadi tadi, ada orang yang suka bersiin toilet, barang nya banyak banget, Wendy Tanya, kata dia nya mau ke toilet atas. Yaudah berhubung Wendy baik hati dan tidak sombong, jadi Wendy bantuin bawain barang nya."
Arga kembali duduk tegak dikursi nya, dia bisa bernafas lega sekarang. "Ada yang aneh juga sih, dari dua hari kebelakang, Wendy kaya selalu di ikutin sama cowo, kaya nya lebih tua dari Wendy. Nah pas kemarin juga dia ada lagi liat pemandangan dilantai atas."
Baru saja dia bernafas lega, tapi kini kembali tak tenang, "ciri-ciri?"
"Pake baju biru, celana item, pake topi." Arga terdiam, ciri-ciri nya persis seperti apa yang dikatakan oleh Bino. Seperti nya orang baru kembali muncul, "perasaan Wendy nggak asing pas liat dia." Setelah mengatakan itu Wendy menunduk, seperti merasakan penyesalan, yang Wendy sendiri tak tau penyesalan apa.
"Ada satu hal yang keluarga lo sembunyiin." Perkataan Arga membuat Wendy mendongak, "dia juga bilang ke Wendy, 'kalo semua yang Wendy punya, itu ngga seluruh nya punya Wendy' kata-kata nya ribet banget jadi nggak ngerti."
"Jadi Wendy pengen nanyain itu sama ka Arga. Maksud nya apa?"
"Nggak tau." Gadis disamping nya mendesis, kesal.
----
Jadwal hari ini kosong, dia akan pergi dengan Wendy lari pagi dikomplek nya. dia sudah siap dengan pakaian jogging lengakap bewarna hitam. Tak lupa juga topi. Sarapan pagi ini hanya dua buah roti isi yang tadi dia beli disupermarket. Setelah menerima chat dari Wendy, baru dia keluar menggunakan motor milik Bino yang ditinggal diparkiran apartement nya. bukan ditinggal tapi dititipkan. Bino sudah berangkat tadi malam.
Wendy terlihat tengah duduk didepan pagar rumah nya, pakain nya serba bewarna hitam juga.
"Welcome to my home." Sapa Wendy sambil tersenyum, seperti nya mood nya sedang bagus.
Setelah memarkirkan motor nya digarasi milik Wendy, dia keluar menemui sang pemilik rumah.
"Ayo!"
"Nggak pemanasan dulu kak?" Tanya Wendy masih dalam posisi duduk nya. Arga mengulurkan tangan nya pada Wendy, bermaksud menjadi pegangan untuk Wendy berdiri.
"Nggak usah," ujar Arga, "pemanasan aja dulu bentar,"
"Jump, ayo kak Arga yang mimpin." Perkataan Wendy membuat Arga langsung menggeleng.
"Ayo kak ikh, kenapa sih. Yaudah menghemat waktu juga. Wendy yang mimpin." Setelah mengatakan itu, Wendy maju selangkah dari posisi Arga. Mereka langsung membuat jarak,
--_-- (skip pemanasan)
"Minggu depan Wendy tampil disekolah, Kak Arga nonton kan?" Tanya Wendy sambil berlari kecil. Arga sedang bertanya pada diri nya, kalo tidak salah dia akan pergi juga dihari yang sama.
"Kok diem?"
"Gue usahain."
"Janji ya, nanti kak Arga pake baju item. Soal nya biar couple." Wendy berdiri didepan Arga lalu tersenyum. Arga menatap manik mata Wendy lalu mengunci nya. Lalu menaruh tangan kanan nya dikepala Wendy, dia menunduk mensejajarkan tinggi nya dengan Wendy, "dont worry!"
Mereka sama-sama tersenyum.
Tgglup:050920
djie 💚
^11
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Teen FictionCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...