BUGH!
BRAK!
BUGH!
Setelah puas memukuli tubuh tersebut dilemparkanlah ke patung yang terbuat dari batu sampai patung tersebut hancur.
"Sekali lagi kau melanggar aturanku akan ku buat kau menjemput ajalmu!"
Jimin hanya bisa mengangguk lemah. ayahnya meninggalkan dirinya tanpa menolongnya
"Ya tuhan tuan muda!" Teriak seseorang yang merawatnya sedari kecil
Paman han dan Bibi lee
Mereka yang selalu memberi jimin kasih sayang layaknya orang tua. Jimin sudah menganggap mereka paman juga bibi bukan pengasuh atau pembantu.
Keadaannya tidak bisa di bilang baik-baik saja. Banyak darah yang melumuri baju nya
Bibir nya sobek akibat tamparan juga pukulan ayah-nya yang tidak main-main. Belum lagi tubuh nya yang terasa sakit semua akibat benturan keras yang dia terima. Belum lagi luka-luka lebam di perutnya.Jimin sudah biasa menerima perlakuan ayahnya sedari dia kecil.
Memang jimin salah apa? Dia sudah izin bahwa hari ini dia ada tugas kelompok bersama teman nya
Mungkin ayahnya lupa.
Pikir jiminSejak kecil jimin tidak pernah melawan atau menolak pukulan dan prilaku kasar kedua orang tuanya. Dia hanya bisa menerima semuanya walau teramat sakit.
Jimin tidak boleh pulang terlambat. Tidak boleh mendapat nilai di bawah 98.
Jika dia melanggar maka tidak akan di beri makan 2 hari dan tidur di gudang belakang tanpa selimut atau di pukuli habis-habisan.Park jimin.
Sosok yang kuat walau sakit
Sosok yang tegar walau ingin menangis
Sosok yang kuat untuk sahabatnya
Sosok yang kuat walau selalu tersakiti
Sosok yang selalu mementingkan keadaan orang lain dari pada dirinya sendiriMereka semua buta! Buta akan kebaikan jimin pada mereka. Hanya ada satu kesalahan menyebar sampai lautan tanpa ada ujung. Satu kesalahan yang bahkan jimin tidak pernah lakukan.
Hei! Jimin tidak sejahat itu untuk melukai seseorang yang dia sayang
Menginjak semut saja dia meminta maaf beribu-ribu kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
••fate🏳°
FanfictionPerlahan semua memudar. Memudar menjadi bayangan yang tidak terlihat. kesalahpahaman membuat mereka membutakan mata. membuat pertahanan dinding kokoh yang tidak dapat dicapai. membekukan hati dan memilih egonya masing-masing. kesalahan seseorang yan...