1

2.1K 104 17
                                    

Perth dengan hati yakin nya menarik lembut tangan kekasihnya yang beberapa detik lalu berhasil ia lamar, yang paling membahagiakan kekasihnya tidak menolak saat Perth ingin menyunting nya dalam waktu dekat karena memang mereka sudah 2 tahun terakhir menjalin hubungan hingga kini.
Hati Perth berbunga-bunga seiring ia melangkah dengan percaya diri memasuki kawasan rumah megah milik keluarga nya.

"Kenapa kau membawa nya lagi Perth.. " Suara dingin dari sang ibu menyadarkan Perth bahwa ini tidak akan mudah.

"Aku ingin menikah dengan bua mom.. " Suara Perth mulai meninggi karena dari awal memang tui sang ibu tidak setuju dengan keinginan Perth ,memang tidak hanya kali ini ia meminta restu dari tui tapi jawaban tui tetap sama, 'tidak'.

"Apa lagi yang mommy mau.. Perth telah menuruti keinginan mommy ,mengelola perusahaan serta usaha properti kita mom dan semuanya lancar, sekarang Perth hanya minta mommy menyetujui keinginan kami hanya itu.. " Protes Perth keras karena ibunya sama sekali tidak menyetujuinya. Sementara bua di sana harus mati-matian mempertahankan hubungannya agar terus berlanjut.

"Saya mohon bibi.. Saya serius dengan hubungan ini.. " Tambah bua agar tui mau mempertimbangkan keinginan mereka.

Tui menatap Perth lalu bua bergantian.

"Baik.. Mommy akan merestui kalian.. " Putus tui, Perth dan bua tersenyum bahagia karena keinginan mereka akhirnya di setujui.

"Tapi..! " Seketika raut bahagia di wajah Perth hilang saat mendengar kata 'tapi 'dari sang ibu pasti bukan main-main.

"Apa mom..? " Penasaran Perth maupun bua bersamaan.

Tui memanggil maid nya sembari berbisik , seulas senyum dan anggukan  kecil dari maid tersebut lalu beranjak dari sana membuat Perth mulai mengerutkan kening karena kecemasan nya mulai menghantui sebeb sang ibu pasti merencanakan sesuatu.

Tidak lama dari lantai dua remaja manis menuruni anak tangga, di sana perasaan Perth mulai tidak nyaman.

"Ada apa mom..? " Pete menatap ketegangan wajah Perth serta raut kesal wanita yang ia kenal kekasih dari anak ibu angkat nya itu lalu beralih menatap tui yang kini tersenyum lembut padanya.

"Kemari sayang.. " Tui meraih Pete agar duduk di samping nya, Perth dan bua saling menatap karena memang bua tidak tahu apa yang akan mereka hadapi.

"Kalian boleh menikah, bahkan mommy akan mengatur semuanya serta rumah untuk kalian, tapi.. " Gantung tui awalnya bua menyunggingkan senyum senang karena calon ibu mertuanya sangat baik tapi setelah mendengar kata akhir senyum bua hilang bersamaan dengan sentum Perth.

"Tapi kau juga harus menikahi Pete.. " Putus tui final,   Perth mengusap wajahnya kasar sementara bua membeku di tempat duduknya.

"Mom ini sudah kita bahas kan.. Dan Perth menolak.. " tegas Perth tetap seperti jawaban pertamanya karena ini bukan pembahasan pertama untuk mereka.

"Oky, berarti kau juga tidak boleh menikah dengan wanita ini.. " Putus tui tidak ingin banyak basa-basi.

"Mom ayo lah.. " Malas Perth tidak mau tapi berbeda dengan tui ia bersikeras dengan rencananya.

"Kau ingat kan pesan mendiang mae nuk, beliau meminta mu menjaga Pete, apa kau lupa..?! " tui mencoba mengingatkan anak satu-satunya itu karena dulu ia juga menyanggupinya.

"Mommy seperti ini saja sudah cukup, pete tidak apa-apa.. " Ujar pete mncoba menengahi perdebatan mereka.

"Tidak sayang ini sudah keputusan mommy dan mae nuk jauh-jauh hari, Perth harus menikah dengan mu.. " Potong tui tidak mau di bantah.

3 love (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang