Two ; Sans

20 10 4
                                    

Happy Reading♥️

Waktu pulang sekolah dihabiskan oleh rapat Osis. Untung saja Bara belum pulang karena ada Kerja Kelompok di sekolah. Jadi Gita tidak kewalahan untuk mencari taksi.

"Kak, gue duluan ya. Takut Abang udah nunggu" kata Gita sambil mengambil tasnya

"Oh iya Git, duluan aja. Gue juga mau rapat senior dulu buat kandidat baru" ujar Restu

Gita mengangguk setelah mendengar jawaban Retu dan langsung beranjak keluar.

"Bentar Git" suruh Restu yang membuat Gita menoleh kearahnya dengan alis terangkat.

"Kalo ketemu sama Abi, bilangin sama dia. Kalo gue pulangnya agak telat, suruh naik taksi aja. Entar gue ganti uang ongkosnya" jelas Restu dengan kekehanya.
Gita mengarahkan jempolnya ke Restu sebagai jawaban iya.

Dikoridor menuju parkiran. Ternyata benar, Bara sudah menunggu adiknya.

"Udah buruan Git" teriak Bara yang melihat adiknya

"Iya bentar bang"

Gita berlari kecil kearah Bara agar cepat sampai. Disana Gita melihat Abi yang sedang memainkan ponselnya, sepertinya dia sudah lama menunggu Restu.

"Abi?" Panggil Gita

Benar saja Abi langsung menoleh kesumber suara itu. Tidak membutuhkan waktu lama. Gita menjelaskan apa yang disuruh oleh Restu tadi.

"Yaudah lo bareng kita aja" ajak Bara yang sedari tadi mendengarkan percakapan dua orang itu.

"Ga usah kak, gue naik taksi aja" tolak Abi

"Udahlah, sana naik. Gue bakal anterin lo kerumah tanpa kekurangan sesuatu apapun, heheh" ujar Bara sambil mendorong Abi kearah pintu samping pengemudi. Pasrah, satu kata yang ada dibenak Abi. Dia langsung menurut begitu saja.

Diperjalanan terlihat Abi dan Bara sedang mengobrol, sedangkan Gita memainkan ponsel, mendengarkan mereka bahkan sesekali dia melirik kearah Abi.

Selintas melihat Abi, Gita berpikir bahwa Abi adalah orang yang irit ngomong, pelit senyum apalagi dia berhadapan dengan cewek tambah tambah lagi deh. Tapi kalau dilihat Abi lebih hangat dengan teman cowoknya.
Ahh sudahlahh, kenapa juga Gita memikirkan Abi.

"Git, lo kenapa jadi pendiem gini? Bawel mah bawel aja, nggak usah sok kalem" tegur Bara

"Paan si? Orang lagi baca juga"

"Ckck, entar lo banyak berhalusinasi kalo baca wattpad lo itu" ejek Bara kepada adiknya

"Gak usah resek, lu!" Jawab Gita. "Lah ini kenapa berenti bang?" Lanjut Gita yang sedikit kebingungan

"Makasih kak" singkat Abi lalu langsung keluar dari mobil

'Oh udah sampai rumahnya. Kirain kenapa berenti. Dasar aku malu-maluin aja' batin Gita

"Okee, gue pulang ya" dan diangguki oleh Abi

▪▪▪▪▪

Malam hari ini Chika dan Mute menginap di rumah Gita. Sekarang sedikit lagi menunjukan jam 20.40 sedangkan mereka masih sibuk dengan tugasnya.

"Mut, gantian dong ngetiknya. Gue udah berapa halaman nihh" ujar Gita

"Emang berapa halaman lagi Git? Sini giliran gue" jawab Mute

"2 halaman. Nihh" kata Gita sambil mmberikan laptop yang ada dihadapannya lagi

"Mau?" Tanya Chika ke Gita yang dari tadi dia makan cemilan. Tanpa menjawab Gita langsung mengambilnya.

"Apa kabar lo sama Azka, Mut?" Tanya Gita

"Baik" jawab Mute lesu

"Gak ada perkembangan?" Kali ini Chika yang bertanya

"Nggak ada, udah gak usah bahas Azka" sedih Mute

Selama ini Mute dekat dengan Azka, sudah lama Mute menyimpan rasa dengan Azka. Azka terkenal dengan ke  bad boy annya, itu yang membuat Mute suka dengan Azka.

"Kalian tau, kalau Abi anak baru itu gabung dengan Azka ?" Tanya Mute

"Ha? Seriously?" Tanya Chika terkejut yang di'iya'kan oleh Mute.

"Gue lihat tadi, kayaknya bukan deh" ujar Gita

"Bener Git, tadi gue lihat pas pulang sekolah" kata Mute meyakinkan

"Aaaaaa, jadi perfect aja. Kalau dilihat sekilas, Abi bad boy juga. Ganteng heheh" ujar Chika

"Gue rasa enggak deh Chik, sepertinya dia pendiam deh"

"Heh Git, lo nggak lihat apa? Gaya dia berpakaian aja kayak bad boy. Tadi gue beneran ketemu sama dia pas balik sekolah. Dan kalian tau? Vero?" Tanya Chika dan kedua temannya mengangguk.

"Kayaknya dia bakal ngembat si Abi itu dan bakal berpaling deh sama Dicky" lanjut Chika dengan kekehannya

"Semua cowok kali yang dia embat, hahahah" tawa Mute.

"Kurang percaya gue, dia kalem orangnya" jujur Gita kepadanya kedua temannya itu.

"Lihat aja besok Git, lo bakal percaya udahhh" ujar Chika.

Gimana? Pada suka nggak sama cerita akuu hehe

Jangan lupo vote

Yeol.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang