Part 18

8.1K 545 6
                                    

Up Up Up 😍

Selamat bermalam minggu, semoga cerita ini bisa menemani malam minggu kalian biar gak kelabu 😂

Ketemu typo langsung comment ya,

Happy Reading 💙

Seperti rencana mereka beberapa hari lalu, minggu ini mereka akan pergi jalan-jalan ke Dufan. Keira sudah bangun sejak pukul lima pagi tadi. Dia membuat sarapan untuk dirinya, bunda Rima, Reihan dan juga Vano. Rencananya memang Reihan dan Vano akan sarapan terlebih dahulu di rumah Keira.

Setelah satu jam berkutat dengan peralatan dapur. Keira beranjak ke kamarnya untuk bersiap-siap sambil menunggu anak kesayangan datang bersama papanya.

Tok tok tok

"Kei. . ." Suara bunda Rima terdengar setelah ketukan pintu.

"Iya Bun. . ." Sahut Keira sambil berjalan ke arah pintu dan membukanya. Belum sepenuhnya pintu terbuka, kaki Keira sudah dipeluk erat oleh bocah kecil yang memang sudah ditunggunya.

"Mommy. . ." Sapa bocah kecil itu sambil mendongak dan tersenyum, sehingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Keira berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan sang bocah, Vano. "Hai sayang. . . Ganteng sekali anak mommy ini." Puji Keira melihat penampilan Vano yang sangat kece.

"Mommy juga cantik." Balas Vano senang.

"Buruan turun Kei. Mau sarapan bareng dulu kan? Kasian nak Reihan kalau nunggu lama." Ujar bunda Rima yang masih berdiri di depan pintu kamar Keira. "Nenek turun dulu ya sayang." Pamitnya kepada Vano yang dibalas anggukan kepala oleh bocah mengemaskan itu.

Keira kembali memasuki kamar bersama Vano untuk mengambil tas hitam dan juga ponselnya di atas nakas. Hari ini Keira memakai kemeja putih lengan panjang dengan ujung yang digulung dan dipadukan dengan celana jeans biru. Sedangkan rambutnya dibiarkan tergerai saja. Mereka berjalan ke bawah dengan Vano yang mengandeng tangan Keira.

Sesampainya di bawah, Keira langsung menghampiri bundanya dan Reihan di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di bawah, Keira langsung menghampiri bundanya dan Reihan di ruang tamu. "Langsung sarapan yuk bun, mas. Takut kesiangan nanti berangkatnya. Udah jam tujuh loh." Ujar Keira yang langsung diangguki oleh keduanya.

Mereka berjalan menuju ruang makan dan duduk di kursi masing-masing. Bunda di ujung meja, Keira dan Vano disebelah kiri bunda dan Reihan disebelah kanannya. Mereka makan dengan tenang dan sesekali terdengar celotehan semangat dari Vano.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Keira berpamitan kepada bunda Rima. "Bun, kita pergi dulu ya."

"Tante, Reihan izin pamit dulu ya." Pamit Reihan sopan sambil menyalimi tangan bunda Rima.

"Nenek, , , Vano pelgi dulu ya. Da dahhh. . ." salim Vano sekaligus berpamitan.

"Iya sayang. . . hati-hati ya kalian." Jawab bunda sambil tersenyum.

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang