"Nak Ayah pergi bekerja ya nak. Munkin Ayah pulang seminggu lagi. Tolong jada rumah nak"
Sore ini Ayah berangkat keluar kota. Ayah menyuruhku untuk menjaga rumah ini, karenamungkin ayah kembali minggu depan. Aku diharuskan membersihkan rumah sendiri.
Saat ini jam nebunjukkan pukul 10malam.Aku pun tidur karena terlalu lelah membersihkan rumah."Nak, jangan buka pintu!!"
"Aaaaaaaaaaa ayah"
"huff aku bermimpi buruk. Tampak Ayah seperti habis disiksa. Hemmn, semoga Ayah fisana baik baik saja"Tiba tiba terdengar ketukan pintu yang mengaget kan ku. Aku pun keluar kamar dan menuju pintu masuk rumah. Aku mengintip sedikit ke lubang pintu, terlihat Ayah disan. Aku mencoba membuka pintu, namun ada hal yang aneh.
"Ayah, kan Ayah membawa kunci cadangan. Kenapa harus menunggu aku membukakan pintu? Ayah kan bisa tinggal masuk saja"
TOK TOK TOK
Pertanyaanku hanya dibalas ketukan.
"Ayah? Apa ayah baik baik saja? "Tok tok tok
Aku mulai merasa takut. Aku benar benar tidak berani membukan pintunya.
Hari sudah pagi ternyata aku ketiduran di depan pintu. Aku panik, karena membiarkan ayah tidur di luar semalaman. Aku segera membukakan pintu. Namun, didepanpintu, terlihat kepala Ayah menggantung dengan seutas tali dan secarik kertas tertancap di leher Ayah yang bertuliskan.
"ANAK PINTAR"