"Okaa-sama.... Kenapa aku harus bermain basket?"
"Sei-chan, Kaa-san bukan menyuruhmu. Tapi memperkenalkan mu dengan basket."
"Sei kan udah belajar banyak hal, seperti piano, berkuda, dan.... Apa bermain basket juga berguna untuk masa depan Sei?"
"Um, um! Sei-chan, kemarilah........ Kaa-san memperkenalkan kau dengan basket karena menurut Kaa-san ini akan cocok dengan mu. Permainan basket bukan hanya mengandalkan fisik, tetapi juga bagaimana caranya Sei-chan mampu memikirkan taktik ketika menggiring bola dan memenangkan permainan, terdengar keren kan?"
"Uwah~ Sugoiii!! Nee, Okaa-sama, kalau begitu ajari Sei cara bermain basket!"
"Aaa... Ha, ha... Iie' Kaa-san tidak begitu pandai bermain basket. Ah! Tapi ada pelayan kita yang dulunya atlet basket. Kaa-san akan meminta bantuannya untuk mengajarkan Sei-chan bermain basket, ya?!"
Ah.... Ingatan ini lagi.
Kenapa memori lama datang kembali?
Seberapa dalam lagi harus ku kubur ingatan ini?
Alasan aku masih bermain basket hingga sekarang....
Okaa-sama...
.
.
.
"Cih! Kenapa juga aku harus nemanin cowok cupu begini, sih?!"
"Hei bocah,"
"Apa?! Boc-- siapa yang kau sebut bocah, sialan?!"
"Siapa lagi kalau bukan kamu? Disini hanya ada kita berdua dan aku lebih tua 4 bulan darimu, dengan kata lain kau bocahnya,"
"Aku gak peduli! Umur itu gak bisa dijadikan acuan apakah seseorang bersifat dewasa atau masih kekanak-kanakan?! Menyebalkan. Acara keluarga menyebalkan. Event perusahaan menyebalkan. Gala dinner menyebalkan!! Cowok pendek rambut merah yang terlihat sosiopat dan bilangin aku bocah padahal dia juga bocah dasar menyebalkan!!! Semuanya menyebalkan! Kussooo--"
"Yak! Ii kagen ni shiro!! Kau tadi cuma mau mengejekku kan!"
"Heh? Tersindir? Hm~"
Apa lagi sekarang?
[Name].........?
"Disini, sekarang kau yang terlihat menyebalkan, hah...... Berhentilah memaki seperti itu. Ucapan yang tadi kau ucapkan gak pantas untuk anak perempuan berusia 7 tahun seperti mu. Kita berdua sama-sama gak mau berada di gala dinner menyebalkan. Setidaknya mereka menyuruh kita beristirahat di ruangan ini sudah cukup menguntungkan kita untuk memisahkan diri dari orang dewasa bermuka dua. Jadi kau tahanlah sedikit lagi, tunggu sampai mereka mengajak kita pulang ke tempat masing-masing. Kau mengerti? Sekarang diamlah dan duduk manis di samping ku."
Semakin diingat, [name] memang begitu.... Perkataannya suka kasar dan menusuk.
Yah... Walaupun aku juga ikut terpancing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Me 'cause KISEDAI [KnBXreader]
FanficDia memang pembuat masalah. Gadis yang taunya bertindak, untuk 'mikir' itu belakangan. Mungkin kena karma gantian dirinya yang terjebak dalam masalah. Setelah pindah ke Seirin, mulanya sih adem anyem aja. Berhubung karmanya masih berlaku, zona nyam...