Four ; Baymax

13 8 0
                                    

Happy Reading🌈

Setelah kejadian tadi, Gita langsung menuju lokernya untuk mengambil jaket untuk menutupi bekas tumpahan jus alpukat. Biasanya Gita selalu menyimpan salah satu jaketnya di loker. Gita langsung memakai jaketnya yang berwarna abu-abu.

Untung saja 5 menit lagi bel pulang. Jadi gadis itu bisa cepat-cepat mengganti baju.

Ting..

Tiba-tiba ponsel Gita berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk.

Bara Ganteng
Gw ada kerkom pas plang. Hati-hati pulangany.

Ahh, sial.

Git Gita
Iy bang. Ganti ongkos taxi gw pas pulang, heheh. Gimana?

Sedangkan Bara hanya terkekeh dengan pesan yang dikirim oleh adiknya itu.

Bara Ganteng
Iya iyaa bawell:3

Read.

Sejak bel berbunyi tadi, Gita langsung menuju halte. Gadis berambut panjang sebahu itu langsung melambaikan tangannya saat melihat taksi yang melaju.

Sudah setengah perjalanan dia pulang. Dia melihat seorang anak kecil laki-laki yang sedang menunggu di halte. Sepertinya anak itu sedang cemas.

"Berhenti pak" ujar Gita

"Kenapa neng?" Tanya sopir itu kebingungan.

"Enggak kok, berapa pak?"

Setelah membayarnya, gadis itu langsung menuju anak kecil yang di halte tadi. Tidak tau ada dorongan apa yang membuatnya untuk menjumpai anak itu. Lucu, pikirnya. Entahlah mungkin anak itu mirip seperti baymax yang dia kagumi dari dulu.

Kalau dilihat, sepertinya anak ini baru mebginjak kelas 1 Sekolah Dasar. Kasihan sekali anak itu. Bagaimana bisa orang tuanya belum menjemput?

"Hayy?" Sapa Gita

"Hm" jawab anak kecil itu dengan anggukan lemasnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Gita dan mensejajarkan tubuhnya.

"Aku udah nunggu dari tadi kak, kakak aku nggak jemput-jemput" terdengar helaan napas nya.

"Yaudah kalo gitu biar kakak yang nganterin kamu. Gimana?" Ajak Gita sambil memegang pundak anak itu.

"Maaf kak, kata Mama aku pulangnya bareng kakak aku. Nggak boleh pulang sama orang lain" jelasnya.

"Hmm, yaudah kalo gitu kakak tungguin kamu sampai dijemput ya"
Anak itu mengangguk.

"Nama kamu siapa?" lanjut Gita

"Faiq kak. Faiq Carlvino"

"Nama kamu bagus"

Cukup lama menunggu, tapi bagi Gita tidak terasa. Karena anak itu lama kelamaan semakin asik diajak bicara. Kadang Gita tertawa dengan tingkah lucunya. Akhirnya ada sebuah mobil yang berwarna hitam berhenti didepan halte.

Seorang keluar dari mobil itu dan langsung menghampiri dua orang yang dari tadi sudah menunggu kedatangannya.

"Faiq, are you okay?" Ujar laki-laki itu sambil menarik Faiq untuk mendekat dengannya.

Gadis rambut sebahu itu cukup terkejut melihat kedatangan laki-laki itu. Abi, iyaa orang itu. Dia memutar matanya malas. Huhh.

"Of course. Dari tadi aku dijagain sama kak ...." Faiq bingung. Dari tadi dia sudah bercerita panjang lebar. Tapi dia lupa satu hal. Bagaimana bisa dia lupa menanyakan nama orang yang tadi menemaninya? Hm.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang