꧁𖤓NOTE𖤓꧂
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^
.
.
.
꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂Bella mengedarkan pandangannya mencari bangku yang masih kosong. Hanya bangku di barisan kedua yang terlihat kosong karena Bella tak melihat ada tas atau benda lain berada dibangku tersebut. Bella tidak punya pilihan lain. Dia melangkah, untuk menaruh tas ranselnya diatas meja. Lalu ia pun duduk.
Bella berpikir.
'Apakah Vina sudah datang?'
Karena mengingat semua bangku sudah terisi penuh.
'Dimana Vina sekarang?'
Ia mengambil ponsel miliknya dari dalam tas dan earphonenya untuk mendengar musik. Daripada ia mendengarkan godaan dari teman Feno lebih baik ia mendengarkan musik.
Tiba tiba saja Feno menghampiri nya.
"Hai, Bel. Apakah kabar?" sapa Feno dengan baik baik."Baik."
Namun hanya jawaban singkat yang diterima oleh Feno.
"Aelah, Bel. Jangan cuek cuek napa. Kita udah jadi temen sekelas sekarang."
Gini nih seorang mantan yang tak berperasaan. Udah nyakitin sekarang malah sok baik.
Bella lebih memilih diam daripada ia menimpali pertanyaan dari Feno.
"Ya udah deh, kalau lo masih nggak mau ngomong sama gue. Gue cuma mau lo tau bahwa gue nyesel udah pernah nyakitin dan mengecewakan perasaan lo, Bel. Lo maukan maaffin gue?" tanya Feno pasrah.
"Kayak ada yang ngomong. Tapi orangnya dimana ya?" ujar Bella dengan santai nya. Ia tidak mau mendengarkan omongan bullshit apapun dari Feno.
Feno yang merasa tak di respon baik oleh Bella langsung menuju tempat teman teman nya berada. Disana ada Alex, Devon, dan Bambang.
"Di cuekkin mantan pagi-pagi, check!" ucap Bambang sambil tertawa.
"Diem lo Bambang!" balas Feno kesal.
"Aelah bos santai aja kali," ucap Bambang.
"Lo masih sayang sama Bella, Fen?" tanya Alex pada Feno.
"Menurut lo?" balas Feno.
"Ya mana saya tahu, saya kan ikan," balas Alex.
"Korban tik tok sama instagram gini nih!" balas Feno sambil tertawa.
Dua temannya berbicara. Sedangkan Devon? Hanya diam tak merespon teman temannya karena lagi asik bermain game online.
"Woi Devon! Udahhan dong main game nya Aa' nggak suka ih!" ujar Bambang dengan bahasa dan nada yang dibuat buat.
Sungguh menggelikan!
Devon bergidik ngeri dengan tingkah temannya yang satu ini. Lantas Devon menaruh hp nya di dalam saku agar si Bambang ini tak lagi berceloteh yang tidak jelas.
"Udahlah, Fen. Lo lupain aja si Bella. Masih banyak kok cewe yang lebih cantik daripada dia," ujar Devon dengan nada kesalnya.
Ya, memang Devon sangat tidaklah suka terhadap Bella. Setiap ada yang membicarakan Bella intinya dia selalu tidak suka.
"Omongan lo pedes banget sumpah!" balas Alex.
"Yang cantik mah banyak, tapi cewe yang baik kayak Bella, dan sikap sederhananya udah jarang ditemuin dicewek lain Von. Cuma dia yang punya!" balas Feno tak terima dengan pendapat Devon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABELLA
Подростковая литератураCakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'. Cakra akan menunjukkan sikap dingin...