Kata Maaf untuk kesekian kalinya.

161 16 177
                                    

Happy reading ❤️
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa ❤️
Maaf ya aku baru up.
Kalian belajar online juga gak?
Berjanjilah jika kalian sudah baca part ini berarti kalian sudah follow terlebih dahulu ❤️
.
.
.
.

🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇

Suara pintu terdengar sangat keras hingga perempuan yang ditarik tangannya itu memejamkan matanya ketakutan.

"Duduk!" ucap Vino datar bersamaan dengan ia melepaskan tangan Felisya.

"Buat apa?" Bentak Felisya.

"Kenapa? Apa salahku? Kamu bosen? Iya?" Tanya Vino.

"Aku pikir kamu tidak se bodoh itu sampai gak tau apa salahmu," sahut Felisya dengan mata menyusuri dua bola mata lelaki tampan dengan kalung salib di depannya itu.

Mendengar ucapan itu, Vino langsung menekukkan lututnya di hadapan Felisya dan memegang kedua tangan Felisya.

"Maaf." Ucap Vino dengan nada menurun.

Satu kata yang keluar dari mulut Vino mampu membuat Felisya menjatuhkan air mata yang sedari tadi sudah ia tahan.

"Maaf? Oh, mungkin ini juga salah ku. Terlalu memaksakan kamu buat jadi milikku kan? Kalo kamu mau putus ya tinggal bilang! Kamu bohong tentang aku sakit kanker atau apalah, itu cuma nambah dosa kamu doang!" Sahut Felisya sambil melepaskan tangan Vino yang menggenggamnya erat tadi.

"Yuk, berdiri!" Ucap Felisya lagi saat melihat Vino menundukkan kepalanya dalam keadaan masih berlutut di depannya.

Vino pun segera berdiri dan menatap Felisya lekat tetapi enggan menjawab.

"Udahlah, jangan memasang wajah menyesal itu lagi. Terlalu cinta sama orang bisa bikin sakit hati ya ternyata," ucap Felisya lagi sambil menghapus air mata yang sedari tadi membasahi pipinya.

"Maaf, kamu maafin aku kan? Aku gabakal melakukan kesalahan itu lagi" Sahut Vino.

"Sekarang kamu boleh cari perempuan lain yang lebih baik dari aku sesukamu, statusku jadi pacarmu cuma membebani kamu kan? Jadi buat apa dilanjutkan? Makasih untuk luka yang kamu beri. Hubungan kita cukup sampai disini," lanjut Felisya dengan tangis yang tidak bisa ia bendung lagi. Tanpa mendengar jawaban Vino, ia segera berlari meninggalkan Vino.

"Bangs*t" maki Vino lalu menghantamkan tangan  kanannya dengan keras pada ujung meja Guru kelas XI IPS 3 hingga membuat tangannya berdarah.

"Sialan, bodohnya gue!" Vino memaki-maki dirinya sambil mengacak-acak rambutnya.

____________________

Felisya menunggu taxi yang lewat di depan gerbang sekolahnya yang terlihat sepi dengan mata yang membengkak dan sesekali sesegukan. Ia tidak melihat taxi lewat sedari tadi sehingga ia memutuskan untuk duduk di pinggir jalan yang agak tertutupi pohon sehingga dia tidak kepanasan.

Felisya melihat mobil Vino baru saja keluar dari gerbang sekolah, tentu saja Vino tidak melihatnya karena duduk dibelakang pohon.

"Lupakan, lupakan, lupakan! Cowok gak cuma satu Fel. Dia udah berkali-kali nyakitin kamu, jadi buat apa lagi? Ayo, Felisya kuat." Felisya memejamkan matanya sejenak lalu saat membuka mata dia terkejut dengan lelaki yang berdiri di depannya.

"Bikin kaget aja deh, sejak kapan kamu disana?" ucap Felisya saat melihat Andre, teman sekelas Devan berdiri di depannya.

"Tadi," jawab Andre singkat.

"Hm..." Felisya menarik nafas panjang.

"Lo nangis ya?" Tanya Andre dengan posisi berdiri tegak dan kedua tangan menyusup ke dalam saku celananya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hi First Love! ✓ ( Story Of Senior High School)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang