~Delvin & Daniyah bermain bersama kucing~
Langit mulai mendung, matahari tertutup oleh awan. Kedua anak itu tetap melanjutkan perjalanannya.Mereka berhenti di sebuah halte dekat taman, karena gerimis sudah melanda. Hujan pun semakin deras mengguyur jalanan yang tadinya kering menjadi banyak air.
Terlihat air selokan yang begitu derasnya, menandakan hujan saat itu sangat deras.
"Elvin dingin,"ucap Daniyah menggigil.
"Sini, biar aku tiup tanganmu,"ujarnya mengambil kedua tangan Daniyah lalu meniupnya.
"Gimana? Masih dingin?"ucap Delvin masih dengan kepolosannya.
"Udah nggk, makasih Elvin. Kayaknya hujannya udah agak reda,"jawabnya melihat ke langit. Hujan sudah mereda hanya berapa tetesan air yang jatuh dari dedaunan.
Biarpun hujan telah mereda, tapi suasananya masih terasa. Namun hanya akan terlukis kenangan antara kamu dan aku.
"Kita lanjut ke Taman atau mau pulang? Nanti Bunda kamu nyari,"ucap Delvin.
"Ke Taman aja, soalnya nanti Bunda aku datang. Aku di suruh menunggu tidak boleh jauh-jauh,"jawabnya mengajak Delvin pergi dari halte itu. Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju Taman Melati.
Di perjalanan mereka layaknya saudara, selalu bergandeng tangan. Dengan umurnya yang masih sangat kecil juga belum mengerti apa-apa. Tapi kebersamaannya mampu saling melindungi satu sama lain.
Daniyah tiba-tiba menghentikan langkahnya, dia menatap ke langit bahwa disana ada pelangi.
Orang bilang, setelah hujan akan ada pelangi dan setelah kesedihan akan ada kebahagiaan.
"Lihat ke atas, ada pelangi. Sangat indah ya El,"ucap Daniyah menatap pelangi itu.
"Iya. Tapi kata mamaku pelangi datang hanya sebentar, kalau kita pengen lihat pelangi kita harus tunggu setelah hujan,"ujarnya terus terang.
"Elvin, kalau kita udah besar nanti Daniyah pengen lihat pelangi bareng Elvin di taman ini bisa?"tanyanya.
"Bisa. Kalau nanti kita gak saling lupa hehe,"kekehnya.
Daniyah hanya tersenyum mendengar jawaban Delvin. Mungkin persahabatan yang di bangun dari kecil tidak akan putus, hanya waktu yang dapat menjawabnya. Tergantung orangnya masing-masing.
Sesampainya di Taman, Daniyah berlari menuju ayunan yang ada di taman itu. Sedangkan Delvin bermain dengan bola yang dibawahnya.
Saat Delvin sedang bermain bola, dia melihat ada kucing yang malang di bawah pohon yang rindang. Dia pun menghampirinya.
"Meow, kamu terlihat kedinginan,"ucapnya mengelus bulu kucing itu. Kucing itu terlihat sangat berantakan bulunya pun tidak rapi seperti habis berkelahi dan kehujanan.
Merasa kasihan dengan kucing itu, Delvin membawanya menuju Daniyah.
"Peri, lihat kucing ini kasihan. Dia seperti habis berkelahi,"ucapnya menunjukan kucing itu kepada Daniyah.
"Sini biar Daniyah obati lukanya, Elvin tolong cariin kain yang kering. Kucing ini terlihat kedinginan,"ujarnya menatap kucing itu malang.
Delvin pun mencari kain kering, karena masih kecil dan belum tau apa-apa dia melihat ada kain yang tergantung di rumah orang. Dia pun mengambilnya dan buru-buru membawanya menuju Daniyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Has Aulirophobia [Revisi]✓
Teen FictionKucing adalah hewan yang sangat menggemaskan. Tak jarang jika banyak orang menyukainya, bahkan dijadikan hewan peliharaan. Namun bagaimana jika ada seorang yang sangat menakuti hewan lucu itu?? Berawal dari ingin menolong, tapi berakhir menjadi pemb...