Part 14 : Hurt Again

1.2K 207 170
                                    

Bersama dengan ketegangan yang mencekam, Seohyun menahan kepalan tangannya di bawah meja dan sebisa mungkin mengontrol ekspresinya tampak biasa saja. Seorang pria tengah duduk di hadapannya dan menatapnya begitu tajam penuh aura intimidasi.

Mereka sedang berada di ruang kerja Kyuhyun setelah pria itu begitu saja menculiknya dari apartemennya beberapa menit lalu. Seohyun tidak tahu apa yang akan di inginkan lelaki itu darinya, Kyuhyun pria yang sangat sulit di tebak. Dan karena kesulitannya itu lah yang menjadikan Seohyun pada akhirnya menyerah lalu sekarang melimpahkan semuanya pada Oh Sehun.

Seohyun menghela napas, Ia ingin segera kabur dari sini sebelum emosinya memporak-porandakkan hatinya hingga membuat perutnya terasa semakin mual. Seohyun tidak punya rencana sama sekali untuk membiarkan Kyuhyun tahu bahwa dirinya hamil anak lelaki itu, karena pria itu hanya menganggapnya sebagai pelampiasan atas kematian istrinya.

"Aku akan pergi jika kau tidak punya kepentingan apapun padaku, Kyuhyun—ah...maaf aku harus bergegas."

"Kau akan bertunangan?."

Seohyun meremas kalut dress—nya di bawah meja dan memberanikan diri menatap datar lelaki itu.

"Ya, kau pasti sudah melihat undangannya."

Kyuhyun tersenyum remeh dan melempar undangan pertunangan Seohyun di atas meja kerjanya.

"Kau bahkan tidak pernah berkata padaku bahwa kau telah di jodohkan kepada pria lain. Beginikah kau menganggapku selama ini? Apa kau pikir aku tidak berhak tahu?!."

"Kenapa aku harus memberitahumu? Bukankah kita tidak terikat hubungan apapun? Bukankah kita ini hanya sebatas teman?." Desis Seohyun menahan kesal. Rasanya Ia ingin meledak saat ini.

Kyuhyun terenyak mendengarkannya. Seolah baru terdasar dari tindakan bodohnya selama ini yang telah menggantungkan Seohyun. Mata tajam Kyuhyun pun perlahan melunak dan memandang wanita di hadapannya ini bersama tatapan yang sulit di artikan.

"Kau mencintainya? Lelaki itu?." Tanyanya kemudian.

Seohyun nyaris bergetar dan sebisa mungkin Ia tidak ingin terlihat terluka di hadapan lelaki yang telah melukainya begitu dalam ini. Harapannya sekarang hanya bergantung pada Oh Sehun, demi bayinya...Seohyun bahkan rela mengubur dirinya semakin terluka.

"Ya, aku mencintainya." Ucapnya tegas bersama satu senyuman tulus yang begitu sulit Ia tunjukkan.

Dan efek dari pengakuan tegas wanita itu menjadikan dada Kyuhyun terenyak sesak dalam sakit yang begitu memilukan. Kepalanya terasa berat dan berputar, napasnya berat.

Ingin sekali Kyuhyun bertanya tentang perasaan Seohyun selama ini kepadanya, namun...ia sadar bahwa dirinya yang telah membuat wanita itu pada akhirnya menyerah. Bukan Kyuhyun tidak peka jika Seohyun memiliki perasaan kepadanya, hanya saja dirinya masih gengsi dan berada di ambang kebingungan.

Di satu sisi Ia tak ingin menduakan mendiang sang istri. Dan di satu pilihan lainnya, Ia ingin Seohyun selalu berada di sisinya.

"Maaf, aku harus bergegas." Seohyun tidak tahan lagi untuk berlama-lama bersama Kyuhyun, Ia pun beranjak dari duduknya, "banyak hal yang harus kami persiapkan sebelum acara pertunangan akhir pekan nanti. Kuharap, kau datang bersama Yuri." Ucapnya sekali lagi dan pamit untuk pergi ketika Kyuhyun hanya bisa mengangguk pelan untuknya.

Di balik pintu ruangan yang tertutup, Seohyun segera menuju toilet terdekat dan menangis di salah satu bilik disana. Dan di balik kepergian Seohyun, Kyuhyun menangkupkan kepalanya di atas meja kerja untuk menyembunyikan aliran air mata yang jatuh dari kedua ujung matanya.

Mereka, sama-sama menjadi pihak yang terluka.

.
.

"Sebenarnya ada apa dengannya itu?! Kenapa sulit sekali untuk di hubungi beberapa belakangan ini?." Gerutu Luhan sambil memandangi ponselnya dengan sebal.

Wedding ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang