7

23 3 9
                                    

Mundur? Maaf. La Haula wala quata illa billahi (jika tuhan menciptakan dia untuk saya, yang lain bisa apa)

~Bryan Keandrea~
.
.
.
.
.

[Budayakan vote, coment, dan follow]

Setelah bel pulang berbunyi, Bryan buru-buru mengejar Cika tumben sekali anggota geng Shaquile berkurang, sekaligus bertanya gimana kelanjutan dari Cerita Clara yang masuk BK.

Kalau dari pendapat Bryan pasti Clara diliburkan karna siswa paling spesial secara mana ada orang tua rela anaknya diperlakukan seperti itu.

Bryan berhenti mendadak ketika dihadapannya sudah ada Cika, untung saja Cika sendiri jadi dia ngga perlu tegang melihat muka mereka semua.

Cika menutup bedaknya, acara berdandan dia tunda dulu karena tiba-tiba pangeran somplak datang tanpa diundang.

"Clara mana?"

Cika memutar matanya malas, "kenapa harus Clara lagi coba? Putri cantik lagi disini coy!!"

"Putri gue itu Clara ... Bukan Lo!!!" Ketus Bryan.

"Yeee ... Nanya ngegas lagi!!" Protes Cika.

"Clara di liburin dengan gelar 'siswa terspesial' bencana besar akan terjadi." Ketus Cika.

"Bencana apa?" Kepo Bryan.

"Gue sama temen-temen bakalan libur juga makan brownies gratis"

"Sedeng!!!"

"Btw, minta no wa Clara dong" pinta Bryan.

Bjirrr!!!! Otak jahat gue meronta-ronta gaess. Terbesitlah otak cerdik campur jahat, Cika tersenyum senang sekali ... Sebagai pancingan.

Cika menjetikan Sesuatu di Handphone milik Bryan. Lalu Bryan pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.

Cika jingkrak-jingkrak tidak jelas ... Kali ini Cika bakal menarik. Asal kalian tau nomor yang tadi bukanlah no Clara melainkan No Cika.

Bryan kelihatan sangat bahagia sekali karena bisa mendapatkan No Clara, andai lo tau ... Yang lo dapet itu no Cika!! Sampai-sampai Bima dan Rudi yang menyaksikan sampai geleng-geleng kepala.

"Lepasin aja Clara, perhatian lo ke putri udah bikin dia baper." Saran Bima.

"Setuju, lo udah manjain putri. Dia baper tapi hati lo malah buat Clara" timpal Rudi.

"Punten ni ye ... Gue udah bilang dari awal kalo gue nganggep Putri itu sahabat!!" Protes Bryan.

"Tapi perhatian lo ngga bisa disebut perhatian sahabat men!" Bantah Bima.

"Gue ngga percaya sahabat jadi cinta ... Jadi stop ngadi-ngadi seakan-akan Putri suka sama gue!!"

"Gue ngga mau yah!! Kalo lo jadian sama Clara terus putri nangisin lo ... Ujung-ujungnya malah gue yang disuruh jadian sama dia ... Ogah tingkat dewa" ucap Rudi.

"Udah mundur aja ya ... Gue liat-liat nih Clara itu cuma sebatas menghargai lo ngga lebih, gue yakin hati Clara itu cuma buat Lord" mereka bertiga memang kuat terhadap pendirian.

"Mundur? Maaf. La Haula wala quata illa billahi. jika tuhan menciptakan dia untuk saya, yang lain bisa apa"

"Kerasukan jin ape lo? Agama aja masih di bawah kkm. Sok keras, ngeluarin kata-kata bijak berbau agama." Canda Bima.

"Gini-gini gue Islam!!! Masalah gini mah kecil ... Di google banyak tinggal niruin" cengir Bryan, menaik turunkan alisnya.

"Nyontoh google?" Tanya Rudi serius, belum sempat menjawab Rudi kembali melanjutkan kata-katanya, "bukan temen gue!!" Tanpa ada angin Bima dan Rudi berbicara secara bersamaan.

Antara Merkurius dan UranusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang