"Kantin yuk,"ajak Febi yang melongok di kubikel Vallen.
"Dah gak marah ini ceritanya?"tanya Vallen menggoda.
"Lo mau gue marah terus?"tanya Febi sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya kalau lo betah aja sih,"jawab Vallen acuh.
"Gak ah.Ntar gue sendirian lagi."
"Kan masih ada Abang Bagas,"jawab Vallen sambil terkekeh geli.
"Ih...apaan sih.Ngapain juga nama Bagas disebut-sebut,"protes Febi dengan wajah yang memerah.
"Jiah...lo juga sebut namanya."
"Enggak."
"Itu tadi apaan?Gue dengar ya lo sebut nama Bagas."
"Eng...."
"Pada rebutin gue ya?"potong Bagas yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Febi.
"Cie....Abang Bagas datang ni,"goda Vallen sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih,"gumam Febi sambil menundukkan kepalanya malu."
"Hua....Febi blushing."Vallen berteriak kegirangan.Gemes melihat Febi yang malu-malu kucing.
"Diem atu Vallen."Bagas memperingatkan Vallen.Bukannya apa-apa,dia takut Febi nangis seperti tadi pagi.
"Cie...ada yang belain ni."
"Hus!Udah -udah.Mending kita ke kantin aja deh,"ajak Bagas menyudahi hobi Vallen menggoda Febi.
"Traktir ya?"minta Vallen tanpa sungkan.
"Iya."
"Serius?"
"Iya Vallen.Udahlah ayo,keburu habis ini waktu makan siangnya."
Vallen bangkit dari duduknya dan dibuat melongo dengan pemandangan di depannya.Dengan santainya Bagas menggandeng tangan Febi menuju ke lift.
"Sial!Gue iri,"gumam Vallen yang kembali duduk di kursinya.Biarlah kali ini mereka berdua menikmati kebersamaan tanpa dirinya.Vallen berharap mereka berdua bisa berjodoh.Bagas yang dewasa dan Febi yang kekanak-kanakan.Pasangan yang pas bukan!
😀😀😀
Vallen meringis merasakan kepalanya yang berdenyut sakit.Ini nih akibat kalau melewatkan sarapan dan makan siang.Tadi Vallen tak jadi ikut ke kantin bareng Bagas dan Febi karena alasan tak ingin mengganggu mereka.Dan sialnya Febi malah marah-marah karena di kantin dia merasa canggung berduaan dengan Bagas.Alhasil Febi sengaja tak membawakan Vallen makan siang.Biar kapok katanya.Dan memang benar,Vallen kapok belain mereka berdua.Dasar tak tahu terima kasih.
Vallen beranjak dari duduknya.Berjalan dengan gontai menuju ke lift.Bodo amat dengan kerjaan yang menumpuk.Saat ini dia harus segera mengisi perut sebelum maghnya kembali kambuh.
Begitu sampai kantin,Vallen mendekati Mbok Sumi sang penjual makanan.
"Mbok minta soto satu ya sama teh angetnya satu."
"Lho mbak Vallen sakit ya?Kok mukanya pucet gitu?"kaget Mbok Sumi begitu melihat wajah Vallen.
"Gak pa-pa kok Mbok,cuma sedikit pusing aja,"bohong Vallen sambil memijit pelipisnya.Sumpah ini kenapa pusingnya makin kerasa ya.
"Ya udah duduk aja.Ntar Mbok antar soto sama teh nya."
"Makasih Mbok."
Vallen kembali berjalan.Aduh...kepalanya semakin berdenyut sakit.Matanya perlahan menjadi buram."Ya Allah jangan sampai gue pingsan di sini,"batin Vallen menyemangati diri sendiri.
Namun tubuhnya tak bisa diajak kompromi.Tubuh Vallen tiba-tiba terasa lemas dan detik selanjutnya terdengar pekikan seseorang.
Brukk....
GELAP!!
💖💖💖
Yach....Vallen drop lagi pemirsa.Bandel sih jadi orang.Buat kalian pintar-pintar ya jaga kesehatan.Karena sehat itu mahal guys.
Jangan lupa selalu berdoa semoga Allah selalu memberikan kita kesehatan.Amien...
Jangan lupa ya vote dan komennya selalu akyu tunggu.Bye..bye...tunggu part selanjutnya y😙😙😙
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE,MOVE ON!
RomancePLEASE,MOVE ON! Tak semudah membalikkan telapak tangan.Nyatanya bertahun-tahun kata move on hanya terucap di bibir saja.Sedangkan untuk hati masih saja terselip nama dia dengan segala luka yang ditorehkan.Aku ingin bahagia!Selalu kata itu yang aku u...