BAB 21

14 1 0
                                    

  Aryo masih tidak percaya kalau istrinya mau mengajukan diri sebagai relawan. Yang dia tahu istrinya tidak mengerti perihal kemiliteran dan hanya tahu masalah rumah. Sebenarnya Aryo tidak mengizinkan istrinya untuk ikut, tapi karena istrinya bersikukuh akhirnya Aryo terpaksa mengizinkannya. Istrinya juga memberikan alasan agar bisa melindungi dan mengawasi dirinya selama di luar.

  Untuk sekarang, tugas kemiliteran lebih sering dipegang oleh Aryo. Kepelatihan dan kepemimpinannya yang bijaksana mampu membuat bawahannya sangat segan kepadanya. Kini mereka sangat menghormati dan menerima kehadiran Aryo di desa mereka. Penduduk juga lambat laun menerimanya karena pengaruh dari Penguasa Lokal. Aryo tidak memegang pasukan yang begitu banyak dikarenakan memang ditugaskan untuk menjaga desa, namun dia mampu memimpin dengan layak. Pengalaman ini dia dapatkan ketika masih di kemiliteran dahulu. Sementara itu, Ayu lebih sering menunggu suaminya di rumah karena Aryo tidak mengizinkan dirinya keluar rumah.

  "Baiklah!!, latihan hari ini selesai!!, Kerja Bagus semuanya!!" puji Aryo

  "Terima Kasih Tuan!!" balas mereka

  Karena letih seharian melatih pasukan, akhirnya Aryo memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah dirinya mendapati kalau rumahnya gelap. Dia pun mencari istrinya untuk menanyakan hal tersebut. Tiba-tiba ada sesuatu yang hangat dirasakan di bibirnya.

  "Kinasih?? Kamu di ma-, MMMPHFMM!!!" tanya Aryo

  "Sssttt, hanya kamu dan aku Mas..." bisik Ayu

  Ternyata sesuatu yang hangat tersebut adalah mulut Ayu yang sedang bertemu dengan Aryo. Terjadilah ciuman yang membara dari Ayu karena menahan rindu seharian. Ditinggal suaminya kerja seharian ternyata membuat Ayu rindu berat, padahal masih di dalam desa. Seperti biasa, mulut Aryo habis dihajar Ayu sehingga bibirnya berwarna merah pekat.

  "Bagaimana hari ini Mas??" kata Ayu

  "Tidak terlalu buruk Kinasih, akhirnya aku bisa kembali ke profesiku, hehehe" jawab Aryo

  Tentu Aryo sangat senang karena inilah yang sejak dahulu dia cita-citakan, memimpin sebuah pasukan untuk melindungi orang-orang yang tidak berdosa untuk menebus dosa yang telah dia lakukan dahulu.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang