9√

9.6K 595 1
                                    

Hari ini adalah mereka melepaskan masa lajangnya. Beberapa menit yang lalu mereka telah menjadi seorang istri. Seorang istri dari MAFIA.

"Papah..." lirih Aisyah. Arnold tidak menyangka bahwa putri putrinya akan menikah dengan yang sangat dia takuti.

"Gapapa nak... kalau kalian lelah dengan pernikahan ini, Papah akan bantuin kalian untuk keluar dari rumah mereka. Papah berjanji!" Ujar Arnold.

"Pah...Salwa akan mempertahankan pernikahan ini pah," ujar Salwa.

"Iya pah. Aku juga ingin mempertahankan pernikahan ini pah dengan sepenuh hatiku pah," ujar Ghania.

"Iya kami pasti bahagia pah dengan pernikahan ini," ujar Hafizah.

"Iya suami kami pasti memperlakukan dengan baik kok pah," ujar Fatimah. Sepertinya tidak.

"Papah gak yakin mereka memperlakukan mereka dengan baik," ujar Arnold.

"Papa jangan khawatir. Kalau mereka memperlakukan kami tidak baik. Kami akan melaporkan ke papah," ujar balqis sambil senyum.

"Suami kalian pasti sangat beruntung mendapati istri seperti kalian,"

"Oh iya. Pak arnold sudah ya bermesra-mesraan dengan istri kami, waktunya mereka pulang bersama suaminya," ujar darel. Bersama teman temanya.

"Nak... kalian pulang sama suami kalian masing masing ya? Turut sama suami kalian ya, nerima apa adanya, jangan durhaka sama suami kalian ya."

" iya pah...," ujar dayra. Mereka berpelukan dengan papahnya.

"Kalian pergilah," ujar Arnold.

"Iya pah..."

~~~~

Kean pov.

Akhirnya Aisyah. Perempuan yang aku inginkan akhirnya menjadi milikku.

Aku memang menginginkan Aisyah menjadi milikku hanya mengeluarkan rasa kesalku terhadap ibuku. Iya wajahnya sangat mirip dengan ibuku.

Entah kenapa aku. Setelah aku mendapatkan Aisyah rasa yang ingin ku siksa secara lahir dan bathin, aku gak tega. Aku rasa. Aisyah tidak pantas mendapatkan itu tapi saat melihat Aisyah seperti melihat mamaku.

Aku tidak mau dibilang lemah oleh sahabat sahabatku. Aku ingin membatalkan perjanjian yang aku buat sendiri! Aku sangat ingin membatalkannya! Sungguh!

"Kalau tujuh perempuan itu telah menjadi istri kita semua, aku ingin kita perjanjian! Selama dia menjadi istri kita, kita siksa secara lahir dan bathin." Ujar ku. Tapi sepertinya jack kurang setuju.

"Aku gak setuju! Kean! Aku menyukai Ghania! Aku bermain api depannya saja aku gak tega kean! Apalagi menyiksanya. Kean cukup bermain api saja kean!" Ujar jack. Dia benar benar sudah menyukai Ghania.

"Iya kean! Aku kurang setuju kalau menyiksanya secara lahir dan bathin! Mendengar fatimah menangis saja. Aku sudah sangat tidak tega kean!!!" Ujar brian.

"Brian !!! Lu udah suka sama cewek itu?" Tanya darel.

"Gua gak tau. Di saat dia menangis, gua merasa gua bersalah! Gua sangat gak tega woi! " ujar brian mengacak kepalanya.

"Kean. Gua rasa kita bermain api depannya saja udah kejam! Apalagi kalau kita bermain tangan! Kean! Gua takut! Gua takut kalau suatu saat nanti mereka lelah, dan pergi meninggalkan kita?!, nasib kita gimana??? Gua gak mau hafizah pergi meninggalkan gua. " ujar Steven. Dia benar benar panik ketakutan.

Disaat ini kami sedang berada mansion rahasia kami. Setelah calon istri kami sudah tidur terlelap. Kami pergi ke mansion dan aku memberi tahu perjanjian yang aku sudah membuat matang matang.

"Kalian tahu? Hafizah berdoa. Bahwa kalau dia lelah. Izinkan dia pergi! Dia pergi mau meninggalkan gua!" Steven mengacak rambutnya frustasi.

Aku terkejut bahwa hafizah. Calon istrinya steven bisa berdoa seperti itu. Apakah Aisyah juga doa seperti itu. Tidak akan membiarkan Aisyah pergi meninggalkanku.

"Iya. Salwa juga ngomong seperti itu. Disaat pas aku membunuh pria yang salwa cintai, rizki. Aku panas disaat salwa mendekati jenazah Rizki. Dia bilang bahwa dia akan pergi meninggalkanku. Jadi kurasa-"

Alex diam dan bisa kulihat wajahnya ketakutan. Bisa kutebak dia sedang membayangkan bagaimana salwa pergi meninggalkannya.

"Gua... sepertinya bisa mencintai balqis! Walaupun wajahnya mirip dengan sonia, gua akan mencintainya karena dia balqis bukan sonia. Gua tau, dia pasti sakit hati kalau gua membayangkan dia sonia bukan balqis." Ujar liam.

aku gak tau kenapa mereka berubah niat mereka. Terutama brian dan Steven. Mereka ingin sekali menyakiti istrinya. Tapi kenapa mereka seperti ini???

Jujur didalam hatiku juga. Aku sangat membatalkan apa yang ku buat perjanjian itu tapi aku gengsi!.

"Gua juga sebenarnya takut... tapi gua akan memperketatkan keamanan rumah gua. Jadi dayra tidak bisa kabur. Walaupun dia mau kepasar membeli bahan makanan. Dia tidak boleh keluar tanpa seizin gua!" Ujar darel. Sepertinya darel akan possesive.

"Kean! Gua gak tega kean! Ya gua tau. Gua memang seorang yang paling kejam! Tapi gua merasakan kasian. Kean! Gua gak tega, dan gua takut!" Ujar liam.

Aku juga merasakan ketakutan. Aku takut Aisyah pergi meninggalkanku. Sama seperti mereka. Mereka takut kehilangan mereka.

Dan bodohnya aku.

"Kita melakukan perjanjian ini hanya 1 bulan."

~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang