5-MENUNGGU

449 159 83
                                    

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

"Biar saya yang jawab bu," ujar Petir yang tiba-tiba saja datang membuat bu Syantik dan Mendung memandang ke arahnya.

"Duduk di samping Mendung." Perintah bu Syantik pada Petir membuatnya langsung duduk di sebelah Mendung dengan kedua tangan masih di saku.

Mendung sempat kaget saat Petir datang ke ruang BK, namun dirinya bersyukur karena dirinya dibela oleh Petir, sang pemilik tahta tertinggi di hatinya. Siapa sih yang nggak mau dibela sama orang yang dia suka? Semua orang pun ingin.

"Jelaskan!" ucap bu Syantik meminta penjelasan.

Setelah lama Petir dan Mendung menatap satu sama lain, kemudian Petir mengeluarkan sebuah ponsel miliknya kepada bu Syantik membuat bu Syantik langsung menerimanya dan mengeceknya, ternyata itu adalah hasil video pertengkaran Mendung dan Cerah.

Ternyata tadi diam-diam Petir sedang merekam aksi Cerah untuk dijadikan bukti apabila ada kejadian seperti ini, Petir benar-benar cerdik, padahal waktu pertengkaran antara Cerah dan Mendung, Petir malah makan tahu yang diberikan Mendung.

Mendung semakin suka pada Petir, cowok itu hari ini telah menyelamatkannya.

"Mendung cuma korban bu," ujar Petir membuat bu Syantik langsung mengerti.

"Ohh begitu, kalau begitu kamu tidak jadi saya laporkan ke pak kepsek, kalian bisa kembali ke kelas masing-masing," ucap bu Syantik membuat Mendung bernafas dengan lega.

Petir kali ini menyelamatkan Mendung. Tetapi apakah ini akan selalu terjadi? Apakah Petir akan selalu di samping Mendung saat dia mengalami kesusahan? Mendung pun tak bisa memastikannya.

Petir dan Mendung keluar dari ruang BK dengan perasaan canggung. Jujur Petir tak pernah merasa secanggung ini terhadap perempuan. Bahkan Cerah ataupun adiknya sendiri.

"Kak Petir?" panggil Mendung membuka bicara agar mereka tidak canggung.

"Hm."

"Makasih."

"Hm."

"Kak Petir lagi sariawan? Atau sakit gigi? Kok jawabnya hm doang? Mendung temenin ke dokter THT yuk!" ajak Mendung membuat Petir yang tadinya menatap lurus langsung beralih menatap dirinya. THT?

"Dokter THT buat sakit gigi?" tanya Petir merasa ambigu.

"Emang salah ya?" tanya Mendung dengan muka polos.

"Salah."

"Emang yang bener apa?" Memancing agar Petir berbicara.

"Dokter gigi."

"Ohh dokter gigi ya, kalo THT itu apa?"

"Telinga, Hidung, Tenggorokan."

"Berarti kalo gigi nggak termasuk ya?"

"Gak."

Tringg....

Tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi, semua murid SMA Greosha berhamburan keluar kelas membuat Petir dan Mendung kaget, Petir langsung beranjak pergi setelah mendengar bel tersebut.

"KAK PETIR! MENDUNG NEBENG DONG!"

***

Mendung Putri Semestha kini sedang sangat senang karena dirinya berhasil membuat Petir membolehkannya untuk nebeng. Mulanya seorang Petir adalah Petir dirinya tak mau motornya diboncengi oleh wanita manapun selain adiknya.

Namun, merasa kasihan karena Mendung tak ada yang menjemput akhirnya Petir membolehkannya untuk ikut pulang dengannya. Yah, walaupun karena rasa kasihan Mendung tetap senang karena Mendung yakin pasti nantinya Petir akan menjadi miliknya tidak Cerah ataupun yang lain.

Between Petir Dan Mendung [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang