[61] Kerajaan Xinjiang

5.1K 1K 96
                                    

"Percaya atau tidak, aku sebenarnya seorang putera mahkota."

Mata Lin SuYin melebar, detik berikutnya alisnya terangkat tinggi. "Apakah ini lelucon?"

Bibir Le Hu berkedut. "Bukankah pembicaraan kita serius dari awal?"

Lin SuYin mengerutkan kening seolah tidak percaya. Namun dia bertanya, "Lalu dari Kekaisaran mana senior berasal? Apa hubungannya ini dengan misi ujian periode?"

Le Hu tampak ragu sejenak, seolah dia akan membeberkan rahasia yang tidak seharusnya. Dia berkata, "Apa kamu pernah mendengar Kekaisaran Xinjiang?"

Lin SuYin tertegun, merasa pernah mendengar tempat itu sebelumnya. Kemudian dia ingat pembicaraan dirinya, Zhang Junqing dan Qilin beberapa waktu lalu tentang laba-laba hitam. Jantungnya berdebar dan matanya melebar. Melihat ekspresi itu, Le Hu terkejut.

"Kamu pernah?"

Lin SuYin tidak bisa mengatakan bahwa tempat itu merupakan persembunyian laba-laba hitam dan hanya menyinggung hal lain. "Aku dengar hubungan diplomatik Nian Zhen dan Xinjiang buruk sehingga bahkan pedagang tidak bisa masuk."

Le Hu menghela napas. "Benar."

Lin SuYin semakin bingung. "Lalu bagaimana bisa senior berakhir di tempat ini? Bukankah kamu putera mahkota, kenapa bersekolah di akademi Fenghuang yang merupakan bagian dari Kekaisaran Nian Zhen? Jangan-jangan kamu mata-mata?"

Le Hu menepuk kening pemuda cantik di depannya. "Aku bukan mata-mata, tapi aku memang dikirim secara diam-diam kemari."

Lin SuYin membuat ekspresi aneh.

Le Hu tahu apa yang dia katakan membingungkan jadi dia mulai menjelaskan. "Sebenarnya sekarang aku hanya bisa disebut mantan putera mahkota. Sepuluh tahun lalu, ayahku adalah seorang Kaisar. Tidak ada yang buruk dari pemerintahannya. Rakyat makmur dan hubungan diplomatik dengan negara lain pun berjalan baik. Akan tetapi tiba-tiba pamanku datang membawa pasukan kuat di belakangnya untuk merebut kekuasaan. Tidak ada persiapan perang saat itu, semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Istana dikepung dan ayahku di bunuh oleh pamanku sendiri."

Tubuh Lin SuYin tersentak.

"Pamanku selalu haus akan kekuasaan. Sedikit fraksi yang mendukungnya di Istana, dia malah bekerjasama dengan orang luar berkulit putih. Pamanku hanya memiliki sepuluh ribu pasukan, tapi entah bagaimana mereka menjadi sangat kuat dalam sekejap dan mampu menggulingkan seratus ribu pasukan Kekaisaran."

"Satu banding sepuluh?!" Lin SuYin terkejut.

"Tidak masuk akal, bukan?" Le Hu berkata, "Pasukan istana kami selalu dilatih dengan baik dan dikenal sebagai pasukan terkuat. Namun nyatanya, mereka berhasil dikalahkan oleh hanya sepuluh ribu pasukan biasa. Aku masih berusia sepuluh tahun saat itu, aku berpikir hal itu mungkin karena pasukan kami tidak siap menghadapi serangan tiba-tiba. Tapi nyatanya tidak sesederhana itu."

"Satu tahun setelah penyerangan itu, aku tidak dibunuh melainkan diasingkan dan dikurung di dalam Istana. Suatu ketika, aku pernah melihat orang-orang berkulit putih dengan tudung di kepalanya yang selalu berada di samping pamanku. Dia menyuntikan sesuatu di tubuh seorang prajurit. Aku penasaran kemudian pergi membenamkan diri di perpustakan Istana untuk mencari tahu. Aku kemudian menemukan bahwa ada ramuan terlarang yang mampu meningkatkan kultivasi seseorang dari sebuah buku kuno."

Lin SuYin tertegun. "Ramuan terlarang?"

"Ya, ilmu obat-obatan di Xinjiang sangat terbelakang karena umumnya kami suku bar-bar tidak suka belajar. Namun aku sangat ingin tahu siapa orang-orang itu, selain pamanku, mereka juga alasan ayah dan ibuku terbunuh. Jadi empat tahun lalu, aku sengaja membuat keributan di Istana. Aku menusuk putera pamanku, putera mahkota saat ini."

Mata Lin SuYin terbelalak. "Kenapa?"

"Bodoh." Le Hu mendengus. "Tentu saja agar aku dibuang!"

"Kenapa kamu ingin dibuang?"

"Apa otakmu terbuat dari air?" Le Hu menatapnya heran.

Lin SuYin. "......."

"Aku diasingkan dan dikurung di dalam Istana. Dengan dibuang, aku bisa dilemparkan ke dunia luar begitu saja. Tentu saja itu beresiko, bisa saja dia membunuhku begitu saja saat itu.  Tapi nyatanya dia tidak. Dia benar-benar membuangku keluar. Saat itu jalur dagang Nian Zhen dan Xinjiang belum di tutup jadi aku dilemparkan begitu saja ke kapal dagang dan berakhir di negeri asing ini seorang diri."

"Itu pasti menakutkan." Lin SuYin berkomentar.

"Tidak juga, seorang pedagang baik hati membantuku dan membawaku pulang kerumahnya. Dia seorang pria tua tanpa anak dan menganggapku seperti puteranya sendiri. Aku tinggal bersama pria itu selama dua tahun sambil mengumpulkan informasi. Kemudian aku menemukan sebuah petunjuk."

"Apa itu?"

"Orang-orang berkulit putih yang selalu bersama pamanku itu. Mereka dari organisasi laba-laba hitam."

Lin SuYin tersentak.

Di asrama penyihir ungu. Pria tinggi tampan dengan aura kuat di sekelilingnya berjalan menyusuri koridor. Beberapa penyihir yang berlalu lalang spontan menghentikan langkah mereka untuk sekedar mengagumi pria luar biasa itu. Udara kuat dan aura agungnya membuat siapapun menahan napas.

Penyihir dengan kultivasi rendah memegangi tembok karena lemas. "Zhang Junqing, kenapa dia ada di sini? Dia tampak marah."

"Omong kosong. Siapa penyihir yang berani membuatnya marah?"

"Sialan, dia sangat kuat dan tampan. Aku iri setengah mati!"

Zhang Junqing tidak memperdulikan orang-orang berbisik di belakangnya. Matanya fokus pada yang ada di depannya. Perasaannya tidak nyaman dan gelisah, hatinya tidak nyaman. Dia sudah menunggu tapi pria kecil itu tidak juga menemuinya. Berpikir bahwa Lin SuYin telah membentuk kelompok ujian periode tanpa dirinya. Zhang Junqing benar-benar kesal dan tidak bisa membiarkan hal itu.

Baru akhirnya cukup lama berjalan, Zhang Junqing berhenti.

Dia tidak tahu pintu kamar Lin SuYin.

Zhang Junqing dengan canggung berbalik, menatap beberapa orang yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah datar tanpa ekspresi, Zhang Junqing mendekati mereka. Melihat Zhang Junqing mendekat, Penyihir-penyihir ini mundur ketakutan.

Zhang Junqing sudah biasa melihat ekspresi takut orang-orang terhadapnya. Jadi dia bertanya, "Dimana kamar Lin SuYin?"

Penyihir-penyihir tertegun lalu mereka saling menandang dengan bingung. Salah satu dari mereka menunjuk pada salah satu pintu kamar. "Dia dan Su Ze tinggal di sana."

Zhang Junqing mengangguk kemudian melangkah pada pintu yang ditunjuk lalu mengetuk. Pintu terbuka, menampilkan Xu Ze dengan wajah mengantuknya. Akan tetapi, ketika menyadari bahwa pria di hadapannya adalah Zhang Junqing. Mata Xu Ze terbelalak.

"Zhang Junqing."

Zhang Junqing tidak begitu memperdulikan orang di depannya. Dia mengintip ke belakang punggung pria itu. "Dimana Lin SuYin?"

"Dia berkultivasi. Aku tidak tahu kemana dia pergi tapi dia belum kembali sejak kemarin bahkan melewatkan kelas pagi."

Kening Zhang Junqing berkerut tidak nyaman. "Dia belum kembali selama itu?"

"Benar. Tapi bukankah itu hal biasa. Bisa saja dia terlalu fokus bermeditasi sehingga lupa waktu." Xu Ze menatap Zhang Junqing dengan tatapan aneh. "Ngomong-ngomong Tuan Zhang, apa kamu kemari hanya untuk menanyakan SuYin?"

Zhang Junqing teringat tujuan utamanya. Dia menggeleng. "Apa kalian sudah membentuk tim untuk ujian periode?"

"Ya, baru aku dan Lin SuYin." Xu Ze terkejut. "Aku meminta Lin SuYin untuk menemuimu kemarin agar mengajakmu bergabung. Dia tidak datang?"

Mata Zhang Junqing terbelalak, bahunya mengendur. "Dia tidak datang."

"Sialan anak itu." Xu Ze mendengus. "Kalau begitu Tuan Zhang, apa kamu ingin bergabung?" Xu Ze menatap pria di depannya penuh harap.

Zhang Junqing menghela napas. Menjawab dengan tenang. "Aku dan Liu Ye akan bergabung."

Bersambung.....
Last update: 08/10/2020

Long time no see guys.. Sori baru update

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang