Aryo terakhir kali mengingat dirinya sedang bermain dengan riang di bibir pantai sebelum ombak yang kuat menyeretnya ke dalam laut. Setelah itu pandangannya menjadi kabur. Aryo pun membuka matanya perlahan dan menemukan dirinya berada di Aula Kerajaan. Dirinya menganggap kalau dia sedang di tawan oleh Sriwijaya. Tetapi alangkah kagetnya dia ketika melihat ada sosok yang sedang duduk di singgasana.
"Selamat datang anak muda, Kau pasti Aryo Setyowiguno bukan?? legendamu sudah sampai ke Kerajaanku!!. kau sudah pasti tahu siapa aku kan!?" kata sosok tersebut
Aryo kesulitan menerka siapa yang berbicara dengan dirinya karena penglihatannya belum terlalu jelas. Ketika sudah semuanya jelas dirinya semakin kaget karena yang duduk di singgasana tersebut adalah Nyi Roro Kidul, legenda yang sering dia dengar.
"Jangan kaget Anak Muda, aku membawamu ke sini bukan untuk membunuhmu tetapi untuk menjadikan dirimu pengawalku. Cerita tentang kehebatanmu membuatku semakin penasaran akan kekuatanmu yang sesungguhnya" jelasnya
"Ku kira kau adalah seorang yang rupawan, ternyata aku salah besar. Tapi tidak masalah!!, selagi bisa dijadikan pengawal dan kuat bagiku sudah cukup" lanjutnya
Aryo yang merasa ketakutan berusaha membebaskan diri, tetapi tali dari rumput laut sangat kuat mengikat badannya. Di saat dirinya sibuk mencari cara untuk membebaskan diri, dia tidak sadar kalau Nyi Roro Kidul menghampirinya dan ketika menengok ke depan dia kaget karena Nyi Roro Kidul sudah berada dekat di depannya.
Merasa dirinya sudah tidak mampu melakukan apa-apa lagi dia pun akhirnya pasrah ketika dirinya akan disentuh oleh Nyi Roro Kidul, hingga tiba-tiba kedua pengawal pintu Aula Kidul terhempas ke singgasananya dan tewas seketika.
"Mas Aryo..." kata Ayu
Suara Ayu yang hampir mirip wanita yang kerasukan membuat Aryo ketakutan apalagi melihat istrinya sudah menyeret lima pria besar dan menenteng tiga pria besar lainnya.
"Siapa lagi kalau bukan Sri Rahayu Kumalasari!!, Murid Srikandi yang paling tersohor dan disayangi sekaligus Dewi Sungai. Tentu kau ke sini untuk menyelamatkan dia kan!?" kata Nyi Roro Kidul
"Berani kau menyentuh suamiku maka Kahyangan akan meluluh-lantakanmu!!" gertak Ayu
"Kahyangan!? Kahyangan kau bilang!? Kahyangan saja sudah membuangmu karena sudah memilih pria ini!!" ejek Nyi Roro Kidul
Mendengar hal tersebut membuat amarah Ayu semakin memuncak. Kini dirinya sudah tidak peduli dengan keselamatannya, yang ada adalah bagaimana cara menghabisi musuhnya ini. Pertama dia buang pria-pria yang sudah dia kalahkan dan langsung menghampiri Nyi Roro Kidul dengan langkah yang sangat berat. Tapak kakinya sangat keras membuat seluruh Kerajaan Laut Selatan bergemuruh. Semua pasukannya tidak ada yang berani melawan Ayu membuat Nyi Roro Kidul ketakutan.
Ketakutannya diperparah yang kini jarak antara wajahnya dengan wajah Ayu berdekatan. Ditatapnya mata Nyi Roro Kidul yang menampilkan mimpi terburuknya. Nyi Roro Kidul yang melihatnya berteriak dan seketika pingsan. Setelah musuh terbesarnya sudah tergeletak tak berdaya kini pandangannya dialihkan ke suaminya.
Aryo tentu sangat ketakutan melihat istrinya yang berhasil mengalahkan Nyi Roro Kidul hanya dengan tatapan apalagi kini pandangan istrinya sedang menuju dirinya. Dengan memohon dia berharap agar tatapan istrinya tidak menakutkan. Sangat beruntunglah baginya karena ketika Ayu melihat wajahnya, amarahnya seketika padam dan berganti dengan wajah yang sngat manis.
"Kamu tidak apa-apa kan Mas?? Kalau iya syukurlah, hehehe" kata Ayu
Belum sempat suaminya membalasnya, dia pun melepaskan ikatan yang ada di tubuh Aryo dengan mudah. Setelah itu dia mengecek ke seluruh tubuh Aryo untuk mematiskan kalau suaminya sama sekali tidak terluka.
"Oh iya Mas, ini pedangmu. Tadi aku temukan di sekitar pantai desa Mas" kata Ayu sambil memberikan pedang Aryo
Sambil memakai pedangnya Aryo berpikir kalau ternyata istrinya bisa sangat menakutkan sekaligus bisa sangat manis. Kemudian dia bersyukur akhirnya dia tahu Dewi apa sebenarnya istrinya itu karena selalu dirahasikan oleh Ayu. Pantas saja perjalanan menuju Pantai Selatan ini kemarin begitu cepat. Ternyata Ayu membuat arus tersebut tetapi terlalu kencang.
Untuk berterima-kasih Aryo kemudian memeluk istrinya dengan sangat erat membuat kedua payudara Ayu hampir menyembul keluar.
"Terima Kasih ya Kinasih karena sudah menyelamatkanku..." kata Aryo
"Tidak apa-apa Mas, itulah salah-satu kewajibanku sebagai istri" balas Ayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Sulit Dimengerti Part I
Fiksi SejarahSeorang Veteran Perang Aceh yang memiliki masa lalu yang sangat kelam, diberikan kesempatan untuk membangun memori yang indah dan keluarga yang hangat. Namun nampaknya tidak semudah yang diperkirakan... WARNING : Mengandung unsur Alternate-Universe...