16. So-Don't give up on me

2.1K 383 55
                                    

"Ara—"

Ara pun terbangun oleh panggilan itu.

"S—sss haduh kepala gu—L-lu siapa?" - ucap Ara terkaget sambil memegang keningnya karna pusing. 'Gua dimana?'.

Suasananya disana sangat dingin. Hening. Dan sunyi. Ara sangat kebingungan setelah bangun dari tidurnya. 'Gua di rumah sakit?' Tanya nya pada diri sendiri.

"Hai, gua Mina" -mata Ara langsung menuju pada suara itu dan menatapnya.

"Hai, gua charlie" - memindahkan pandangannya pada suara sapaan kedua.

Mata Ara membola, dia terkejut melihat 2 orang asing di kamarnya, tersenyum. "S-SIAPA KALIAN?". Dua wanita itu pun mendekati Ara, mereka mengenakan seragam yang sama seperti seragam sekolahannya. Ara sedikit memundurkan badannya. Dia sangat takut. "M-MAU APA KALIAN!".

Dua wanitanya hanya tersenyum. Mereka terlihat tidak biasa. "Tenang Ara. Jangan takut. Aku Mina dan ini Charlie." - jawabnya tenang.

"M-mau apa kalian? G-gua ga kenal kalian sama sekali!?" - tanya Ara dengan panik. Matanya sangat gelisah saat melihat kedua wanita itu dihadapannya.

"Kau kena bully?" - tanya Mina dengan tenang.

Ara sangat bingung. Dia tidak mengerti apa tujuan mereka ada di sini, di ruangan ini. Memakai seragam? Dan menanyakan soal bully?

"B-bully?" -tanya Ara bingung.

Seketika Ara mengingat kejadian terakhir dia sadar. Dia berlari ke atap sekolah, karna mendengar ada keributan di atas sana. Dan melihat Jake sedang di bully disana, kemudian dia melawan dan akhirnya pingsan karna tamparan yang rasanya seperti pukulan, oleh Jay.

"Kalian siapa? Mau apa kalian disini? D-dan ken-napa seragam kalian sama percis dengan seragam sekolahan gua. Kalian datang buat jenguk gua? Kalian ga tau siapa gua dan gua juga— kalian siap—"

"Kita korban"

Ara kembali mengkerutkan keningnya. Dia tidak mengerti sama sekali apa yang mereka maksud. 'Korban? Korban apa?'

"K-korban?" - tanya Ara.

Mina pun mendekati Ara lebih dekat. Dan memberitaunya ini.

"Kau kenal Jay? (Mata Ara membola) ya— dia adalah penyebab kita ada disini—"

"J-jay? Tolong jawab gua sekarang?! Kalian korban? Korban apa? Dan apa hubungan kalian sama Jay?" - tanya Ara menahan tangis.

Panik. Bingung. Takut.

"Iya kita, aku dan charlie adalah korban bully nya Jay"

'WHAT????!!! Terus kenapa mereka bisa disini?!'

Ara mendekati mereka. Dan menyalurkan tangannya dengan sangat pelan—dan ingin menyentuhnya. Cukup bodoh jika dia beranggapan jika mereka ini adalah hantu?

Settt

Iya pegang.

Kemudian ia pegang lagi.

Ara menelan ludahnya. Dia ga percaya apa yang ia liat sekarang. Jadi benar ini adalah hantu? Korban Pembullyan Jay?

"Kami tidak nyata Ara"

"T-terus kenapa kalian bisa ada disini dan tau kalau gua Ara?  korban dari Jay?" - Ara sangat serius menanyakan ini. Dia bingung apakah ini mimpi alam bawah sadaranya? Atau mungkin sebuah signal dari mereka.

"Tempat ini— kasur ini— dan rumah sakit ini—adalah tempat dimana aku berpisah dengan semua teman-teman dan keluarga ku untuk selamanya. Ruangan ini adalah tempat yang sama saat aku bener-benar pamit untuk selamanya."

Look of Ice prince | Sunghoon (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang