Prolog

353 75 179
                                    

Seperti judulnya, kisah ini tertulis untuk Abahari, sosok laki-laki yang akrab 'ku sapa Bahari.

Dia laki-laki yang mampu merubah banyak hal buruk dalam hidupku. Aku menuliskan Bahari setelah banyak peristiwa manis, pahit, asem, sepet, yang aku lalui ketika bersamanya.

Semua tentang Bahari terekam jelas di otakku, dan kini hanya mampu 'ku tuang dalam catatan. Berharap dia membacanya.

Oh, iya, sampai lupa. Perkenalkan namaku Findy Riant, atau biasa dipanggil Findy.

Balik lagi soal Bahari!

Intinya Bahari itu obat buat aku, tapi ya obatnya kebanyakan jadi overdosis, alhasil tambah sakit, hehe.

☆☆☆

Bahariii

Kusadari

Sadar apa ri?

Aku cinta padamu

Heh?!

Sungguh pernyataan yg membuatku melayang

Terbang

Nembus langit ke 7

Serius?

Meski ku bukan yg pertama:)

Di hatinya tapi

Dihh Bahari jgn ikut nyanyi,
biar aku aja_-

Cintaku terbaik untukmu

Meski, ku bukan bintang di langit

:)

Lanjutin aja sono

Tapi cintaku insyaallah yang terbaik

Udah noh😂

☆☆☆

Fenariii

🐼 ini bahari
🐱 Ini fenari

Iiii lucu wkwk

Yg aslinya nanti ya

Yg asli gmn? Hewannya?

Iya

Yakalii, beli bonekanya aja

Oke riii

Oke juga riii

☆☆☆

Malam itu jam sudah menunjukan pukul sebelas. Gadis bernama Findy yang sedang dimabuk cinta itu seperti tidak ada niat untuk tidur sebelum mendengar suara sang Doi terlebih dahulu.

"Kok belum tidur?" Suara serak khas lelaki yang sedang sleepcall itu terdengar jelas di telinga Findy.

Hanya karena teleponnya tidak diabaikan oleh sang Doi, Findy sudah seperti orang gila sekarang. Uring-uringan di atas kasur sembari menendang-nendang tembok juga tak lupa menjauhkan handphone-nya.

"Belum ngantuk, hehe." Bohong! Findy sedang berdusta saat ini. Lihat saja! ketika selesai berkata seperti itu, ia langsung menutup mulutnya agar suara khas orang mengantuk yang akan keluar tidak terdengar.

"Udah malem, loh, Fenariii!"

Sehabis lelaki itu mengatakan kalimat seperti tadi, Findy langsung memegangi dadanya. Rona merah juga seperti tidak ingin tertinggal dengan menampakan keberadaannya di pipi seorang Findy. Apa kalian tahu rasanya jika orang spesial memanggil kita dengan sebutan khusus? Itu akan terdengar sangat candu, begitupun dengan yang Findy rasakan sekarang.

Percakapan mereka berlanjut terus. Banyak hal random yang tentunya tidak akan terlewati dari dua manusia absurd itu. Sampai pada saat di mana ada topik yang sensitif menyerang keduanya.

"Gak tau deh! Yang aku tahu cuma gimana caranya mencintai Bahari terus."

Hening. Findy sendiri merutuki dirinya dalam hati karena telah berucap seperti itu. Untung saja suasana menegangkan itu tidak berlangsung lama.

"Aku juga sama! Tapi maaf, Fin, aku udah terlanjur sama orang lain."

☆☆☆

Cerita kali ini based on true story. Siapapun kamu yang baca, dan merasa gak asing sama ceritanya, bisa jadi kamu adalah salah satu tokoh di dalamnya.






Revisi
9 Februari 2022

Tertulis untuk Abahari [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang