Bagian Dua Puluh Lima
"Adelnya Gahara."
© 2020
- Kaleidoskop -
"ENYAH KALIAN DASAR BUCINERS! ENEK GUA AMPOON!"
Selamat membaca kisah Adel !
"ITU beneran mantan elu, Del?"
Adel melirik Gahara kemudian memutarkan bola matanya jengah. "Gak tau, males gue ngakuinnya."
"Ya bagus gitu, kayaknya dia sakit. Sarap gitu gak ngerti gua!"
"Jangan kan elo, gue juga kali. Kok bisa gue pernah pacaran sama dia, jelas-jelas sakit jiwa gitu."
Kini mereka sedang berjalan di koridor menuju kantin. Bel istirahat sudah berbunyi daritadi, pas sekali ketika mereka selesai adu bacot dengan Joshe.
Semua orang melihat mereka dengan tatapan kagum sekaligus tak percaya. Tentu saja gosip mereka baku hantam di lapangan itu sudah menyebar kemana-mana.
Apalagi, angkatan sebelas kalau ngelihat Adel langsung heboh. Contohnya Yoga yang sekarang tiba-tiba berjalan di sampingnya dan menjolak bahunya.
"WES MANTEP! Adel kita emang Wonder Woman sejati! Jadi gimana rasanya nabok mantan sakit jiwa?"
Adel mengibaskan tangannya, "Apa sih lo Yoga, kurang kerjaan nanya-nanya gue,"
"Gak papa kali, menambah pengetahuan. Siapa tau gua juga bisa nabok mantan. Kan seru!"
"Ngucap sana lo. Banyak dosa,"
"Mantan gua juga banyak yang begitu, Del kalo mau tau-"
"Gue gak mau tau-"
"Mereka sakit jiwa semua, gak ngerti lagi gua sumpah. Masa iya gua lagi jalan sama Fya–"
"Loh kok jadinya sama Fya?"
"Fya kan bini kedua gua."
Adel mengusap mukanya pasrah.
Dah lah mls.
"Terus cabe-cabe kurbel datang marah-marah kaga jelas bilang gua ini lah itu lah,"
Cewek itu menatap Gahara meminta permohonan.
Tiba-tiba Gahara berdiri di belakang Adel dan mendorong pundak gadis itu bagaikan sedang bermain kereta api. Meninggalkan Yoga yang melihat tak percaya bahwa ia ditinggal.
"JAHAT YA LU DEL AMA GUA!"
"SORI YE YOGA!"
Mereka pun kembali menjadi perhatian. Iya lah daripada pegangan tangan atau rangkul-rangkulan ala orang pacaran. Mereka malah dorong-dorongan kaya kereta api.
"AER PANAS AER PANAS!"
"Lo kira kita lagi di rumah makan apa? BERHENTI GA."
Kaki mereka sudah menginjak lantai kantin yang ramai itu. Gahara tetap kekeuh mendorong Adel bak kereta api. Karena kecepatannya nambah, bukan kereta api mainan lagi tapi troli kaya di supermarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black ; Kaleidoskop [1]
Teen Fiction"Lo sama aja kayak kaleidoskop. Teropong lo tuh." "Sama-sama berharga maksud lo?" "Bukan anjir. Lo mana ada harganya. Maksud gue itu kalian sama-sama bisa berubah jadi apa aja." "Power Rangers dong?" • • • Ada tiga hal yang tak disukai oleh Adel; 1...