19.

4K 332 12
                                    

Sekarang Seulgi sudah diizinkan Bunda dan Irene untuk bekerja. Ia sedang melayani dua pelanggan perempuan yang waktu lalu meminta nomor telponnya.

Seulgi menunggu mereka untuk memesan karena mereka berdua sedang asyik melihat papan menu.

“Aku mau cream cheesecake sama cappuccino. Lo mau apa?” Tanya perempuan itu kepada temannya.

Uhm .…” Ia masih melihat papan menu “Aku mau dark chocolate sama lemon macarons, minumnya ice coffee latte.

Seulgi segera mencatat pesanan mereka dan mengulangi pesanan mereka agar tidak salah. “Ada tambahan?” Tanya Seulgi.

Lagi dan lagi dua perempuan itu meminta nomor Seulgi dan ia hanya tersenyum kaku.

“Hey, jangan gangguin dia. Nanti tunangannya marah,” sahut Wendy tiba-tiba dan merangkul Seulgi.

Dua perempuan itu terkejut. “Kakak udah tunangan?”

Seulgi menatap perempuan itu lalu mengangguk.

“Yah ... Sayang banget. Padahal Kakak ganteng,” ujar perempuan itu.

“Kalau kalian gak dapet Seulgi, sama Kakak aja, yuk?” Wendy mengangkat alisnya berkali-kali.

Dua perempuan itu menatap Wendy dengan wajah takut kemudian mereka segera duduk di meja dan tak lupa Seulgi memberikan nirkabel Kafenya.

Seulgi segera membuatkan pesanan mereka sambil menahan tawa.

“Ya! Kang Seulgi!” Wendy berteriak karena kesal.

Seulgi sedang mencuci piring sambil mendengarkan lagu yang diputar di Kafe milik Taeyeon. Tak lama kemudian ponsel yang berada di kantung apronnya berdering.

Pria itu segera mengangkat telpon yang ternyata dari sahabatnya yang sekarang sudah berubah menjadi tunangannya.

“Halo, Rene?”

“…"

“Aku masih di Kafe, kenapa?”

“…”

“Ah, gitu. Ya udah hati-hati, ya.”

“…”

“Ya, I love you more, Joohyun” Seulgi melihat panggilan dari Irene sudah dimatikan dan ia segera membuat minuman kesukaan Irene karena wanita itu bilang dirinya akan berkunjung ke Kafe.

Ting! Suara pintu Kafe terdengar.

Seulgi melihat siapa yang baru datang dan benar, Irene datang dan langsung duduk di meja dekat jendela. Seulgi tersenyum lalu membawa strawberry milkshake kesukaan Irene.

“Hai,” sapa Seulgi lalu duduk di hadapan wanita itu.

Irene menoleh lalu tersenyum ke arah Seulgi. “Hai.”

Mata Irene berbinar begitu melihat minuman kesukaannya. “Kamu tau aja aku suka apa.”

Seulgi tertawa. “Apa sih yang aku gak tau tentang kamu, Rene. Emangnya kamu,” ujar Seulgi dengan wajah meledek.

Irene menatap sinis ke arah pria itu. “Aku tau semua kesukaan kamu, ya!”

“Apa emang?”

“Kamu suka aku.”

Seulgi terkejut lalu tertawa.

“Kenapa ketawa?” Tanya Irene sambil mengaduk minuman kesukaannya.

Pria itu menggeleng. “Kamu bener,” ujar Seulgi lalu mengacak rambut Irene.

Flavor | seulrene ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang