GC 42: END

546 32 13
                                    

Untungnya, tubuh bawah mereka tertutup karena coat itu menjuntai.

Jungkook berteriak dari pintu belakang rumahnya dengan kantong makanan pada pegangannya. "kenapa kalian di sana?!!"

Pria itu berjalan mendekat, Daniel menegakkan duduknya "engh" Jihoon merintih kecil di balik bahu. Menggigit bibirnya kuat agar tidak mendesah karena pergerakan Daniel.

"eh adik manis? Paman? Dia dipangkuanmu? Kenapa bisa-?" Jungkook berdiri dihadapan Daniel. Tangannya ingin menyentuh pundak Jihoon, Daniel menjauhkan tubuh itu sebelum disentuh.

"jangan mengganggunya, dia sedang tidur."

Jihoon susah payah menahan hasratnya untuk tidak bersuara. Kakinya melingkar erat pada tubuh Daniel.

"lalu bagaimana dengan makanan ini?" Jungkook menunjukkan kantong itu diwajah Daniel.

Benar, Daniel meminta Jungkook datang kerumahnya guna membelikan makanan untuk Jihoon. "kalau begitu, aku akan menunggunya bangun. Paman beri aku tempat du-"

"tidak!" pelukannya mengerat, Jihoon mendesis. Menyumpahi Dokter tampan itu enyah dari sini dan biarkan dia bermain dengan Daniel sekarang Juga. Ia merutuki dokter kesayangannya.

"kau, pergilah. Letakkan saja makananya ugh-" Jihoon menahan tawanya, ia sengaja menjepit Daniel di lubangnya. Jihoon hanya tidak bisa menahan terlalu lama penis Daniel di dalamnya, lubangnya gatal, jadi ia menjepitnya berulang kali.

Daniel tentu saja susah payah menahan geramannya, ia menutup mata sejenak. Jungkook menatapnya heran.

"paman, kau baik-baik saja? Wajahmu merah, apa kau sakit?"

Daniel melihat Jungkook berjalan mendekatinya "jangan mendekat, cukup berdiri saja di sana."

"tapi-"

"Jungkook, turuti saja perkataanku.".

Pria itu menukik alisnya heran dengan tingkah pamannya. Jadi ia menuruti walau banyak tanya di kepalanya saat ini karena posisi Jihoon itu.

Matanya beralih pada gitar tua di samping Daniel dan seruan semangatnya membuat Jihoon hampir terkejut.

Jungkook melompat kecil.

"wahhh!!!! Paman! Ini gitarmu yang dulu bukan??!!! Wahhh boleh aku menyentuhnya??? Boleh kan!! Daebak!! Gitar legend kesukaanku!!! Kya! Paman biarkan aku menyentuhnya sedikit!!!"

"gitar ini yang kau gunakan saat ngeband dulukan paman!!!?" Jungkook menutup mulutnya kagum, Daniel menatapnya datar.

"tidak usah berlebihan. Bawa saja gitar ini pulang. Dan pergilah dari sini, sekarang juga."

"sungguh?! Kau menyuruhku membawanya pulang?! Jangan bercanda, bahkan dulu aku tidak boleh menyentuh ini oleh paman." cibir Jungkook mengingat sewaktu remaja ia hampir saja dipukul Daniel karena ini.

Bagaimana Daniel tidak ingin memukul Jungkook, saat itu Jungkook terus saja memainkan gitar sehingga memekakkan telinga dan memetik senarnya kuat menjurus ingin memutuskan benang-benang khusus itu. Tidak heran Daniel lepas kendali di saat bandnya akan tampil pada hari itu.

"jangan mengeluh, Kau hampir menghancurkan gitar ku dan mengagalkan audisi band dikampusku karena ulah mu."

Jungkook menggaruk belakang kepalanya, dengan hati-hati meraih gitar Daniel. "ini sungguhankan? Aku boleh membawanya?"

Daniel mengangguk malas, menahan geramannya lagi di saat Jihoon bergerak gelisah.

"bahkan menghancurkannya sekalipun?"

Get Closer (NIELWINK) I√Where stories live. Discover now