BAB 41

6 0 0
                                    

  Keesokan paginya, Aryo merasakan sesuatu yang tidak beres akan menimpa desanya dan istrinya. Aryo yang kebetulan bangun lebih dulu pergi ke lapangan desa setelah memanggil kelima pelayannya. Dia menceritakan rasa tidak enaknya dan segera menyuruh mereka untuk berkumpul.

  Setelah 30 menit menunggu akhirnya semua pasukannya berkumpul. Mereka bertanya-tanya kenapa mereka disuruh berkumpul pagi-pagi sekali yang biasanya jam 10 baru disuruh kumpul.

  "Baiklah semuanya!!, hari ini aku merasakan sesuatu yang akan menimpa desa kita. Aku takut itu menjadi kenyataan sehingga aku menyuruh kalian berkumpul untuk berjaga-jaga apabila sesuatu akan terjadi pada desa kita!!" kata Aryo

  "Untuk itu aku minta kalian untuk bersiap-siap. 100 orang patroli ke luar desa, bagi menjadi dua regu dan sisanya di sini untuk berjaga. Yang di desa aku akan membagi kalian menjadi 5 regu yang masing-masing akan dipimpin oleh pelayan-pelayanku. Regu Pertama, Suryo, kalian aku tugaskan untuk berjaga di sini. Regu kedua, Joko, kalian aku tugaskan untuk berjaga di pintu masuk desa. Regu Ketiga, Yatno, aku tugaskan kalian di ujung sungai. Regu ke-empat, Pak Tjipto, aku tugaskan kalian di hutan barat desa. Regu kelima, Ken Angrok, aku tugaskan kalian di hutan timur desa. Suryo akan ku berikan pasukan lebih sedikit. Sedangkan aku sendiri akan menjaga belakang desa. Semua paham??" lanjut Aryo

 Tanpa membantah mereka mematuhinya dan segera ke pos masing-masing. Mereka dipersenjatai senjata-senjata Negara Jauh dan perisai baja persegi panjang dengan lambang Majapahit di tengahnya. Mereka tidak yakin apa yang akan menimpa desa mereka, yang mereka tahu hanya sesuatu akan terjadi pada desa mereka.

  Sekitar jam 8 pagi Ayu terbangun dan tidak menemukan suaminya di rumah. Dengan perasaan gelisah dia mencari suaminya ke desa. Di desa dia dibingungkan oleh pasukan Aryo yang berlari ke sana-kemari. Karena penasaran dia pun menanyakan apa yang sedang terjadi dan di mana suaminya. Setelah mendapat jawaban dan lokasi suaminya dia melanjutkan perjalanannya.

 Ketika di lapangan desa dia baru menemukan suaminya, tetapi apa yang dilihatnya adalah suaminya sedang digoda oleh 5 gadis lain. Ini yang dia takutkan ketika membiarkan suaminya pergi sendirian, dan kemudian Api cemburu mulai membakar dirinya. Dari kejauhan dia meneriaki suaminya.

  "MAS ARYOOO!!" teriak Ayu

  "E-eh Kinasih..." balas Aryo

  Seketika dia ditampar oleh istrinya. Tamparan itu membuat Aryo terpental. Para wanita yang melihatnya tercengang dan kabur karena takut dihajar juga. Dengan amarah dan kesedihan dia menyanyakan apa yang telah diperbuat suaminya. Dirinya berpikir kalau suaminya mengkhianatinya, namun Aryo berusaha menjelaskan apa yang sebenanrnya terjadi.

  "K-Kinasih!!, dengarkan aku dulu!!" kata Aryo

  "UNTUK APA!?, JELAS-JELAS DI DEPAN MATAKU KAMU BERANI SELINGKUH!!" bentak Ayu

  "Sebenarnya tadi aku memang sendirian, tetapi tiba-tiba 5 wanita tadi menghampiriku. Kamu tadi lihat mereka semua bermata sipit kan?? mereka bukan dari sini karena aku tahu perbedaan orang China yang sudah ada di sini dengan orang sipit lainnya!!. aku sudah berusaha keras menolak mereka tetapi salah satu dari mereka membuatku minum obat tidur secara paksa. Ketika aku bangun mereka sudah menggerayangiku!!. kamu lihat ada botol obat tidur di sana kan?? itu obat tidur yang membuatku tertidur tadi..." jelas Aryo

  Di dekat pohon tempat sebelum Aryo ditampar Ayu melihat ada botol kecil dan ketika diambil bertuliskan obat tidur dalam bahasa Jawa Kuno. Dia tahu betul suaminya tidak akan minum minuman seperti itu, apalagi mengkhianatinya. Menyadari tindakannya sangat salah dia pun berkali-kali meminta maaf, untung saja suaminya mengerti dan memaafkannya.

  Kemudian mereka pergi ke gerbang depan desa. Di hadapan mereka beberapa pasukan melakukan patroli sementara banyak penduduk datang dan pergi. Penduduk belum menyadari mengapa banyak tentara yang berpatroli di sekitar gerbang depan desa. Sementara itu, Aryo masih terus mengelus pipinya yang masih berbekas tangan istrinya sedangkan Ayu masih tidak berani berbicara apa-apa karena masih berasa bersalah menuduh suaminya selingkuh.

Kisah yang Sulit Dimengerti Part ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang