1

30 6 4
                                    

Karena guntur tidak pernah meninggalkan hujannya.

Kapan Rinai bisa bahagia? Rinai lelah selama ini seperti ini! Rinai muak.

Hujan memang mengerti tentang perasaan Rinai, saat ia menangis hujan pun turun dengan tetesan yang turun seperti air matanya. Maka itulah ia sangat menyukai hujan dari kecil hingga saat SMA ini pun ia tetap bermain hujan.

Rinai menatap turunnya hujan dari jendela kamar. Dan melihat jam yang ada ditangannya menunjukkan pukul 05.30 saat ini hari senin, tetapi Jakarta dituruni hujan dan persis sama dengan perasaan dirinya.

Rinai bersiap untuk sekolah dan segera beranjak ke kamar mandi.

Didalam kamar mandi ia selalu memikirkan hal aneh, dan menyakiti dirinya sendiri. Rinai mengambilkan cutter dan menyayat tanganya sehingga darah segar mengalir bersama air.

Setelah berpakaian yang rapi, ia tak berniat sarapan dirumah, karna dia tahu akan diperlakukan seperti apa.

"Selamat pagi rinai yang cantik" goda sang abang yang bernama Gibran Andershon.

"Pagi bang," balas Rinai tersenyum tipis melihat mamanya yang mengisi air minum bang Bran.

"Udah bang, cepat habisin makanan kamu, ga usah mikirin anak pembawa sial itu!" ucap mama Rinai menatap Rinai dengan tajam.

"Hehe iya bang, bnr kata mama..Rinai berangkat kesekolah dulu ya, Assalamualaikum" ucap Rinai lalu pergi meninggalkan rumah.

Bang Bran yang melihat pundak adiknya satu-satunya menghilang merasa kasihan.

******
Rinai sekolah di SMA JAYA BANGSA. Seperti biasa ia selalu berangkat sangat pagi dan kelas pun masih sepi. Ia duduk mantap dikursi dan membuka ponselnya untuk menonton anime yang kemarin belum ditamatkan.

"Pagi rinaiii!" kaget Vale. Vale adalah satu satunya teman dekat Rinai, karena telah lama kenal.

"Ish, vale ngagetin gw aj kerjaan lu." mengusap ngusap dadanya karena kaget.

"Wkwkwk, maaf kali Nai. Wah nonton anime lagi nih?" tanya Vale yang ga sengaja melihat hp Rinai.

"Iya.." balas Rinai tak melihat kearah Vale.

Kelas pertama telah dimulai dengan pelajaran olahraga. Kalian tahu Rinai tak suka pelajaran ini.

"Anak-anak kita pemanasan dulu dengan lari 3 kali putaran lapangan ini." ucap Pak Agus menginstruksi.

"Baik pak!" balas para muris dengan jelas dan mulai berlari.

Rinai telah berlari 2 kali putaran setengah, sekarang nafasnya sangat sakit dan susah untuk mengambil oksigen yah bnr bernafas. Pandangan Rinai mulai pudar dan akhirnya Rinai jatuh pingsan

"Rinaiiii!" Vale yang melihat Rinai terjatuh, lalu berlari kearah Rinai dan menyuruh teman cowoknya ke-UKS.

Diuks Vale tidak bisa menemani Rinai sampai kembali sadar, jadi Rinai ditemani petugas UKS hari ini.

"au, sakit" rintih Rinai sambil memegang dadanya kuat.

Rinai berusaha untuk kembali ke kelas. Tetapi didepan pintu ia tak sengaja menabrak seorang cowok yang tinggi yah dia adalah kapten basket SMA JAYA BANGSA yang bernama Razgav Gevan Zeevan Bramasta.

"Woi lu kalo jalan liat liat dong!" marah Langit karena lukanya sedikit terkena kaki Rinai.

"Eh maav, gw tadi ga sengaja." Rinai meminta maav karna takut.
Yah Rinai sangat tak bisa dibentak.

"Ohh ternyata lu cewek si mayat hidup." ejek Zeevan, ya Zeevan selalu membully Rinai dari kelas 10 SMA.

Rinai tak mau berdebat, akhirnya Rinai pergi meninggalkan Zeevan.

Kring kring
Saatnya waktu istirahat, Rinai tak suka keramaian. Ia memutuskan untuk ke taman dan melanjutkan menonton anime disana.

"Nai, lu udah mendingan kan?lu kenapa?cerita Nai." tanya Vale sangat khawatir

"Ga Val gw gapapa, gw ke taman ya." lambaian tangan Rinai yang sangat putih seperti mayat hidup itu.

pov:taman.

Kayaknya bakal hujan deh, udah mendung gini.

*****

"Nai, lu belum dijemput?mau ikud gw ga?" tawar Vale melihat Rinai menunggu taxi.

"Ah ga usa Val, gw naik taxi aj." balas Rinai ramah kepada Vale.

"Okeh deh kalo gtu, hati hati ya Nai..gw duluan dahhh" ucap Vale sambil berlalu meninggalkan Rinai.

Rinai tak berniat untuk pulang kerumah, Rinai pergi ke sebuah taman yang ada danaunya.

gimana ceritanya?next ga?wkwkwk next dong kan.

-jan lupa ya tetap support aku dan like, comment, share ketemen kalian, dan vote bnyk bnyk wkwkw.

monmaap author emang wibu>//<

tunggu kelanjutannya ya gaiss

 TETESAN HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang