Chapter 27: Pengagum Senyuman Gadis Itu
"Aku gak bawa gotek,"
Shinobu mengernyit tipis di depan pohon mangga. "Terus ngambilnya pake apa?"
"Ya manjat," jawab cowok itu ringan.
Giyuu pun melepas sandalnya dan mulai menaiki pohon mangga yang sudah berdiri kokok sekian tahun lamanya. Dengan kolor kuning bermotif Spongebob itu, Giyuu lihai mengambili satu persatu mangga yang sudah matang lalu menampungnya dalam kaus biru tua yang nampak kebesaran itu.
Shinobu tertegun.
Ah, seharusnya ini pemandangan yang wajar. Ini yang akan terjadi saat berpacaran dengan tetangganya sendiri. Apa yang aneh? Hanya saja, Shinobu merasa ini sedikit lucu.
"Aku gak bawa pisau," kata Giyuu mendarat dengan sempurna. "Ini langsung dimakan aja kayak stroberi ya?"
"Jangan bodoh deh," Shinobu menghela nafas lelah.
Giyuu menyengir lebar kemudian berjalan ke bangku panjang yang ada di sana lalu mulai mengeluarkan mangga yang tadinya ia tampung di dalam bajunya.
"Hitung dulu dapet berapa," kata Shinobu berjalan mendekat, lalu duduk di depan Giyuu dan mulai menghitung buah itu.
Sejenak, Giyuu pun berhenti. Cowok itu memperhatikan Shinobu yang menyelipkan helai rambut ke telinga yang jatuh menutupi mata. Terpaan sinar matahari pagi yang menyinari sebagian wajah Shinobu membuat iris ungu gadis itu nampak bercahaya.
Cantik.
"Maaf ya,"
Shinobu mendongak kecil. "Hah? Kenapa?"
"Random banget aku, gak jelas. Masa pagi-pagi ngajak nyolong mangga," kata Giyuu ciut. "Aku ada niatan mau ngajak kamu jalan tapi.... gak ngerti caranya gimana,"
"Gak ngerti cara jalan?"
"Kok receh?"
Shinobu tenggelam dalam gelak tawanya sendiri. Membuat Giyuu yang tadinya ikut tertawa jadi diam tertegun dengan sendirinya.
Giyuu tersenyum tipis melihat tawa bahagia Shinobu. Dan tanpa Shinobu tahu, hati Giyuu sudah menghangat hanya dengan senyuman dari gadis itu.
Iya, senyuman itu.
Giyuu selalu menyukai senyuman Shinobu sejak mereka kelas 10. Sekarang pun tak berubah, Giyuu masih menyukainya. Bahkan hubungan keduanya sekarang membuat Giyuu bisa melihat langsung senyuman Shinobu dari dekat.
Ah, hati Giyuu lemah.
"Sampe kapan lo mau malsuin senyuman lo itu?" tanya Giyuu tiba-tiba.
"Yang kali ini enggak," jawab Shinobu jujur. "Gue seneng bisa bareng sama lo."
Giyuu menggigit bibirnya gugup. Dalam batin ia ingin dipanggilkan ambulan sekarang, seolah jantungnya sudah tidak kuat untuk berlari lebih jauh karena gadis di depannya ini.
"Shin," panggil Giyuu lagi.
"Hmmm?" sahut Shinobu sambil menghitung mangga.
Giyuu tak langsung menjawab. Cowok itu masih saja menatap Shinobu sampai Shinobu yang sadar terus diperhatikan akhirnya mendongak kecil. "Apa?"
"Makasih."
Shinobu terdiam.
"Gue beruntung banget punya lo."
Lalu Shinobu tersenyum tipis. Ia kembali menunduk menghitung mangga. "Gak, gue yang beruntung bisa ketemu orang kayak lo di dunia ini, Yuu."
***
Malam hari meyambut, bulan terang benderang di temani awan tipis di sekeliling bersama bintang yang terlihat seperti titik-titik kecil.
Di kediaman keluarga Tomioka, bapak dosen itu sedang berkutat di depan laptopnya untuk merevisi buku pengajaran. Memang tak seberapa, tapi lumayan untuk tambahan. Sementara itu, ibunya sedang berbaring di sofa sambil menonton televisi.
Tapi bukan itu poin utamanya.
Giyuu tiba di garasi dengan dahi yang berkerut. Motornya tidak ada di tempat.
Apa motornya dicuri? Sial, cowok itu jadi panik. Perintah ayahnya yang membuatnya harus mengendarai motor ke jalan Arjuna dan membeli jus buah membuat cowok itu membuka laman pengaduan polisi. Namun ia mengurungkan niat.
Jangan buru-buru.
Cowok itu merogoh ponsel lalu membuka salah satu aplikasi chat. Kemudian menekan salah satu kontak yang paling sering ia hubungi sekarang.
Giyuu: Shin
Giyuu: Tau motor aku gak?
Giyuu: Tadi sore abis dari rumah kamu
S: Yuu
Giyuu: Gk ada Shin
Giyuu: Aku disuruh beli jus
S: Motor lo di rumah gw
Giyuu: Hah
Giyuu: Aku hampir laporan polisi
S: Siapa suruh main ke rumah gw tadi sore pake motor terus pulang pake ojol anjink
S: Orang tetanggaan aja pake motor segala
S: Bodohnya
Giyuu: Eh iya juga sih
S: Gk lucu y
S: Kalo gw dipenjara gara" dikira maling motor lu gmn?
Giyuu: Gapapa Shin
Giyuu: Kan masuk doang
S: Ank olim kok otaknya bgini?
Giyuu: Mau seblak gak?
S: MAUUU
Giyuu: Mana ada yang buka malam begini anjim
S: Lo yg nawarin duluan
Giyuu: Martabak aja mau?
S: MAU
Giyuu: Ya udah aku ke rumahmu ambil motor dulu
Giyuu segera mematikan ponselnya lalu mengembalikan benda pipih berwarna hitam itu ke dalam saku. Kemudian ia memutar badannya dan masuk kembali ke dalam rumah.
Cowok itu belum mandi.
Gak enak kalo ketemu mbak pacar tapi belum mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Shinobu!✔️
Fanfiction[SPIN-OFF OLIMPIADERS] Giyuu tak pernah mengira jika tugas kelompok akan membawanya menyelam dalam ke kehidupan Shinobu Kocho, si ratu MOS angkatannya yang merupakan teman sekelas cowok itu. Awalnya Shinobu cuma satu dari anak kelas MIPA 8 yang ser...