Chapter 24 [Manipulasi]

61 16 29
                                    

Die ; Mati






Juna membungkukkan badan sopan kepada seorang perempuan  berpakaian formal, wali kelas X IPA-2, Ibu Kirana Larasati.

Setelah berpamitan Juna segera menuju parkiran sambil membawa kardus berisi beberapa buku dan dokumen. Bagasi dibuka, ia meletakkan di sana. Ketika hendak membuka pintu mobil, tangan seseorang menghentikannya.

Gadis kecil yang pernah diancam untuk dibunuh beberapa bulan lalu sekarang berhadapan dengannya. Ada pertanyaan dari sorot mata yang menuntut.

"Lo yang bawa Lily pergi waktu itu kan?" Tanya Alova tanpa basi-basi. 

Juna tidak menjawab, menghiraukan.

"Dimana Lily sekarang?

Tidak ingin menanggapi lebih jauh, Juna menyentak tangannya. "Bukan urusanmu," jawab Juna datar sebelum membuka pintu mobil kembali.

Tidak ingin menyerah, Alova langsung merampas kunci mobilnya.

"Jawab pertanyaan gue dulu. Dimana Lily sekarang? Dan gimana kondisinya?" Alova menaikkan intonasinya, geram.

Juna awalnya diam, menghela napas kasar. Menutup pintu mobil dengan keras hingga membuat Alova terkejut.

"Kembalikan."

"Nggak! Jawab pertanyaan gue dulu!"

Juna mendorong Alova hingga terbentur mobil.  "Jangan memperburuk keadaan, jika kau masih menyayangi nyawamu."

"GUE TANYA DIMANA LILY SEKARANG!?" Alova berteriak tepat dihadapan wajah Juna.

Juna tidak ingin emosinya meledak, ia memilih mengambil kunci mobilnya dalam genggaman Alova dan melenggang. Keras kepala Alova yang tidak menyerah masih menahan Juna dengan menyentak lengan kokohnya. 

Reflek ketidaksengajaan membuat Juna mendorong gadis itu hingga tersungkur di paving parkiran.

"Aaakkkhhhh"

Juna sudah tidak peduli melihat Alova yang meringis kesakitan. Ia kembali membuka pintu mobil. Namun, urung ketika jemari tangan seseorang membalik tubuhnya dengan sebuah pukulan melayang tepat di wajah.

Darah mengalir dari hidung ketika Kaivan kembali menarik kerah baju Juna dan memukulnya sekali lagi.

"Lo gak ada hak buat nyakitin dia bangsat!" ujar Kaivan sebelum berlalu.

Kaivan menuju dimana Alova terduduk dengan tangan yang tergores paving. Langkah terhenti ketika badan dibalik oleh Juna. Pukulan dilayangkan Juna tepat seperti apa yang dilakukan Kaivan sebelumnya.

Terhuyung dua langkah kebelakang. Juna menarik kerah baju Kaivan dan memojokkan di mobil.

"Kau mencari masalah dengan orang yang salah," tepat Juna mengatupkan bibirnya, dengan satu tangan mencekik melalui kerah kemeja yang di tarik dengan keras, tangan satunya memukul wajah Kaivan berulang kali.

Perut adalah sasaran Kaivan untuk Juna. Kaki yang tidak terkunci menendang Juna hingga tersungkur.

Kaivan mendekati, mengukui di atas dan kembali melayangkan pukulan.

"Brengsek!" Umpat Juna ketika terlepas dari Kaivan.

"Apa lo bilang?" Tanya Kaivan menyeka darah yang mengalir  disudut bibir.

Kaivan yang terlihat murka sudah mengambil ancang-ancang untuk kembali menyerang. Tangan sudah bertengger pada kerah baju Juna dan siap melayangkan pukulan.

Lily [Completed] TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang