Maaf semuanya... 🙏🙏🙏 lama bgt ga up huft... 😊😊 ya nama nya juga dunia halu juga butuh konsentrasi dan waktu jadi kalau lagi ga konsen ya susah buat ngetik. Kita juga punya RL masing-masing yg harus di urus juga demi tetap hidup kan? tapi tetap aja sejak kenal ma PS rasanya sehari tanpa kepoin mereka tuh berasa ada yg kurang gtu, selalu pengen liat muka mereka, pengen tau kabar terbaru mereka. entahlah mereka itu udah kaya candu... ga bisa di lepasin... kayanya udah masuk ke pembuluh darah deh... 😁😁❤🖤🐰🐯
Oh ya ini ceritanya aku selesaikan disini aja ya, biar ntar bisa up cerita baru.. kalau nanti ga puas sama endingnya mohon maaf, kalian bisa berhalu sendiri cari ending lain ya.. 😅😅👍
dan karena chap ini cukup panjang jadi bacanya pelan-pelan aja ya...
Ok silahkan membaca...
##
##
"Huft... " Saint menghela nafas lega, namun ia terkejut ketika menatap Perth. "Ah! Perth. Sadarlah! Kau baik-baik saja?" Tanya Saint khawatir, ia menatap Perth yang tidak sadarkan diri.
"Dia tetap menolak meski manusia itu rela berkorban untuk dirinya. Anak muda yang keras kepala. Kita tunggu dan lihat. Seberapa kerasnya dirimu, besok kau pasti akan minum darahnya..." Ucap Mew yang menatap bulan dilangit, sang bulan bersinar semakin terang menjelang purnama.
.
.
.
.
"Kau benar. Ini buruk sekali"
"Padahal anak muda itu manis sekali"
"Ya. Kau benar"
Kao mendengar beberapa tetangganya berbicara dengan berbisik-bisik menatap kearah restonya, ketika ia sedang menutup resto karena sudah malam. Ia kemudian masuk ke dalam dengan tanpa semangat.
"Satu pelangganpun tidak ada..." ucap Kao
"Kita juga pernah mengalami situasi yang sama sebelumnya" kata Kakek
"Betul juga!" sahut ibu yang mencoba tetap terlihat ceria
"Aku lebih khawatir dengan Perth. " kata Kakek membuat ibu dan Kao saling menatap.
"Ayah, jangan begitu... Kau membuatku makin khawatir dengan perkataanmu" ucap ibu
"Ooh... Maafkan aku" kakek tersadar dengan ucapannya, walau bagaimanapun mereka menyayangi Perth dan sudah menganggapnya bagian keluarga.
Kao duduk dan memandangi foto ulang tahunnya, disana hanya ada dia, ibu dan kakeknya, padahal seharusnya Perth juga ada disampingnya namun entah mengapa foto Perth tidak ada disana. Itu sungguh aneh.
.
.
.
.
"Wakil direktur sangat mengagetkan" ucap Pond pada yang lainnya, mereka berjalan keluar dari gerbang sekolah setelah diusir oleh Tay.
"Kupikir dia itu hantu" ucap Bua
"Ngomong-ngomong soal hantu... " ucap Ping
"AAAA...." Teriak para siswi dan langsung lari, padahal Ping bahkan belum memulai ceritanya.
"Eh? Apa yang kau katakan?" Tanya Pond
"Tidak ada. Aku pernah dengar sebelumnya kalau Perth selalu... bermain piano di ruang music malam-malam" jawab Ping
"Ada apa dengannya? Dia sudah lama tidak masuk sekolah" ucap Pond.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir Boy [End]
FanficPerth Tanapon seorang vampir yang belum sempurna karena belum memiliki keabadian harus mencari pasangan yang ditakdirkan untuknya yaitu cinta sejatinya di dunia manusia untuk dihisap darahnya, agar mendapatkan keabadian dan kekuatan sepenuhnya sebag...