BAB 36

7 0 0
                                    

  Setelah bercerita akhirnya mereka pun tertidur di geladak kapal. Arus kebetulan saat itu sangat tenang membuat tidur mereka sangat nyenyak. Tetapi semua itu tidak berlangsung lama, Aryo mulai gelisah ketika mimpinya mulai muncul.

  Di mimpinya dia menemukan Genderuwo dan kedua orang tuanya sedang mengobrol. Karena melihat kedekatan mereka berdua dengan sosok yang sangat dia benci, apalagi melihat Ibunya yang pernah diperkosa olehnya terlihat begitu akrab membuat Aryo sangat marah.

  "AYAH, IBU!! JANGAN BERADA DI DEKAT MEREKA!!!" teriak Aryo

 "Tenanglah nak. Ayah tahu kamu marah tetapi ini tidak seperti yang kamu bayangkan nak!!" balas Ayahnya

 "Benar nak, tenangkanlah dirimu dan mari kita mengobrol bersama. Begini nak, sejujurnya bukan aku yang memperkosa Ibumu. Itu adalah Genderuwo asli. Tentu kau masih ingat kan kalau aku adalah dahulu penghuni Kahyangan??" timpalnya

  "Lalu kenapa kau begitu akrab dengan kedua orang tuaku?? kenapa kau menutupi kalau bukan dirimu yang memperkosa Ibuku??" tanya Aryo

 "Huft, Aku selalu lupa ingin memberitahu padamu. Salah sendiri yang sudah marah dengan cepat" jawabnya

 "Baiklah tapi selama ini kau juga belum memberitahu siapa namanu yang sebenarnya, bukan!?" tanya Aryo untuk kedua kalinya

 "Kau sudah mengetahui kalau istrimu yang meminta Dewi Srikandi memasukanku ke dalam tubuhmu, kan??. Baiklah nak, Aku adalah Bayu, teman Ayu dan istri Kadita" jawab Bayu

 "Bayu?? aku tidak pernah mendengar istriku menceritakan tentang dirimu, tetapi kamu tentu tahu kan hubungan mereka??" tanya Aryo untuk ketiga kalinya

 "Tentu aku tahu dan apa yang diceritakan istrimu tadi semuanya benar. Kadita adalah wanita yang tidak kalah dari Ayu. Waktu itu, Kadita mendengar kalau suatu saat Ayu akan memilih Manusia sebagai suaminya dan segera melaporkannya padaku. Aku sebenarnya tidak masalah dengan Ayu dan keputusannya, selagi aku masih bersama istriku. Entah dia merasa bosan dengan Kahyangan atau apa dia memutuskan untuk mencari Pria lain di Bumi. Tentu aku marah mendengarnya tetapi istriku sangat licik, dia menuduhku bahwa aku yang akan mengkhianatinya. Saat itu juga aku diturunkan ke Bumi dan dikutuk menjadi seperti ini sementara Kadita bebas melalang-buana di Bumi. Kau ingat kan kemarin betapa tenang dirinya ketika bertemu denganmu?? biasanya dia akan begitu hormat terhadap orang lain tetapi karena dia mengetahui kalau ada aku di dalam dirimu maka dia tidak segan untuk mendekatimu" jawab Bayu

 "Ketahuilah nak, meski aku dikutuk aku juga ditugaskan untuk mengetes kesetiaan Ayu kepadamu. Selama ini para Dewa masih tidak yakin dengan kesetiaan Ayu sebelum kau benar-benar melukainya. Ya... tentu kau sering melukai istrimu tetapi itu tetap tidak membuat para Dewa terkesan. Mereka baru akan percaya dan akan berhenti mengusik kehidupan kalian sepenuhnya apabila aku turun tangan. Setelah itu, aku akan sepenuhnya menyatu dengan dirimu menandakan aku bebas dari kutukan ini dan kau bebas memerintahku apa saja, termasuk menghilang sebentar dalam dirimu dan tentu saja kau masih bisa mengobrol denganku nanti. Tapi sebelum itu izinkan aku untuk melakukan tugasku terlebih dahulu" lanjutnya

 "TIDAK BISA!! AKU TIDAK AKAN MENGIZINKAN DIRIMU UNTUK MENYAKITI ISTRIKU!!" tegas Aryo

 "Sudah ku duga jawabanmu akan seperti itu, tapi maaf nak, tugas tetap tugas dan harus dilaksanakan!!" balas Bayu

  Belum sempat Aryo mengatakan sesuatu Bayu pun menjentikkan jarinya dan membuat Aryo tiba-tiba terbangun. Dia melihat sekeliling kalau kapalnya sudah berada di tepi sungai desa dan istrinya sudah ada di daratan.

 "Oh kamu sudah bangun Mas, syukurlah, hehehe. Oh iya Mas, tadi kamu sempat berbincang dengan Bayu kan?? apa yang Bayu katakan benar Mas, dia dikutuk akibat fitnah Kadita dan memiliki tugas khusus untuk mengetes kesetiaanku padamu dari para Dewa Mas... apabila aku gagal dan Dewa melihat aku menangis karena sakit hati setelah diserang Bayu dan kamu maka kamu dan Bayu akan selamanya dikutuk. Aku tidak ingin semua itu terjadi Mas karena aku benar-benar tulus mencintaimu!!... Biarkan aku menanggung rasa sakitnya nanti untuk membuktikan kalau aku benar-benar setia padamu dan membuktikan kepada Mereka kalau Mereka salah!!" kata Ayu

  Mendengar itu Aryo hanya bisa pasrah menunggu disaat Bayu akan mengendalikan dirinya dan menyerang istri tercintanya. Sebelum itu, dia harus menanam mental yang kuat sampai masa itu datang. Setelah siap mereka akhirnya pun turun dan segera menuju desa. Di tempat yang berbeda dan waktu yang bersamaan pasukan Aryo difasilitasi oleh alat baru, meriam.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang