Hari pertama masuk sekolah, masuk SMA! bukan hanya SMA biasa! sekolah itu adalah sekolah favorit di kota ini. Tidak sedikit calon peserta didik baru yang kecewa karna nama nya tak lulus pada ujian penerimaan pada saat itu, aku rasa aku beruntung bisa masuk sekolah ini, dan ini adalah hari pertama jadi aku akan sangat bersemangat.
Ku jajakan kaki ku dari halte Bus yang tepat turun didepan sekolah, ku tarik nafas perlahan sampai dalam untuk merasakan angin sejuk pagi hari, matahari nya pun cerah pagi ini. Ketika sampai pada gerbang banyak orang mulai bersiap, ada yang gugup, ada yang melamun dan ada yang ternyata sudah berkawanan pagi itu juga"Pengumuman- Pengumuman, bagi para siswa baru silahkan berkumpul di lapangan untuk mendapat arahan selanjutnya dari kepala sekolah"
Terdengar suara seseorang dari speaker itu lalu semua siswa baru langsung merapat pada Lapangan dan membuat barisan sambil menunggu datangnya kepala sekolah. Ditengah tengah pengumuman pengenalan sekolah itu, ku lihat gadis dengan mata yang indah, rambut nya sebahu, kulitnya mulus bagaikan pualam, Ia sedang berjalan menyusuri lapangan bertugas sebagai OSIS sekolah itu, siapa dia? mengapa ketika pertama kali aku melihat nya aku merasa seperti sudah lama mengenali nya? mata ku terus tertegun melihat tanpa ia sadari.
Beberapa saat kemudian barisan pun bubar tanpa ku sadari, karna semua fokus telah ku kerahkan hanya untuk melihat gadis itu! aku hanya bergerak mengikuti pemimpin barisan, dalam perpindahan itu, bayangan gadis itu pun hilang lenyap ditelan orang orang seragam putih dengan plat di dadanya yang menunjukan nama dan jurusannya, aku pun terus terpikir tentang gadis itu
Masuk di kelas aku mengambil tempat duduk agak tengah, tidak terlalu dibelakang dan tidak terlalu depan. seseorang juga duduk disamping ku , lalu dia memulai percakapan"dari SMP Rexmundi ya"
" eh, iya "
" ohh, berarti kita dari daerah yang sama"
"dari Rexmundi juga? tapi kok kaya gak pernah lihat kayaknya ya"
"engga, aku dari SMP Global samping Rexmundi"Percakapan berangsur panjang, kami bercerita tentang masa masa SMP , ternyata dia adalah orang yang cukup banyak bicara padahal kita baru kenal
"Aku Leonora, Leonora Veretta"
"aku Cora"
"hanya cora?
" iya, hanya cora"
Dan dia adalah teman pertama ku disekolah itu, seorang gadis berawakan lucu, rambutnya di ikat dua, giginya gingsul, mata nya coklat bila mendapat sinar matahari, tinggi nya dibawah ku sedikit. bunyi bel menandakan istirahat sudah selesai, waktu nya untuk pengenalan sekolah semua siswa bergegas menuju kembali ke lapangan,kepala sekolah naik lagi ke ambin nya memulai pidato singkat dan langsung menuju ke seluruh pelosok sekolah.
Tiba tiba aku terpikirkan lagi tentang gadis itu tadi, OSIS sekolah ini
"di tempat seluas ini , seramai ini , susah sekali menemukannya" ucapku dalam hati, tiba tiba Leonita melihat gerak gerik ku seperti sedang mencari sesuatu
"cari siapa? teman lama?" ucapnya, "ah tidak atau mungkin iya" ku balas, masih dalam pengenalan sekolah ku lihat dari arah taman sekolah itu gadis yang ku cari cari kelihatan juga,tak boleh ku sia-sia kan lagi, aku harus tau siapa namanya. Ku berani kan diri untuk mendekat padanya dan menjauh dari kerumunan orang yang sedang melihat lihat.
"hai " sapa ku padanya, dia pun melirik aneh pada ku "iya ada apa ya,dik?" dik! dia panggil aku adik! agak risau mendengar nya memanggil seperti itu, seakan aku anak kecil saja "apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" ku tanya dia, dia pun makin keanehan dengan sikap dan pertanyaan ku " ehh mungkin tidak tahu, memang kenapa?" jawabnya dengan mata tajam "kau cantik , boleh aku berkenalan dengan mu?" belum sempat ia menjawab tiba tiba sesosok pria lain datang belakangnya, "hei anak baru, baru hari pertama sudah berani goda kakak kelas ya? hebat juga kau" katanya dengan nada mengancam "ah tidak , dia tidak menggoda, aku pun tak terganggu dengan kata katanya" kata gadis itu membela,senang tapi agak aneh perasaan campur aduk ketika tahu dia membela ku, " yasudah,kita kembali lagi ke kelas Rob, kau anak baru, jangan pisahkan dirimu dari kelompokmu kalau tak ingin kena masalah" ia pergi dengan pria itu,pria itu terus menatapku sinis dan akupun hanya diam, entah kenapa aku berani sekali melakukan itu, hal semacam itu!Pulang dari sekolah, langsung ku jajaki kasur rasanya hari ini mendebarkan sekali, bertemu teman, bertemu gadis, bertemu pacar gadis itu juga. aku bukanlah orang yang mudah berteman, aku juga tidak suka mempunyai teman gadis terlalu banyak, ribet! semua yang dilakukan nya ribet dan tidak praktis. saat SMP dulu aku hanya mempunyai 5 orang teman dekat saja, berlima juga kami selalu pergi kemana mana, setelah lulus kami berlima terpisah, ada yang ikut dengan orang tua nya pergi keluar kota s, ada yang tak lulus dan masuk sekolah swasta, adapula yang mengikuti sekolah dari rumah. Tapi bagaimana pun hidup terus berjalan,dan aku harus bisa mencari teman baru, kehidupan baru, dan dari sini cerita itu akan bermula
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you for a 1000 years
Teen FictionCora selalu mencintai Ela sebagaimana dia selalu mencintai ia sejak awal bertemu,meski perbedaan menghalanginya Cora tak pernah berhenti membuktikan cinta nya kepada Ela. Akankah Ela menyadari cinta Cora itu?