Pertemuan

8.8K 908 36
                                    

Hai..:)
Hope you like it:*



*

Kepala jaemin pusing karena sedari tadi ia menangis. Ia sudah membersihkan dirinya setelah lelaki yang tidur di sebelahnya pamit untuk pulang 2 jam yang lalu.

Jaemin bangkit dari kasur dan menuju keluar kamar. Ia ragu untuk menghampiri mama papanya karena pasti mereka masih sangat marah. Jaemin pun menuruni anak tangga untuk menemui kedua orang tuanya.

Yuta yang melihat putri sulungnya turun pun langsung pergi enggan melihatnya. Jaemin yang melihat ayahnya langsung pergi hanya bisa meringis dan menahan air di pelupuk matanya.

"Sayang sini duduk" Kata wina mamanya. Jaemin pun menghampiri mamanya disofa dan ikut duduk bersamanya.

"Tadi kami sudah berbincang dengan laki laki yang tidur-"

"Kami tidak tidur ma please percaya jasmine" Ucap jasmine bergetar sambil menatap mamanya.

"Iya nak mama tau mama percaya kamu tapi bagaimana lagi ayahmu terlanjur marah besar" Ucap wina lirih sambil mengelus rambut jasmine.

"Mama akan lanjutkan yg tadi, ternyata ia adalah anak teman mama tante Taeyong mungkin besok kita harus segera menemuinya agar ayahmu tidak marah padamu ya" Ucap wina sambil mengusap ngusap rambut jasmine yang panjang.

Jasmine hanya bisa mengangguk pasrah, ia tidak bisa menolak karena papanya akan sangat marah. Jasmine tidak berani jikalau yuta sudah marah besar padanya.

..

Jaemin membaringkan tubuhnya diatas kasur empuknya. Betapa lelahnya hari ini mengapa kejadian sial ini bisa terjadi padanya.

"Huffttt" Ia terus menghela nafas sambil memain kan handphone nya. Ia teringat sesuatu yang harus ia tanyakan.'ah echannn aku lupa , awas kau'

Jaemin pun langsung mencari kontak di handphone nya yang ber tittle 'echanie' di daftar kontaknya setelah menemukannya ia pun langsung menekan tombol hijau dan menghubungi orang tersebut.

"Hallo.."

"Echannnn apa yang kau lakukan padaku kemarin sampai aku tiba terbangun sudah dengan lelaki lainn.."
Omel jaemin pada sahabatnya.

"Umm..itu aku bisa jelaskan nanti jaem .. Bye aku ada urusan muachh"

"Tu--" Sambungan pun terputus jadi benar ini ada campur tangan dari haechan. Jaemin hanya bisa memukul bantal frustasi dan mengeluarkan semua amarah nya dengan memukul mukul bantal.

....

Hari ini pun tiba hari dimana ia harus menemui orang tua lelaki yang kemarin, ah bahkan jaemin enggan menyebut ia tidur dengannya karena belum terbukti mereka melakukanya atau tidak.

Ia melangkah bersama mama papanya menuju pintu rumah berwarna putih itu. Wina pun memencet bel rumah tersebut, tak lama seorang wanita paruh baya berparas cantik keluar . wajahnya bahagia melihat siapa yang datang.

"Winnii, yutaa..... Apa kabar?"kata taeyong sambil menempelkan pipinya pada wina.

"Baik tae... "kata wina membalas sapaan taeyong.

"yuk ah masuk dulu ga enak berdiri terus.. "lirih taeyong mempersilahkan keluarga nakamoto itu masuk kerumahnya.

"Ada apanih win, yut tiba tiba kesini.." Katanya dengan masih terus tersenyum.

"Tae..ummm sebenarnya.." Wina gugup untuk mengatakan kebenarannya.

"Anak mu yang brengsek meniduri jaemin anak semata wayangku.." Yuta dengan emosi langsung mengatakan nya tanpa aba aba.

A Trap | Nomin Gs Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang