terminal lama ─ prolog

23 6 2
                                    

── 9 September, 2020.

"Pa, ini foto dimana? Kok aku baru tau kalau ada foto ini ...." seorang laki-laki berambut cepak itu memandang salah satu foto lama, manik matanya menatap detail potretnya.

"Hah? Yang mana kiel ?" suara khas bapak-bapak menyambutnya, lantas lelaki tadi menyerahkan foto yang ia genggam. Yang lebih tua terkekeh pelan, perlahan menyematkan senyum manis di belah bibirnya.

"Oh inimah foto di terminal lama, awal-awal nya papa masih bucin banget sama bunda-mu."

"Kalau kamu mau dengerin, papa bisa ceritain kisah di balik foto ini. Sejujurnya, sampai sekarang sanubari papa masih mengenang kisah usang ini ─ tentang pertemuan antar dua insan manusia yang saling bertukar rasa."




"Dek Haekal, mas sadar diri, sejatinya diri mas ngga pantas buat dirimu yang terkasihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek Haekal, mas sadar diri, sejatinya diri mas ngga pantas buat dirimu yang terkasihi." - Makiel Kartawidyo, 1996.

───── Terminal lama ─ prolog, end.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terminal lama ─ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang