Dua hari berlalu namun tetap saja, Lisa dan aku tidak baik-baik saja. Dia mengabaikan panggilan ku namun mengirimi beberapa pesan seperti mengingatkan ku untuk makan, mengatakan aku mencintaimu dan memberi tahu ku bahwa dia sedang bekerja, tetapi begitu aku membalas pesannya, dia tidak akan menjawab lagi. Dia seperti ini, setiap kali kami bertengkar karena rasa cemburu, tidak mau mengalah. Cukup sulit untuk menghadapinya, tapi aku sudah terbiasa.
Aku berencana akan mengunjunginya di asrama mereka setelah kelas nanti. Aku menelepon Jisoo sebelumnya untuk menanyakan keberadaan Lisa, dia mengatakan bahwa Lisa baik-baik saja dan bekerja dengan baik. Jisoo terdengar agak ragu-ragu, aku tidak tahu kenapa.
"Selamat Pagi Bu." Salah seorang siswa ditempatku mengajar menyapaku.
"Selamat pagi." aku membalas tersenyum.
Pergelangan kakiku sudah baik-baik saja, sekarang aku sudah bisa berjalan sendiri,tapi tidak bisa berlari secepat sebelumnya.
Selama dua hari, Mino tidak terlihat. Aku tidak bisa bertanya kepada rekan kantor karena sepertinya mereka menyalahkan ku. Aku merasa sangat bersalah setiap kali memikirkannya. Mungkin pukulan Lisa sangat buruk, jadi aku harus mengunjunginya, tapi aku tidak tahu di mana rumahnya.
Aku melangkah ke dalam kantor namun tidak ada orang di dalam. Mungkin mereka ada di kelas atau ada rapat. Aku lalu meletakkan tas dan buku ku di atas meja dan memikirkan sesuatu.
Kemudian aku melangkah ke meja kepala departemen kami untuk memeriksa catatan. Untungnya tidak ada CCTV di sana. Aku membalik setiap halaman dan mencari catatan Song Mino. Aku sangat yakin dapat menemukan informasinya di sini karena setiap karyawan memilikinya.
Beberapa kali membalik akhirnya aku menemukan profilnya. Aku segera mencari lokasinya dan menemukan bahwa dia tinggal hanya beberapa menit dari sini jika naik taksi. Aku segera menulis alamatnya kemudian meletakkan buku di tempat yang tepat sebelum kembali ke meja ku.
Aku membuka ponselku dan mencoba menelepon Lisa lagi tetapi dia sudah di luar jangkauan. Aku tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah ini karena kami berdua sibuk, selain itu, seharusnya dia yang menurunkan harga dirinya karena itu kesalahannya.
Bahkan jika dia cemburu, tidak seharusnya dia melakukannya. Dia seharusnya bicara saja padaku dan menanyakan beberapa hal sebelum mengambil tindakan, karena sejak awal kami tidak melakukan apa pun. Tapi Ya, dia bisa merasa cemburu meski seseorang hanya melihat atau menyentuhku. Masalah ini tidak akan terselesaikan jika tak ada yang mau mengalah.
Tapi aku sangat bangga pada diri ku sendiri karena setiap kali ada masalah, aku selalu meninggalkannya di rumah. Jika aku marah, aku akan menyimpannya sendiri dan tidak akan menaruh kebencian pada orang lain.
Jika aku hanya bersikap keras kepala, maka aku tidak akan produktif. Sulit untuk berpikir jika pikiran mu sibuk dengan sesuatu yang lain. Itu sebabnya di keluarga kami, aku adalah satu-satunya yang bisa menangani dan menyelesaikan masalah ku tanpa bantuan orang lain.
"Kurasa sudah waktunya masuk kelas." Gumamku sebelum bangkit dari kursiku. Aku sangat mengantuk karena belajar sangat keras tadi malam, aku tidak ingin dihukum berdiri selama kelas.
Aku pernah mengalaminya sekali, jadi setelah itu, aku tak ingin mengulanginya. Itu tidak akan pernah terjadi lagi meskipun sebenarnya itu baik-baik saja, namun bagi ku tidak. Aku ingin menjadi nomor satu teratas dalam ujian tahun depan. Ingin menunjukkan kepada mereka bahwa aku bukan gadis bodoh yang mereka kenal. Mereka akan melihatnya, semua orang akan melihat bahwa aku akan berhasil mengambil sumpah dan bekerja di Firma Hukum.
-----
Lisa's P. O. V.
"Tidak apa-apa ,tak ada yang salah."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST (ID) -JENLISA ✔️
Fanfic"Apakah kau masih milikku?" Dia bertanya "Maafkan aku, tapi aku tidak bahagia lagi" jawabnya dan pergi. Gadis itu telah ditinggalkan dan menangis di bawah guyuran hujan, gemuruh seolah-olah menyesuaikan diri dengan emosi gadis itu. Lisa Manoban, seo...