Chapter 15 : Bond

467 45 7
                                    

Assalamualaikum gaes 😘😘😘

Happy reading 💕

———🍀———

"Jadi gimana dik udah pilih mau sekolah di mana?."

Mendengar pertanyaan itu Dika mengalihkan tatapannya pada Milla yang tengah sibuk dengan laptopnya. Mereka sekarang berada di ruang tamu dengan kesibukan masing-masing Edzard yang asik dengan lego baru dari daddy nya dan Dika yang tengah bermain ponsel.

Tak mendapat jawaban Milla mengernyit dahinya. "Kamu kenapa? Ada masalah? Atau kamu gak nyaman sekolah di sini?."

"Satu-satu kali mbak nanya nya udah kayak wartawan aja." Alih-alih menjawab Dika malah mencibir mbak nya.

Milla menghela nafasnya. "Mbak cuma gak mau kamu terbebani karena harus mengikuti mbak. Kamu juga harus beradaptasi dengan sekolah baru di sini padahal di jogjakarta temen-temen kamu banyak."

"Mbak mikirnya kejauhan tau. Dika justru senang bisa selalu bersama-sama terlebih semua ini gak mungkin terjadi kalau bukan karena wanita yang miris nya sedarah sama dika."

Topik ini selalu sensitif bagi keduanya terutama Dika yang sampai sekarang di liputi trauma karena kelakuan ibunya yang buruk. Hati anak mana yang tak sakit saat dengan teganya seorang ibu menjual dirinya untuk mendapatkan uang. Siapapun itu pasti akan melakukan hal yang sama sepertinya.

"Kita udah sejauh ini dik dan kamu tau pasti untuk sampai di titik ini sudah banyak kesulitan yang kita lalui. Jadi mbak mohon kamu harus kuat apapun yang terjadi ke depannya karena mbak akan selalu di samping kamu." Ujar Milla lembut seraya mengusap rambut adik sepupunya itu dengan sayang.

Dika menyenderkan kepalanya di bahu Milla. "Dika gak bisa bayangin apa yang akan terjadi kalo gak ada mbak. Makasih mbak untuk semuanya dika sayang banget sama mbak."

"Mbak juga sayang sama dika." Balas Milla tersenyum.

"Mommy sama Lek dika pelukan kok gak ngajak-ngajak Ed sih!."

Keduanya kompak terkekeh geli melihat Edzard mengerucutkan bibirnya menatap mereka dengan mata bulat yang menggemaskan.

Sudah bukan hal baru lagi kalau Dika sangat suka mengerjai keponakannya itu. "Yang masih bobaken gak boleh ikutan ini khusus untuk orang gede."

Milla mendelik melirik Dika yang malah menjauhkan tubuhnya dari Edzard. Lihatlah bocah itu hampir menangis karena tak bisa memeluk sang mommy.

"Lek dika jahat mommy!." Adu Edzard mania membuat dika mencibir sinis keponakan nya itu.

Kepala Milla menggeleng tak habis pikir. "Gak usah di dengerin omongan lek dika."

"Tapi lek dika nakal sama Ed kan kesel jadinya." Lagi Edzard merengek pada Milla.

"Gitu tuh kalo status nya bobaken suka ngadu plus cengeng, gak banget deh." Sahut dika dengan tatapan mengejeknya.

Edzard menghentakkan kakinya kesal. "Ed gak cengeng lek dika aja yang ngeselin! Nanti Ed bilangin sama daddy Sam biar lek dika di marahin."

"Ck! Siapa juga yang takut sama om-om tua itu.  Bukan tandingannya Andika Irsyad yang selalu di kejar cewek-cewek." Ujar dika bangga seraya menepuk dadanya sombong.

TRAPPED FATED WITH YOU!  ( Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang