[ elpeeda | day's secret ]
•
•
•
"Guys dicatet yaa, banyak nih soalnya jadi papan tulisnya mesti dihapus-tulis." Minhee berbicara di depan kelas sembari memegang sebuah buku paket pemberian dari salah satu guru yang berhalangan untuk mengajar dan sebagai gantinya memberi tugas catatan.
Tampaknya mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan Minhee tidak mau ambil pusing. Ia mulai menulis dengan spidol papan tulis.
Suasana kelas dua belas sosial dua itu cukup riuh, kumpulan anak rajin tentu saja menyalin yang dicatat oleh Minhee dipapan tulis, sementara kumpulan lainnya bisa ditebak apa yang mereka lakukan.
"Yang sebelah sini udah selesai?" Minhee bertanya kepada mereka semua yang menjawab hanya anak yang menyalin tentu saja
"Belum hee, dikit lagi tungguin yaa"
"Okee gue tungguin lima menit yaa" balas Minhee sambil bersandar pada meja ruang kelas. Tak sadar kalau ada yang memperhatikannya dari bangku yang ada dipojok.
Lima menit pun berlalu, Minhee menghapus sisi kiri papan tulis kemudian menulis catatan yang baru. Semuanya baik-baik saja sampai beberapa kalimat sampai ke telinganya.
"Egois banget lo, main hapus-hapus aja,"
"Halah tulisan dia sama tulisan gue juga bagusan tulisan gue,"
"Biarin aja gue emang males sama dia,"
Minhee mengeratkan pegangan spidol papan tulis, sejak tadi sebenarnya mereka sudah membicarakn yang tidak-tidak tapi Minhee mendiamkan mereka, tidak ingin membuat keributan.
Tapi sepertinya mereka memang menginginkan adanya keributan.
Brakk
Minhee melempar penghapus papan tulis bercangkang kayu itu ke papan tulis dengan kencang, sesudahnya kelas mendadak sepi. Ia kemudian berbalik menatap warga kelasnya satu persatu.
"Lo semua kalo emang gak mau ditulisin sama gue bilang. Gak usah ngomongin gue di belakang."
"Lo, kalo lo merasa tulisan lo lebih bagus dari gue kenapa gak ngajuin diri jadi sekretaris?" tanya Minhee penuh penekanan sambil menunjuk oknum yang kini hanya menunduk
"Lo, ngatain gue egois? Lo sendiri bukannya nyalin dari awal malah main-main. Yang lain bisa selesai, kenapa lo ngga?"
"Lo semua kalo gak terima gue yang jadi sekretaris bilang, biar gue ngundurin diri. Dipikir gue gak capek begini? Capek, lo semua enak tinggal nyalin. Gue double, nyalin catetan buat lo semua terus nyatet buat gue sendiri lagi."
"Besok gak usah minta gue lagi kalo ada tugas begini. Kalo ada tugas fotocopy, print segala macem gak usah minta ke gue, cari solusinya sendiri. Gue tau jauh sebelum ini kalian udah sering ngomongin gue, tapi gue tahan. Tapi kayaknya gue emang gak dibutuhin lagi, silakan urus sendiri kalo ada kayak gini lagi. Gue ngundurin diri jadi sekretaris kelas dua belas sosial dua. Makasih. "
Setelahnya Minhee keluar kelas dengan membanting pintu. Bahkan ketua kelas pun ikut melongo sebelum akhirnya membuka mulut.
"Lo pada bisa gak ngehargain orang lain? Lo semua bukan anak sd yang apa-apa mesti dikasih tau mesti dibilangin. Kalo emang gak terima kenapa gak protes pas Minhee ditunjuk? Lo pada oke oke aja. Jangan minta dihargai sebelum lo pada bisa ngehargai orang lain. Gak liat lo jarinya Minhee sampe dipakein plester karena lecet sering dipake nulis? Sekarang gimana gue tanya kalo ada tugas begini? Siapa yang mau gantiin Minhee?" Hanya angin yang menyambut omongan Yunseong di siang hari yang terik itu.
"Minhee itu kurang baik apa sih sama lo pada? Susah nyari sekretaris yang kayak dia. Seumur gue ngejabat jadi pengurus, belum pernah gue ketemu partner kayak dia. Kalian ngatain dia egois nyatanya kalian sendiri yang egois." Adit, sang wakil ketua kelas ikut bersuara.
Sunyi. Mereka semua terdiam, entah menyadari kesalahan atau justru semakin membenci Kang Minhee.
"Sekarang terserah kalian mau gimana. Gue udah capek jujur ngasih tau kalian. Gue juga punya limit. Belajar buat menghargai, kalo kalian pengen dihargai."
Yunseong menghela napas kemudian beranjak keluar kelas bermaksud mencari Minhee. Dan hanya ada satu tempat yang sangat mungkin jadi tempat pelariannya.
Perpustakaan.
Yunseong menuruni tangga, kemudian berbelok ke kanan dimana posisi perpustakaan tepat disampingnya. Yunseong melakang masuk kemudian mengisi daftar hadir lalu memilah tiap deretan lemari tinggi berisi buku-buku.
Tada!
Minhee sedang menelungkupkan kepalanya pada sebuah buku. Entah anak itu tertidur atau apa tapi Yunseong segera menghampirinya kemudian duduk disisi kanan Minhee.
Tangannya terangkat mengelus kepala Minhee.
"Hey, emang gak pegel begitu tidurnya?" tanya Yunseong sambil menepuk pelan bahu Minhee
"Kepalaku sakit banget, semalem aku begadang ngerjain laporan bulanan, anak kelas tambah bikin aku pusing," yang ditanya kemudian mengangkat kepalanya.
Wajahnya memang agak pucat dan matanya tidak secerah biasanya. Yunseong menarik tubuh lemas itu ke pelukannya. Kepala Minhee disandarkan didadanya sedangkan tangan kirinya mengelus bahu kurus Minhee.
Lihat saja jika mereka masih berulah, bukan hanya dirinya yang bertindak tapi ibunda tersayangnya pun akan turut mengambil tindakan. Ibundanya tidak akan membiarkan siapapun yang menyakiti Minhee hidup dengan tenang. Membayangkan apa yang akan dilakukan ibunya Yunseong bahkan bergidik ngeri.
Semoga saja mereka merenungkan kesalahan mereka.
"Kasian pacar aku, tadi udah aku omelin mereka, udah ya jangan dipikirin lagi, bobo aja yang nyenyak" elusan dibahu Minhee membuatnya nyaman dan perlahan memejamkan matanya.
Yunseong menundukkan kepalanya untuk mengecup pucuk kepala Minhee dengan sayang.
"Bobo yang nyenyak ya, ai"
Kemudian perlahan ikut tertidur, mengabaikan bisik-bisik dari petugas perpustakaan yang melihat mereka.
"Jangan dibangunin, kasian"
"Lucu banget ueueueue kapalku"
"Gemes banget aaaaaa"
Dan ya, tak satupun dari mereka berani serta tega membangunkan dua insan yang sedang tertidur itu. Selain karena mereka sangat menggemaskan, fakta bahwa orangtua Yunseong pemilik yayasan sekolah tersebut membuat mereka merasa sungkan. Lalu bagaimana dengan Minhee? Tentulah tetap sungkan, karena Minhee merupakan tunangan dari anak pemilik yayasan sekolah mereka.
•
•
•
[ elpeeda | day's secret - end ]
°
°
published on: October 3, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
• elpeeda | hwangmini •
Fanfiction| home stopped being a place when you entered my life | hwangmini's oneshot, ficlet, drabble, short story collection. disclaimer : • bxb, boys love • don't like don't read, you've been warned • all genre(s) • contain lots of sweet things • mpreg...