Happy Reading📖
Mansion Yamanaka
"Ayolah Babi, kenapa harus ke mansion mu, hm?" gerutu Tenten sambil berkacak pinggang.
Ino yang dipanggil babi hanya menyengir kuda.
"Jangan bilang kau ingin mengajak kami pergi jalan jalan?" tambah Temari seraya membuka laptop kesayangannya.
"Hei, kenapa kalian selalu berkata seperti itu. Aku kan hanya kesepian," sanggah Ino dengan wajah dibuat semenderita mungkin.
"Ayolahh, Jidat dan Hinata saja tidak heboh kok," tambahnya.
Sedangkan Sakura dan Hinata hanya memutar bola mata bosan.
"Sudahlah Tenten_chan, Temari_chan. Sesekali kita menginap tak apa." Ino tersenyum lebar ke arah Hinata dan langsung memeluknya.
"Oh Hinata, kau adalah sahabatku yang tercintaaa!" pekik Ino girang.
"Lebay!" eja Temari.
Sakura dan Tenten bersamaan membuat mereka tertawa bersama.
Padahal waktu sudah menunjukan jam 21.56, tapi mereka sepertinya masih sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Uhh, lelah nyaaa," gumam Tenten sambil meregangkan otot tangannya yang kaku.
"Akhir nya siaapp!" teriak Ino lantang.
Untungnya bangunan ini kedap suara, kalau tidak mungkin para maid sudah berlari ke arah kamar babi kita, Ckck!!
"Aishh, ini sudah Malam pigy. kau berteriak seperti Tarzan, memalukan. Kenapa tidak sekalian bergelantungan saja, hm?"
"Ah benar kata Sakura, kau gunakan saja satu tali kemudian kau gantungkan kepala mu disana dan berteriak lahh 'Toloong Saaaiii," tambah Tenten sambil tertawa terbahak-bahak.
"Sialan kau!! Aku tidak akan pernah sudi meminta tolong pada mayat hidup itu!"
"Hei, siapa tahu 'kan dia mau datang dan membantu? Oh my herro hahaha ...."
"Forehead! lihatlah wanita bakpao ini, menyebalkan" adu Ino sambil menunjuk Tenten.
"Cih, dasar Babii! Kau pengadu sekali,"
"Lihatlah itu Hinata, Temari, Forehead. Please ...," mohon Ino sambil memasang wajah menyedihkan.
"Tenten_Cha–"
"Bukankah Sai menyukai Babi kita?akhirnya ada manusia yang mau dengan Babi," ejek Sakura memotong ucapan Hinata.
"Ah iya, Babi kita saja yang tidak tahu diri dan jangan lupa Babi spesies baru ini lebih suka ke mall dari pada ke kandang," tambah Temari memanas-manasi sambil mengedipkan sebelah mata ke arah Hinata untuk membantu.
"Ahaha benar, Ino_Chan lah Babinya. Dia Babi yang cantik dan manis," tambah Hinata.
"Oh jangan lupakan satu hal Hinata, Babi kita ini suka sekali menggigit manusia," lanjut Tenten membuat semua tertawa kecuali Ino.
"Kalian sungguh menyebalkan!" pekiknya sambil menghentakkan kakinya serta berjalan ke arah ranjang king sizenya.
"Kalian tidur di kamar tamu!!" tambahnya kesal.
"Ahh baiklah, ayo girl kita pulang!" ucap Temari sambil melirik Ino yang langsung membalikkan badan dan berlari kearah pintu.
"Nooo!! Kalian tidak boleh pulang!" Ia mengunci pintu kamar agar teman-temannya tidak pulang ke rumah masing-masing.
"Apa kalian berbicara padaku? Dan hei kenapa ditutup pintunya!" ucap Temari.
"Aku tidak tahu. Padahal tidak ada manusia selain kita dan Babi ini. Tidak mungkinkan Babi yang mengunci pintunya."
"Oke aku menyerahh, terserah kalian. Asalkan kalian jangan pulang, Please."
"It's okay girl," ucap mereka bersamaan dan tertawa bersama.
Konoha Hight School
07.10Mobil sport berwarna merah maroon berhenti tepat di parkiran KHs membuat para siswa dan siswi heboh seketika. Padahal mereka sering melihat hal ini hampir setiap pagi.
Pada pintu depan keluar Sakura dan Ino di pintu belakang keluar Tenten, Hinata dan Temari. Mereka berjalan melewati koridor sekolah dengan anggun namun tidak terkesan angkuh.
Kadang mereka mendapat ucapan selamat pagi dari para murid yang lewat dan yang berani menyapa mereka, tapi hanya dijawab anggukan singkat oleh Hinata dan Tenten.
"Cih, dasar sok!" Setelah serkata seperti itu Karin langsung pergi ke kelasnya untuk menenangkan diri bersama teman-temannya.
Kenapa ke kelas?
Karena setiap pagi Sakura dkk selalu ke kantin, jadi tidak mungkin dia juga ke sana, benarkan?
"Sudahlah, Karin. Kita akan membalasnya nanti," ucap Saraa yang kesal dengan Karin karena dari tadi menggerutu tidak jelas. Sedangkan Karin hanya melirik lewat ekor matanya.
"Aku panas, kau tau! Rasanya terbakar! Aku membenci mereka yang sudah seenak jidat mengambil perhatian pangeran kita!"
"Kau kira aku tidak? Kita sama hanya saja kita perlu rencana untuk membuat mereka menjauh!"
"Sudahlah Tayuya, lebih baik kalian tahan emosi kalian dari pada seperti ini lebih baik kita menyusun rencana." Kini Shion yang menjadi penengah antara Karin, Saara, dan Tayuya.
Bukan berarti dia tidak panas ataupun suka, hanya saja berpikir lebih rasional akan memudahkan kita untuk membaca situasi, begitu pikir Shion.
Di kantin
"Hei, kalian tau? Akuaku semalam membaca situs web member stictrier dan kalian tau? Oh tuhaaaannn, mereka tidak jauh beda dengan kitaaa!" Berbeda dengan Ino yang sedang antusias membicarakan grub band favoritnya, sahabat yang lainnya malah sibuk bermain ponsel mereka.
"Hmm." Hanya itu yang jawaban yang keluar dari mulut Sakura.
"Hei! Kalian dengar tidakk?!" Kali ini Ino berteriak sambil menunjuk Sahabatnya satu persatu.
"Berisikkk," gumam Sakura yang masih fokus dengan ponselnya. .
"Terserahlah." Ino bersedekap dada dan memalingkan wajah betenya.
Semoga nyaman🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]
RomanceAkan ada bahagia setelah banyak rasa sakit yang mendera. Karena sejatinya sesuatu yang menyakitkan adalah tahapan rasa bahagia yang tak terduga. HARUNO SAKURA🌸