꧁𖤓NOTE𖤓꧂
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^
.
.
.
꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂Hari libur sangatlah menyenangkan bagi semua kalangan kaum pelajar. Mereka bisa bersantai ria, menghabiskan hari dengan berjalan jalan di mall, menghabiskan kuota, berlibur keluar kota, atau mungkin membantu orang tua mereka, dan mengerjakan banyak hal lain yang sangat menyenangkan.
Hari ini adalah hari dimana semua siswa masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Bella kini akan mulai sebagai siswa kelas 11.
Akibat libur yang lumayan panjang, Bella Valencia Addison kini masih berada ditempat tidurnya dalam balutan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya.
"Bella, bangun! Udah jam 06:20, nanti kamu telat!"
Teriakan merdu sang Mama membuat telinganya sakit, dan sangat mengganggu ketenangan tidurnya. Bella mengernyitkan dahi kala ia mendengar kata "nanti kamu telat!"
Sial, apakah hari ini ia akan bersekolah seperti biasanya? Rasanya enggan sekali beranjak dan pergi meninggalkan kasur kesayangannya, yang telah menemani dirinya hampir dua pekan ini.
Namun apalah daya jika ia tidak segera bersiap maka mamanya akan berteriak lebih keras lagi. Lantas Bella memutuskan untuk beranjak, mengambil handuk, dan menuju kamar mandi.
Setelah 10 menit bersiap, Bella turun dengan seragam yang telah lengkap dan rapi sambil menyandang tas ranselnya.
Bella melihat sang Mama & Bi Ina sedang menyiapkan sarapan untuknya dan untuk sang Papa.
"Morning sayang," sapa Lena mamanya Bella.
"Hm. Juga, Ma," balas Bella sembari tersenyum.
Bella langsung menuju meja makan. Ia mengambil roti yang telah diolesi selai cokelat dan susu cokelat kesukaannya.
"Sarapan pake nasi. Jangan makan roti, Bella! Nanti kamu ngga kenyang, terus sakit perut," omel Lena.
"Nggak ah males, Ma. Bella maunya sarapan pake roti aja." balas Bella.
Lena hanya menggeleng gelengkan kepala melihat sifat kerasa kepala putri semata wayangnya itu.
"Morning mama. Ada apa ini ribut-ribut?" sapa Doni Papanya Bella.
"Morning Papa. Sini duduk, Pa, kita sarapan! Anakmu ini, Pa. Dia nggak mau sarapan pake nasi," ucap Lena mengadu kepada Doni.
"Bella itu anak kamu juga," balas Doni dengan santai.
"Ish...Mama sukanya ngadu ke Papa," ucap Bella dengan raut wajah kesalnya.
"Biarin, suka-suka mama."
Doni hanya bisa terkekeh melihat tingkah istri dan putrinya tersebut.
"Yang udah naik kelas 11, semangat sekolahnya, belajar yang bener lho ya!" ucap Lena.
"Iya Bella kamu belajar yang bener biar jadi orang sukses, bisa membahagiakan Papa sama Mamamu ini dan biar kamu bisa lulus di universitas yang kamu inginkan nantinya," sahut Doni ikut menimpali ucapan istrinya.
"Iya Ma, Pa. Siap laksanakan!" balas Bella dengan semangat sembari tersenyum tulus kepada kedua orang tuanya.
Selama dimeja makan, mereka berbincang-bincang ringan sambil memakan sarapan.
Setelah selesai memakan roti dan meminum susunya, Bella pamit ke orang tuanya untuk berangkat sekolah.
"Bella berangkat ya Ma, Pa," pamit Bella sembari menyalami tangan kedua orang tuanya.
"Buru-buru banget kamu Bella," ucap Papanya.
"Takut telat, Pa. Bella udah kesiangan," balas Bella.
"Hati hati di jalan, jangan ngebut!"
"Hm."
Setelah mengucapkan itu, Bella berangkat ke sekolah menggunakan mobil mewah yang telah diberikan oleh Papanya setahun yang lalu.
Bella tak perlu repot untuk mengeluarkan mobilnya karena telah disiapkan oleh sopir pribadinya.
"Terima kasih Pak Amat," Bella berterima kasih pada sopirnya.
"Iya non sama - sama. Hati hati dijalan, non."
...
Menempuh perjalan hampir 15 menit akhirnya tibalah Bella disekolah. Bella memarkirkan mobilnya. Bella turun dari mobil dan menyandang tasnya berjalan menuju mading.
Di sepanjang koridor sekolahnya sangat padat akibat banyak siswa siswa baru yang tidak tahu tujuan.
Tujuan Bella adalah mading sekolah. Dia akan melihat daftar kelas dan namanya disana. Kedua sahabatnya belum datang, kebiasaan sahabatnya telat jika hari pertama sekolah setelah libur panjang.
Mading sangat ramai. Siswa siswa yang berada dibelakang sampai berjinjit jinjit demi melihat nama mereka. Bella mendekati mading saat lokasi mulai sedikit sepi.
Bella langsung mengecek daftar kelas 11 IPA 1, matanya bergerak dari atas ke bawah. Namanya dan Vina sahabatnya ada disana, tetapi nama Rini sahabat satunya tidak berada didaftar tersebut.
Mungkin dia kelewattan, jadi diputuskan mengecek kembali. Bella tidak salah, memang nama sahabat nya itu tidak ada di daftar.
Apakah ia berpisah dengan satu sahabatnya? Bella berusaha tenang, ia memutuskan mengecek kelas 11 IPA 2, dan benar nama Rini ada disana. Bella sedikit kecewa. Namun, tidak apa apa toh kelasnya dan Rini tidaklah jauh. Kelasnya dibawah dan kelas di Rini berada di atas.
Bella berpikir apakah ia tadi melihat nama Feno berada didaftar nama kelas yang sama dengannya? Ia memutuskan untuk melihat kembali daftar nama siswa yang masuk dikelasnya, dan benar ada nama Feno disana.
What!?
Apakah ia akan sekelas dengan mantannya? Arghh...sungguh dirinya tidak mau.Pagi pagi begini mood nya telah rusak karena dua hal. Pertama, mengapa ia tidak sekelas dengan Rini sahabatnya? Kedua, mengapa ia harus sekelas dengan mantannya?
Tapi mau bagaimana lagi? Bella hanya bisa pasrah dan menjalaninya.
Bella melangkahkan kakinya dengan malas menuju Kelas 11 IPA 1. Suara bising yang Bella dengar. Suasana baru, teman kelas baru. Bella benci itu! Untung salah satu sahabatnya masih bersamanya.
Ketika Bella memasukki kelasnya semua mata menatap kearahnya. Bella sangat risih dengan hal itu.
Siapa yang tidak kenal Bella? Bella sangat dikenal karena mantan pacar seorang Alfeno Bamantara, cowok pintar dan berprestasi di sekolah ini yang sangat didamba-dambakan oleh semua murid dan oleh semua guru. Tapi sayangnya pandangan Bella tentang Feno telah tidak sama lagi seperti halnya semua orang disekolah ini.
Mengapa?
Karena seorang Alfeno Bamantara telah sangat mengecewakan hatinya. Dimata Bella, seorang Feno sekarang hanyalah Fuckboy kelas kakap yang tak berperasaan.Bella tak perduli dengan tatapan seisi kelas dan godaan dari teman-teman Feno terhadapnya.
꧁𖤓CAKRABELLA𖤓꧂
꧁𖤓TO BE CONTINUE𖤓꧂
꧁𖤓SALAM𖤓꧂
.
.
.
-KHOIRUNNSWH-
꧁𖤓SEE YOU𖤓꧂
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABELLA
Teen FictionCakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'. Cakra akan menunjukkan sikap dingin...